Contoh Cerpen Naik Sepeda Bareng Teman - Yang namanya belajar memang kadang ada-ada saja, misalnya kita diminta untuk membuat sebuah cerita pendek yang berhubungan dengan pengalaman kita sendiri.
Foto: Ilustrasi/sripoku.com/zaini |
Tentu saja kalau kita tidak hobi menulis dan memang tidak bakat maka untuk mendapatkan satu cerpen singkat saja mungkin akan sangat sulit. Tapi tenang saja, kali ini ada sebuah contoh yang bisa kita gunakan untuk belajar menulis cerpen.
Cerpen terbaru ini adalah cerpen tentang hobi yang singkat. Cerita pendek ini mungkin tidak sebagus cerita-cerita dari penulis profesional namun setidaknya cerpen ini bisa kita gunakan sebagai bahan belajar.
Bahasa yang digunakan dalam ceritanya sederhana, penulis juga tidak terlalu banyak menekankan penggunaan gaya bahasa yang memiliki makna dalam melainkan lebih memilih menggunakan kalimat yang lugas, jelas dan mudah dipahami. Tapi, sebelum membaca cerita tersebut jangan lupa lihat juga beberapa judul berikut:
1) Cerpen cinta segitiga yang singkat
2) Pergilah kau
3) Cerpen singkat padat dan bagus
Sekarang, kalau memang beberapa judul di atas tidak ada yang berkenan kita bisa langsung ke cerpen tentang naik sepeda bareng teman yang ada di bawah ini. Mari kita baca dan kita nikmati kisah menarik tersebut.
Janji Bersepeda Bareng Teman
Cerita oleh Irma
Bersepeda memang seperti telah menjadi bagian dalam hidupku, sepertinya aku tidak bisa sama sekali terpisah dari kegiatan yang mengasyikkan tersebut. Bahkan, jika harus memilih aku akan lebih memilih bersepeda dari pada berdua dengan pacar.
"Segitunya, iya tah..."
Benar, tidak mudah untuk terus bisa menjalankan hobi atau kegemaran kita. Semua butuh pengorbanan dan juga kesabaran. Terkadang tidak semua hal berjalan mulus, sering kali bahkan kita benar-benar harus memilih antara dua pilihan yang sulit.
Singkat cerita, aku pun berkali-kali mengalami hal seperti itu, membingungkan, membuat frustrasi. Pernah suatu kali aku menghadapi keadaan yang benar-benar sulit dimana secara sadar aku harus merelakan agenda kegiatan bersepeda yang sudah aku jadwal harus ditunda atau bahkan di batalkan.
Saat itu keputusan harus aku ambil, aku harus rela tidak bersepeda karena orang tuaku memang sedang membutuhkan bantuanku.
Sebenarnya aku merasa marah dan kecewa, pasalnya orang tuaku seperti tidak tahu dan tidak peduli akan kegemaran atau hobi anaknya. Ini terlihat dari bagaimana mereka tidak memperdulikan apakah aku memiliki rencana sendiri atau tidak berkaitan dengan hobi naik sepeda yang aku miliki.
"Nak, tolong antarkan kue ini ke rumah bu yati ya, nanti sore mau di pakai...", ucap ibuku
"Tapi bu, aku sudah ada janji mau bermain sepeda bareng teman", balasku mencoba mengelak.
"Main sepedanya besok lagi kan bisa, sudah sana!" ucap ibuku dengan nada lebih tinggi
Sebenarnya bukan aku tidak mau membantu ibu tapi rumah bu yati lumayan jauh dan jika aku mengantarkan kue tersebut pasti aku akan ditinggal temanku. Tapi akhirnya aku pun terpaksa melakukannya.
Dengan berat hati akhirnya ku kayuh sepeda ku ke rumah bu yati untuk menghantarkan kue pesanannya.
Untungnya kejadian itu tidak sering terulang, dan akhirnya rasa kesal yang ada pun bisa hilang dengan sendirinya. Sekarang aku semakin rajin menjalankan hobiku tersebut. Selain mengerjakan berbagai rutinitasku aku selalu menyempatkan diri untuk bersepeda dengan teman.
Ini aku lakukan selain karena suka juga karena naik sepeda dengan teman bukan hanya menyenangkan tetapi bisa membuat badan kita lebih sehat juga.
"Hei, tambah bugar saja kau ini...?" sapa Andi suatu pagi.
"Yoi, pastinya dong, lihat dulu hobinya, naik sepeda...." jawabku dengan bangga
"Ouw....ternyata kamu masih ya...?" lanjut Andi
"Masih dong...." jawabku penuh percaya diri
"Iya benar, kamu memang masih GILA, ha ha a ae....e.e" ejek Andi
"Sial loe Ndi, sudahlah, yuk kita berangkat.." ajakku
Hari itu kami bersama - sama dengan anggota club sepeda lain akan menjelajah medan baru yang belum pernah kami jamah sebelumnya. Karena itu sedari pagi kami sudah sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan perjalanan tersebut.
Medan yang akan kami lalui kali ini cukup bagus, sejuk dan sangat menantang. Yang tak kalah seru, daerahnya berbukit, ada aliran sungai, sekeliling yang penuh dengan pemandangan menakjubkan, benar-benar lokasi yang sangat sempurna.
Hari itu kami benar-benar puas, kebahagiaan seperti inilah yang kami cari ketika menjalankan hobi naik sepeda bersama team dan rekan lain. Saking puasnya, seolah aku sudah benar-benar nyandu untuk berpetualang dengan sepeda kesayanganku tersebut.
Ya, aku cuma bisa berharap, semoga apa yang aku lakukan ini bukan hanya bisa memberi kepuasan semata tetapi bisa memberikan kesehatan dan juga mungkin penghasilan.
--- Tamat ---
Demikianlah satu kisah menarik yang sudah kita baca bersama. Selain Contoh Cerpen Naik Sepeda Bareng Teman di atas jangan lupa juga baca beberapa kisah pengalaman menegangkan dan pengalaman menarik lainnya di bagian akhir tulisan ini.