Contoh Cerita Drama tentang Cinta Pemuda Miskin – kalau berbicara mengenai pemuda miskin biasanya kisah cintanya akan berakhir dengan kesedihan, tragis dan hanya membuat menangis. Lalu, apakah kisah cinta dalam naskah drama yang satu ini juga demikian? Apakah sang pemuda miskin layaknya cerita roman tidak mampu menggapai cintanya?
Kalau dibandingkan dengan kisah romansa masa kini, kisah yang diangkat dalam contoh drama kali ini mungkin agak sedikit membosankan.
Meski begitu, jika dikembangkan lebih jauh maka naskah ini bisa menjadi sebuah naskah yang cukup menarik untuk dipentaskan, apalagi settingnya cukup berbeda dengan dunia masa kini.
Naskah drama tentang cinta yang akan kita baca kali ini adalah sebuah naskah yang dikembangkan dari sebuah cerita rakyat terkenal dari Aceh.
Cerita rakyat yang dimaksud judunlya adalah “Banta Berensyah”, pernah dengar cerita tersebut? Mungkin sebagian sudah pernah membaca kisah tersebut.
Ya, kisah cerita rakyat Banta Berensyah ini memang mengangkat sebuah kisah percintaan di jaman raja-raja dahulu kala.
Setting ceritanya adalah zaman kerajaan dimana kehidupannya masih kental dengan mistis dan jauh dari teknologi terbaru.
Karena itulah kisah tersebut menjadi hal yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah pementasan. Dari kisah tersebut bisa dikembangkan sebuah naskah drama untuk 7 orang pemain yang dialognya singkat atau pendek.
Selain itu, sama dengan cerita lain, kisah tersebut juga dapat dikembangkan menjadi naskah drama komedi, tergantung rekan semua yang membutuhkan.
Selain itu, ada pesan dan nilai-nilai moral yang bisa dipelajari. Bagaimana, penasaran? Silahkan baca langsung teks drama tersebut di bawah ini.
Naskah Drama tentang Cinta Pemuda Miskin
Dari Cerita Rakyat Banta Berensyah
Para Tokoh Pemain
1) Banta Berensyah
2) Ibu Banta Berensyah
3) Orang 1, 2, 3 dan 4
4) Anak Kecil
5) Pemilik Rumah
6) Jakup
7) Penjaga Istana
Alkisah, di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggro Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Keduanya hidup sangatlah miskin.
Janda:”Nyaring sekali suara sulingmu nak (Ungkap janda yang duduk di samping anaknya tersebut”.
Banta Berensyah:”(Berhenti memainkan suling dan sambil tersenyum) Inilah yang selalu aku lakukan untuk mengusir kesepian bunda”.
Janda:”Apa kau merasa kesepian nak..?”.
Banta Berensyah:”Tadinya begitu bunda, tetapi kini kesepianku sudah hilang karen ada bunda di sampingku(Sambil memmeluk bundannya tersebut)”.
Suatu hari banta barensyah mendengar kabar dari seorang warga kalau ada sebuah sayimbara. Raja itu mempunyai putri yang cantik jelita bernama putri terus mata. Putri tersebut akan menerima lamaran siapa saja yang sanggup mencarikanya pakaian yang terbuat dari emas dan suasa (campura emas dan tembaga). Banta barensyah berencana untuk mengadu peruntunganya. Dengan restu ibunya, dia pergi dengan sehelai daun talas dan suling miliknya.
Banta barensyah :”Ibu izinkan banta untuk mengikuti saimbara itu”.
Ibu banta :”Tapi anakku, lihatlah keadaan kita. Apakah kamu bisa mencari pakaian yang terbuat dari emas. Sedangkan keadaan kita saja sangat kekurangan. Aku tidak akan mengizinkanmu”.
Banta barensayah:”Tapi bu”.
Ibu banta :”Ibu tidak akan mengizinkanmu”.
Banta barensayah:”Ibu tolong banta. Banta ingin sekali mengikuti saimbara itu”.
Ibu banta :”Tidak ibu tidak bisa memberimu kain dari emas dan suasa karena untuk makan saja kita kurang.
Banta barensayah:”Banta akan mencari sendiri kain tersebut bu..?”.
Ibu banta :“Anakku, ibu tidak anak mengizinkanmu karena kain dari emas dan suasa itu tidaklah ada”.
Banta barensayah: (bersedih karena tidak mendapat restu izinnya)
Ibu banta : (melihat kesedihan di hati banta ibu tidak tega),”Baiklah banta kalau itu maumu dan keputusanmu sudah kuat apalah dayaku, ibu akan mengizinkanmu untuk mengikuti saimbara tersebut”.
Banta barensayah: “Terimakasih bu?(sangat senang)”.
Keesokannya banta segera berangkat dan mencari kain dari emas dan suasa tersebut. Dengan menumpang kapal pamanya, banta barensyah pun berlayar kenegri lain dengan sehelai dauntalas, yang mampu menahan tubuhnya. Setelah terombang ambing berhari hari di lautan akhirnya banta barensyah tiba di pulau yang mayoritas masyarakatnya bertenun.
Banta barensayah:”syukur alhamdulilah akhirnya telah sampai juga di daratan, (Turun dan berjalan menyusuri jalanan)”.
Banta barensayah:”Pak ada kain yang terbuat dari emas dan suasa..?”.
Orang 1 :”Maaf tidak ada (dengan sedikit tertawa seakan mengejek banta)”.
Banta barensayah: (menyusuri jalan lagi) pak .? punya kain dari emas dan suasa ?
Orang 2 :”Maaf tuan yang anda cari tidaklah ada di sini. Sangatlah sulit mencari kain dari emas dan suasa”.
