Pertama kali masuk kuliah, saya masih polos – polosnya. Hal itu karena
belum banyak orang yang saya kenal disana. Memang waktu itu sudah perkenalan,
tapi entah kenapa saya tida biasa mengingat nama teman - teman satu kelas
dengan baik dan hanya itu saja.
Aku pernah mendengar berita di tv waktu membicarakan menyakit disnoreksia
yaitu suatu penyakit dimana otak kanan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Atau penyakit ini tidak bisa mengingat nama nama orang dengan baik. “Ataukah itu yang terjadi padaku ?” fikirku.
Atau penyakit ini tidak bisa mengingat nama nama orang dengan baik. “Ataukah itu yang terjadi padaku ?” fikirku.
Waktu itu pun berlalu, tetap saja saya tidak bisa mengingatnya dengan
baik.
Hari - hari seperti biasa, dan
pada saat dosen salah satu mata kuliah, itu saat pertama kalinya masuk.
Dia langsung memberikan tugas kelompok dan mempresentasikanya di depan
teman - teman. Dan ketakutan terbesar saya adalah berbicara di depan orang
banyak. Tapi entah kenapa cita - cita saya jadi guru.
Dan pada saat itu, saya mendapat kelompok pertama untuk membuat makalah
dan kelompok saya berjumlah empat orang.
Banyak kata - kata yang baru saya dengar, waktu kuliah termaksud tugas makalah ini. Saya tidak
mengetahuinya.Dan sama dosen tidak di jelaskan secara rinci atau materinya
pun masih asing bagi kami.
Saya bertanya kepada teman kelompok, “kapan mau dikerjakan makalahnya,
ayo kita kumpul dimana?”
“sudah tenang saja…”, katanya.
Saya pun tenang karena salah satu dari kami ada yang megerjakan. Dan saya
tidak tahu apa - apa, saya tinggal menunggu jadi saja.
Setelah jadi saya mendapat telpon dari Budi, saya disuruh datang dan mengambil makalah untuk dipelajari dan di presentasian besok.
Setelah jadi saya mendapat telpon dari Budi, saya disuruh datang dan mengambil makalah untuk dipelajari dan di presentasian besok.
Keesokan harinya sudah kami persapkan dengan matang matang. Entah setan
dari mana yang mengambil percaya diriku, materi yang sudah saya persiapkan
sebelumnya hilang begitu saja.
Saya serasa seperti di suatu tempat yang sangat panas dan tidak ada
oksigennya. Mulutku pun terasa terkunci tidak bisa ngomong apa - apa. Situasi
semakin mengerikan.
Saya seperti hendak menghadapi kematian. Keringat dingin mulai
bercucuran, mulut semakin gagap mengucapkan kata dan pandanganku pun sangat
sulit untuk fokus.
Satu jam presentasi seraya satu tahun lamanya. Waktupun berlalu dengan
sangat lambat sekali, “perasaanku”. Ternyata sekian lama presentasi lalu
setelah selesai,
Dosen berkata “ada ikan sembung”.
Ternyata perkataan itu tertuju pada kelompok kami, atau karena kami
terlalu bodoh sampai makalah yang di buat ternyata salah dan tidak nyambung.
Tidak ada kaitanya dengan materi lalu kami disuruh untuk membuat ulang
lagi makalahnya karena tidak
nyambung itu, dan untungnya tidak untuk
di presentasikan lagi.
Itulah pengalaman yang sangat memalukan, menjengkelkan, dan menegangkan bagiku
waktu pertama kali untuk presentasi atau bicara depan orang banyak.
---oOo---