Contoh cerita 2 paragraf yang unik dan menarik merupakan titipan dari kawan sebelah. Katanya ia ingin ikut berkontribusi dalam meramaikan situs kita ini dan memberikan ide cerita yang segar dan menghibur.
Kali ini kita akan hadirkan kisah yang bernuansa riang, yang tidak ada masalah-masalah yang membebani pikiran. Kita akan hadirkan teks cerita yang singkat saja namun tetap menarik.
Untuk kali ini kita juga akan menghadirkan dua judul sekaligus. Masing-masing teks akan diisi dengan tema yang berbeda agar tidak membosankan. Seperti apa, mari kita baca langsung di bawah ini.
Harga Resleting Turun
Contoh Cerita 2 Paragraf oleh Irma
Malu. Jelas sekali. Aku sedang berada di pusat perhatian. Di depan kelas. Semua mata sedang tertuju padaku karena saat itu aku sedang membacakan sebuah puisi karya sendiri. “Rita, silahkan kamu bacakan puisimu”, perintah pak guru itu mengawali kejadian memalukan yang kualami waktu itu. Dengan persiapan yang matang, aku menyambut tantangan pak Andi. Langkah tegap menghantarkan aku ke depan kelas dengan secarik kertas. “Bumi tak lagi menghijau…” ucapku lantang memulai puisiku.
Menit berganti. Larik demi larik kubaca. Suasana kelas hening, seolah ikut menghayati syair yang ku bagikan sampai detik itu dimana sebuah teriakan mengejek memecah konsentrasiku. “Harga sleting menurun…!” Aku merasa ditelanjangi. Kurasakan seluruh pasang mata yang tadinya menatap wajahku beralih ke bagian bawah. Sontak kedua tanganku bergerak cepat mencoba mendahului suara tawa yang pecah. Aduh, malunya aku waktu itu.
---oOo---
Hems, rupanya lucu juga suasana yang ada dalam cerita di atas ya. Hampir-hampir saja kami yang membaca juga seolah dibaca dalam suasana yang sebenarnya. Apik, alurnya juga cukup menjebak.
Ada irama suasana yang cukup membuat terhanyut. Di bagian awal, kejadian atau suasana digambarkan cukup serius. Semakin ke tengah, keheningan dan keseriusan juga cukup santer terasa.
Tapi siapa sangka selanjutnya ada puncak kejadian yang cukup mengejutkan. Dari suasana hening serius berubah menjadi suasana kelas yang gaduh. Lumayan, cukup menghibur.
Bagaimana menurut rekan semua, bagus tidak? Ya sudah, kita tinggalkan saja teks yang panjangnya sampai 129 kata tersebut. Sekarang kita langsung beralih ke judul keduanya ya.
Di Perempatan Jalan
Cerita 2 Paragraf oleh Irma
Lampu warna warni berkedip, bergantian. Lalu lalang kendaraan mengular tak pernah putus. Kebetulan, aku sedang tidak ada pekerjaan. Sudah setengah hari aku habiskan duduk di tepian toko dekat lampu merah, “nongkrong”. Menghabiskan waktu untuk mengikuti kesibukan jalanan, sekedar memuaskan pandangan atau bahkan memuluskan khayalan.
Mataku bergerap teraktur, ke kanan dan ke kiri mengikuti arah kendaraan. Kadang aku menatap tajam, memaksa mereka untuk segera memberitahukan padaku yang sedari pagi aku cari. Ah, lucu juga. Nongkrong di pinggir jalan punya banyak warna. Terutama buat anak muda seperti aku. Buktinya saja, beban dipundak yang aku rasakan kini berkurang. Sepanjang hari menghabiskan pandangan ke arah jalan itu bisa menemukan hal unik dan menarik. Seperti tadi pagi sekitar jam 10, melintas seorang perempuan muda dengan tubuh besar menggunakan sepeda motor matic yang langsing. Melihatnya, membuatku tersenyum geli.
---oOo---
Kalau diminta untuk membuat sebuah cerita yang hanya terdiri dari dua paragraph saja sepertinya tidak terlalu sulit, benar tidak? Ya tidak usah berpikir yang ribet dan rumit, yang sederhana saja kan bisa diceritakan.
Gaya bercerita juga tidak harus dibuat-buat. Biar mengalir begitu saja, apa adanya. Yang namanya menulis kan memiliki seni tersendiri, sesuai dengan perasaan penulisnya.
Pokoknya, paling tidak kita sudah tambah lagi dua contoh sekaligus. Kan bisa dijadikan bahan bacaan atau hiburan. Ada manfaat yang bisa diambil tentunya. Meski hanya pesan moralnya.
Sudah dulu ya. Kalau ada rekan semua yang ingin mencari cerita khusus silahkan melalui kotak penelusuran yang ada. Boleh request juga kok kalau mau, tapi ya belum tentu dibuatkan, he… he… bercanda. Silahkan dilanjutkan ya.