Kisahku Merantau Mencari Lowongan Kerja - Sebelum kelulusan sekolah berlangsung, saya dan teman saya
merencanakan sebuah rencana yang tersusun rapi yaitu mencari sebuah pekerjaan
di kota besar seperti Jakarta.
Sebelum kelulusan kami malah sudah mikir untuk mencari kerja
bukan mikir ujian nasional yang akan mulai pekan depan. Lalu aku bertanya
kepada teman saya yaitu septian.
“Sep. setelah lulus sekolah mau kemana kamu”, tanyaku?
“Gak tau nih mau kemana mungkin merantau ke jakarta.’’ Jawab
Septian.
“Bagaimana kalau kita merantau bareng’’tanyaku lagi. Boleh
kata Septian.
Waktu berjalan dengan cepat seakan ujian nasional sudah
tidak menjadi beban bagi kami. Kami hanya memikirkan untuk mencari pekerjaan
yang layak dikota kota besar seperti Jakarta.
Setelah ujian nasional berakhir dan kami menunggu kelulusan
sekolah dan ijasah keluar untuk mencari
pekerjaan.
Kelulusan sekolah akan diumunkan minggu depan, dan waktu
demi waktu berlalu kelulusan sekolah akan segera diumumkan ini baru perasaan
yang tidak karuan campur aduk jadi satu. ‘’ dalam benakku aku berfikir lulus
tidak ini ‘’
Ternyata kami semua lulus dengan nilai yang lumayan
memuaskan . kami semua bahagia dan merayakan kelulusan kami semua dengan makan
makan. Lalu saya dan teman terbaiku septian menyusun rencana yang lebih matang
lagi untuk merantau di kota kota besar seperti Jakarta.
“Sep, bagaimana rencana kita untuk merantau kejakarta apa
kita bisa bareng’’ tanyaku?
“Kita lihat saja besok perkembanganya bagaimana nanti saya
kabarin”, jawab Septian.
Tapi semua itu berlalu dan hanya rencana omong kosong yang
tak terlaksana karena teman terbaikku sudah meninggalkan aku untuk merantau .
rencana yang telah disusun dengan matang sia sia belaka. Cukup lama menunggu
dan ijasah sudah keluar dan disuruh untuk mengambilnya .
Sekarang ujasah sudah ditangan lalu aku mempersapkan surat
surat untuk melamar pekerjaan.
Lalu aku segera merantau kekota Jakarta. Setelah sampai,dan
beberapa hari disana, ternyata kehidupan dijakarta tidak seperti yang aku
bayangkan selama ini dan berbaik 1800.
Kehidupan di sana susah, susah nyari kerja, ya pokoknya
susah segala galanya dan semuanya serba mahal. Setelah cukup lama dan
persediaan uang saku menipis lalu aku memutuskan untuk kerumah saudaraku
disana.
Untung saja saya menpunyai saudara di sana, dan segera
menghubunginya dan ketempatnya.
Setelah terpontang panting beberapa bulan nyari pekerjaan
tidak kunjung dapat dapat lalu aku memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.
Keesokan harinya saya segera pulang. Ternyata ada saudara atau pun tidak disana
sama saja susah nyari kerja. Dan saya ingatkan jangan sekali kali kesana tanpa adanya
keahlian dan tamatan sekolah yang tinggi kalau tidak mau susuah.
---oOo---