Bagaimana perasaanmu ketika ingat kejadian sial yang pernah dialami, misalnya smartphone jatuh ke sungai? Berikut adalah kisah kenangan cerita sedih saat ponsel jatuh ke sungai. Bagaimana sial dan sedihnya kejadian seperti itu, simak berikut!
Foto: Kenangan Pahit Saat Smartphone Jatuh ke Sungai/gto |
Begitu segar dan penuh kejernihan kala kami bersama pasukan mahasiswa pencinta alam melewati sebuah sungai besar di bawah kaki gunung Tanggamus. Hari itu begitu membanggakan ketika kami berlima sampai di "beskem" perkemahan untuk bergegas pulang.
Kami meluangkan waktu untuk menghirup udara sejenak di dekat sungai yang tak kami temui diatas gunung.
Kami meluangkan waktu untuk menghirup udara sejenak di dekat sungai yang tak kami temui diatas gunung.
Waktu itu persediaan makanan kami sudah habis untuk waktu 3 hari, hal itu juga yang mendasari kami untuk turun gunung. Sambil ada yang mandi dan mencuci diantara teman kami ada yang mencari ikan untuk dijadikan makanan sebelum kami menuju perkemahan terakhir.
Rasa lelah sudah membayangi wajah wajah kami berlima. Aku sendiri memutuskan untuk mandi untuk melepas lelah dengan segarnya air sungai.
Ku lepaskan bajuku dan kuletakkan bajuku di atas batu besar agar tidak terjatuh ke air. Namun saat aku sedang mandi tak kusangka salah satu teman dari kami mengerjaiku.
Tiga orang teman kami melempar lemparkan baju dan celanaku ke kanan dan ke kiri, sedang saat itu aku sedang telanjang.
Tanpa kusadari, smartphone ku berada di dalam celana itu. Aku berteriak kepada mereka bahwa smartphone ku ada didalam celana, namun mereka tidak menggubris.
Tibalah kekesalan itu datang, ketika celana itu dilemparkan ke Andi tiba - tiba smartphone ku jatuh ke sungai dan menghantam batu.
Aku langsung mengambil smartfone ku dalam keadaan telanjang. Begitu kesalnya aku ketika menyaksikan smartfone berharga 4 juta harus basah dan hancur karena kejailan teman - temanku.
Taman temanku langsung menghampiri ku dan meminta maaf atas kejadian tadi, aku sangat kesal namun aku menyatakan memaafkan mereka.
Aku pulang dengan keadaan terdiam dan jengkel sepanjang perjalanan. Karena entah bagaimana aku harus bisa menahan lapar lagi untuk mendapatkan smartphone baru. Bagi kawan kawan janganlah kita berbuat ceroboh kepada teman kita, agar kejadiannya tidak seperti yang kualami. (Gunarto)