Hanya jual es krim, anak miskin yang ditinggal ayah sejak kecil bisa kuliah dan sukses membangun perusahaan besar, percaya tidak? Kemiskinan memang terkadang terasa berat dan terkadang tidak seimbang antara kaya dan miskin. Kemiskinan membawa duka bagi para yang sedang menjalaninya.
Tidak banyak orang yang kuat dengan kondisi kemiskinan yang menimpanya, namun tetap ada saja orang orang yang kuat dan tabah.
Menjalani sebuah kondisi kemiskinan adalah sebuah keterpaksaan hati dan fikiran. Sakit letih dan serba kekurangan.
Harus bekerja demi sesuap nasi dan harapan untuk hidup dan terus menerus merintih demi tegaknya sebuah kehidupan.
Begitulah yang dialami oleh seorang gadis kecil yang bernama Anastasia Jhon Key. Gadis yang semenjak kecil sudah harus menghidupi dirinya sendiri karena sang ayah yang pergi entah kemana.
Dia tinggal bersama ibunya di sebuah kota kecil di pinggiran kota Pert, Australia. Gadis yang mandiri yang pada akhirnya memperoleh gelar sarjana administrasi bisnis.
Sejak kecil Anastasia sudah menghidupi ibu dan satu adiknya dengan berjualan es krim di sekolahnya. Sampai akhirnya ia tetap berjualan es krim sampai ia lulus dari SMA. Selepas dari SMA ia mencoba membuka sendiri kedai es krimnya dikota Pert.
Lama kelamaan modal yang ia dapatkan semakin besar karena ketekunan yang telah ia lakukan sejak kecil.
Saat usahanya masih memuncak Anastasia berminat mendatar kuliah pada salah satu perguruan tinggi. Sampai akhirnya ia masuk dan diterima sebagai salah satu mahasiswa penyandang bea siswa.
Bisnis berjualan es krim masih Anastasia jalani ketika ia kuliah. Sampai karir bisnisnya memuncak ketika ia kuliah disemester ke 7.
Ia memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan es krim sendiri, namun rencana itu benar benar dapat terwujud ketika ia sudah lulus dari kuliahnya. Para teman dan gurunya banyak terinspirasi dari perjalanan hidup Anastasia, hingga banyak yang menirunya. (Gunarto)