Percaya tidak kalau ada seorang tukang sapu yang menjadi presiden? Dunia memang tidak selebar daun kelor, demikian kata kata yang mungkin tepat untuk menggambarkan kondisi tukang sapu yang biasa menyapu stasiun Victoria Inggris.
Perputaran nasib memang terkadang tidak dapat diduga duga kapan datang dan kapan akan berakhir. Namun kita perlu belajar dari sosok seorang penyapu stasiun yang sangat tekun, demi meluluskan studinya ia rela menjadi tukang sapu.
Pekerjaan apa pun bisa dijadikan sebagai sebuah pekerjaan utama, agar biaya kuliahnya tidak membengkak.
Demikianlah presiden Sata, yang telah menjadi Presiden Zambia sejak 2011 yang lalu. Ia adalah sosok yang sangat dibanggakan rakyat Zambia.
Usinya sudah 74 tahun, namun Michael sata membawa harapan baru bagi rakyat Zambia. Tampil sebagai pemenang pemilu presiden, sata bertekat menganggkat harkat dan martabat rakyat Zambia.
Negeri Zambia yang kaya akan sumber daya alam namun angka korupsi di negeri itu sangat merajalela.
Kemenangan sata juga membawa inspirasi bagi siapapun yang menaruh cita cita setinggi langit. Sebelum sukses menjadi politisi dan kini sebagai presiden.
Sata melakoni beragam profesi mulai dari polisi, aktivis serikat bahkan menjadi petugas kebersihan.
Sata pernah berkali kali tersungkur dari pemilihan presiden. Pada tahun 2008 ia memutuskan untuk bertarung pada pemilihan presiden. Namun ditengah jalan ia gagal karena kalah dua persen dari pemenang pemilihan presiden tahun itu.
Hingga akhirnya ia memutuskan kembali untuk maju dalam pemilihan presiden Zambia pada tahun 2011. Ia memenangkan pemilihan itu dan ia ditetapkan sebagai presiden Zambia.
Saat ini, Presiden Zambia Michael Sata dilaporkan meninggal di London, di mana dia dirawat untuk penyakit yang tidak dibuka pada publik. Surat kabar dan televisi Zambia, Rabu 29 Oktober 2014, menyebut Sata meninggal Selasa 28 Oktober di Rumah Sakit King Edward VII, London.
Sata telah banyak sekali menginspirasi banyak anak anak didunia. Karena kegigihannya dalam menjalani sebuah ketekunan hidup yang pada akhirnya berakhir dengan kesuksesan. (Gunarto)