Kisah Semangat Kakek Asal Filipina dalam Menyambung Hidup, Menggemparkan Dunia

Orang tua sudah seharusnya beristirahat dari perjuangan untuk mengejar harta dan juga beristirahat untuk mencari nafkah untuk keluarga. Karena usia tentu tidak mendukung bila orang tua dibiarkan saja mencari nafkah ke sana ke mari tanpa kenal lelah, dan juga tanpa kenal waktu.


Tentu akan merugikan pihak keluarga bukan bila orang tua yang seharusnya di rumah tetapi malah sibuk mencari nafkah ke sana ke mari untuk mencari nafkah.

Kini saatnya para anak yang seharusnya bekerja keras untuk membiayai orang tua sebagai balas jasa atas kebaikan orang tua yang telah membesarkan kita.

 Dengan demikian sebagai anak kita juga bisa sedikit memberikan kebaikan kepada orang tua kita, meskipun kebaikan tersebut belum lunas untuk membayar jasa orang tua kita dalam membesarkan kita.

Belum lama ini beredar kabar yang diambil dari situs Suara.com, tentang orang tua yang seharusnya tinggal di rumah dan hidup santai menikmati masa tua, yang tetap gigih mencari nafkah dari buk ke bus lain.

Berita ini sendiri menjadi begitu viral setelah diunggah ke akun facebook dengan nama akun  Francis Guerrero Edralin. Pemilik akun sendiri sempat berbincang dengan kakek tua itu dan menannyakan umurnya.

Dan kakek mengatakan umurnya, sedang Francis begitu terkejut karena umur dari kakek tersebut berumur 85 tahun.

Tentu bukan usia yang muda lagi, melainkan usia yang memang sudah jompo, tetapi semangatnya tidak padam dan tetap muda.

Karena merasa kasihan dengan si kakek, akhirnya Farncis memborong barang dagangan si kakek, dan lewat akun facebooknya francis mengatakan bila bertemu dengan kakek ini maka bantulah.

Semangat kakek ini tentu patut untuk ditiru oleh kita para anak muda, jangan sampai kita kalah semangat dengan kakek usia 85.

Karena dari fisik tentulah yang muda jelas lebih kuat, dan fikirannya pun masih normal, masih bisa berfikir secara jernih.

Jadi bila kita kalah dengan kakek berusia 85 tahun, maka semangat kita tentulah yang harus ditingkatkan lagi, sehingga semangat kita juga bisa sama dengan semangat kakek tersebut. (Arif Purwanto).

Back To Top