Banta barensayah : “(melanjutkan perjalalanan) pak,,,? Dimana yang jual kain dari emas dan suaasa di daerah ini”.
Orang 3 :“Aku tidak tahu”.
Banta barensayah:”Sudikah kiranya bapak membantuku atau membuatkanya”.
Orang 3 :” Menginaplah dirumahku dulu karena hari sudahlarut malam”.
Akhirnya Banta barensayah pun menginap.dan keesokan harinya banta segera melanjutkan pencarianya
Banta barensayah :”Pak ..adakah yang menjual kain yang terbuat dari emas dan suasa”.
Orang 4 :”Tidak ada, coba Tanya kesana (Sambil menujuk sebuah arah).
Bertanya kesana kemari kepada penjual kain ataupun orang kampung yang menjual kain emas dan suasa ataupuun memberitahu dimana yang menjualnya hingga sore dan akhirnya bertemu anak kecil dan memberitahukanya
Anak kecil :”Tuan lagi mencari kain emas dan suasa. Aku tahu dimana kain itu berada”.
Banta barensayah:”Dimana?”.
Anak kecil : “Di sebuah rumah (Sambil berjalan dan mengatarkan ke rumah yang dimaksud)”.
Lalu banta menuju rumah seperti yang dikatakan anak kecil dan benar saja di rumah itu banta mendapati kain emas dan suasa yang sedang di carinya. Banta meminta kepada tuan rumah agar memberikan kain tersebut dan di bayar dengan keahlian memainkan suling.
Banta barensayah:”Bolehkah kain ini untukku?”.
Pemilik rumah : “Gak boleh”.
Banta barensayah: “Ku mohon pak, aku sangat menginginkan kain ini, kain ini sangat menentukan asa depanku nanti”.
Pemilk rumah : “Aku akan memberimu kain ini tapi dengan satu syarat”.
Banta barensayah: “Apa itu pak?”.
Pemilik rumah : “Kamu harus membantuku untuk menjual kain ini sampai habis terjual”.
Banta barensayah: “Saya siap melalukan apa saja untuk mendapatkan kain itu”.
Lalu banta pun memenuhi syarat itu dan mendapatkan kain dari emas dan suasa itu. Dan segera pulang. Dalam perjalanan ke rumah, kain emas dan suasa di rampas oleh pamanya yang bernama jakup yang licik dan serakah.
Jakup : “Banta berikan kain itu kepadaku”.
Banta barensayah: “Tidak paman kain ini milikku”.
Jakup : “Serahkan kain itu kepadaku..!”.
Banta barensayah:”Tidak akan aku serahkan kain ini kepadamu karena ini miliku”.
Jakup,”Baik kalau begitu jangan salahkan aku bila aku merebutnya secara paksa (Mendekat dan merebut dengan paksa kain emas tersebut)”.
Perebutan kain itu pun terjadi dan di menangkan oleh jakup yng tidak lain adalah paman banta. Lalu dengan susah payah banta mendatangi istana raja tapi sampai di sana, pesta perinikahan putri dan jakub sedang berlangsung. Banta tidak bisa berbuat apa apa. Ia tak memiliki bukti untuk menunjukan kepada raja bahwa kain emas dan suasa yang di persembahkan jakub adalah miliknya.
Penjaga istana :”Kamu tidak bisa masuk”.
Banta barensayah: “Tapi aku ingin masuk”.
Penjaga istana: “Tidak bisa”.
Banta barensayah: “Tetap menerobos masuk. (Saampai di sana pernikahan sedang berlangsung)
Putri janganlah kamu menikahi jakup karena syarat yang di tunjukan kepadamu itu adalah milikku tapi aku tidak punya bukti untuk menunjukan bahwa itu adalah milikku (katanya dalam hati)”.
Tiba tiba muncul seekor burung elang di atas keramaian pesta dan bersuara,
Burung :”(klik…klik…klik… ) kain emas dan suasa itu adalah milik banta barensyah!”.
Mendengarkan burung itu akhirnya, raja dan putri turus mata sadar bahwa jakub adalah orang yang serakah. Yang telah merampas milik orang lain.
Putri : “Jakup apakah benar yang ku dengar itu”.
Banta barensayah: “Ia benar ! itu adalah milikku yang dirampas oleh jakup”.
Jakup:”(Tidak berkata apa-apa dan terdiam tidak berbuat apa-apa, dan hingga akhirnya terpikir olehnya untuk segera pergi dari tempat ini)”.
Jakub yang tidak bisa menahan malu dan takut mendapatkan hukuman langsung meloncat lewat jendela. Namun, saat akan meloncat kakinya tersandung dan jatuh ke tanah dan tewas seketika. Setelah peristiwa itu banta baresyah dinikahkan kepada putri terus mata dan menyerahkan jabatanya kepada banta barensyah.
---Tamat---
Jangan beranjak dulu, Contoh Drama tentang Cinta Pemuda Miskin yang bisa anda pelajari bukan hanya itu kok, masih banyak lainnya. Selain tema-tema cinta, ada banyak juga drama lain dengan tema yang bervariasi.
Ada yang bertema komedi religi, ada yang bertema teknologi dan pendidikan, ada yang membahas tentang anak sekolah dan lain sebagainya.
Anda yang membutuhkan bisa langsung mencarinya dengan kotak penelusuran. Atau bisa langsung menyusuri berbagai koleksi yang ada melalui kategori naskah drama singkat.
Terlepas dari semua itu semoga contoh drama di atas bisa berkenan bagi pembaca semua. Sampai disini, silahkan lihat juga beberapa teks lain dibagian bawah.