Kisah Misteri Jeritan Pilu Kuntilanak

Kisah Misteri Jeritan Pilu Kuntilanak - “Teteteng.. teteteng..teteteng..” Suara nada ponselku mengusik nyenyaknya malam. Aku pun terbangun dan langsung melihat layar ponselku. Kulihat satu nama yang tak asing lagi untukku  yakni Asih.


Dia adalah orang yang begitu aku sayangi. Orang yang sejak 2 tahun lalu resmi menjadi kekasihku. Dan juga orang yang selalu aku jaga dengan segenap jiwa dan ragaku.

Waktu masih menunjukan pukul 02.00 dini hari. Memang agak aneh karena tak biasanya pacarku ini menelponku tengah malam begini. Dengan kondisi mata yang masih berat, akhirnya ku angkat saja telpon dari Asih.

“halo sayaang. Ada apa nelpon malam-malam begini?”
“Nggapapa sayang.. aku kangen kamu”
“Oh iya sayaang, aku juga kangen sama kamu”
‘Sayang, kalo aku pergi jauh, kamu bakal nyariin aku engga?”

“kok ngomong gitu  si yang?”
“Yaudh jawab aja geh sayang”
“ya pasti bakal nyariin geh sayaang”
“emm.. makasih ya sayaang.. I love you”
“Iya sayang love you to”.  “tuut..tut..tut..”  telpon terputus tiba-tiba.

Aneh sekali pikirku dalam hati. Ada apa dengan Asih, tidak biasa nya dia bertingkah aneh seperti ini. Karena mata ku masih terasa berat, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan tidurku. Lagi pula besok aku masih memiliki banyak janji dengan teman kuliahku.

“Tok tok tok!...Tok..tok..tok..”  Suara ketukan pintu kembali membangunkanku dari tidur. Hari ini aneh sekali, setelah tadi malam pacarku bertingkah seperti itu, sekarang siapa lagi yang mau bertingkah aneh pikirku.

Aku pun langsung bangkit dari kamar kostku dan membukakan pintu. Ternyata tidak ada siapa-siapa. Sialan pikirku, aku pun kembali menjatuhkan tubuhku dikasur. Tidak lama kemudian suara ketukan pintu itu kembali terdengar, cukup lama kubiarkan karena aku piker mungkin ini ulah tetangga yang reseh.

Tapi lama-kelamaan aku merasa rishi juga. Akhirnya kubuka saja pintunya.  Dan ternyata kali ini Andi lah yang mengetuk pintu.

“Ada apa ndi, pagi pagi gini udah ngetokin kosan gw?”
“Asih ren, Asih..” Ucap andi sambil matanya memerah.
“Asih kenapa asih ndi?” tanyaku.
“Asih mati..”Ucap Andi sambil memegang matanya..
“Apa?!” .

Hatiku hancur berkeping-keping bagaimana bisa secepat ini kekasih ku pergi meninggalkan aku. Bahkan cara nya untuk pergi pun sungguh biadab. Kenapa dia harus mati secepat ini.

Bahkan tahun besok kami berencana ingin melangsungkan pernikahan. Lalu siapa yang tadi malam menelvonku? Apakah aku hanya bermimpi? Tidak mungkin!!!.
Akupun langsung menanyakan kronologis kejadiannya pada Andi.

Dia bilang Tadi malam sekitar jam 8 Asih ditemukan dikamar kosnya dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan seutas tali menempel dilehernya. Sejauh ini Asih masih diduga bunuh diri.

Aku dan Andi pun langsung berangkat menuju rumahnya yang berada dikampung. Aku benar-benar sedih dan merasa amat kehilangan. Bagaimana bisa Asih bunuh diri?

Ini benar-benar tidak masuk akal. Asih adalah gadis yang periang dan terbuka. Sudah 2 tahun aku mengenal Asih dan selama ini dia tidak pernah memiliki masalah yang berat. Aku benar-benar merasakan ada sesuatu yang janggal.

Cukup lama aku mengendarai mobilku, akhirnya aku sampai juga dirumah Asih. Tapi sayang jenazah Asih sudah dimakamkan baru saja. Kami sedikit terlambat, akhirnya aku dan Andi pun langsung menuju makamnya.

Dengan membawa taburan bunga dan sedikit air mata. Aku pun mendoakan mayat Asih. Aku benar-benar tak sanggup menahan air mata. Masih jelas sekali ketika ia pertamaka kali menerima cintaku. Dia lah orang yang benar-benar membuat hidupku menjadi lebih bermakna. Tapi bagaimana bisa secepat ini dia meninggalkan dunia ini.

Serasa sudah cukup mendoakan Asih, aku dan Andi pun langsung kembali ke kota. Sempat ditengah jalan aku merasakan kehadiran Asih. Tapi kuanggap ini hanya karena aku begitu sedih dengan kejadian ini.

Sesampainya dikosanku, aku langsung merebahkan badanku karena merasa begitu lelah. Sementara Andi kau antarkan pulang ke kosannya. Tanpa terasa aku langsung ketiduran.

Di dalam mimpi aku melihat Asih sedang menangis, aku kemudian datang menghampirinya dan mencoba untuk menghapus air matanya.  Dia kemudian bercerita kalau dia sebenarnya mati bukan karena bunuh diri. Dia mati sebenarnya karena telah dibunuh oleh Andi.

Andi datang ke kosanku berniat untuk mengambil buku. Tapi dia langsung terangsang ketika melihat aku menggunakan pakaian yang  seksi. Sampai akhirnya dia berusaha memperkosaku. Karena aku berontak akhirnya dai mengeluarkan pisau nya untuk menakut-nakutiku.

Tapi begitu naas ketika pisau itu secara tidak sengaja menembus jantungku. Karena ketakutan akhirnya andi menarauh pisau itu ditangan ku agar sidik jariku ada dipisau itu lalu membuat seolah-olah aku bunuh diri dengan pisau dan juga gantung diri.

Ini pisau yang digunakan andi untuk membunuhku. Bawa ini ke kepolisian dan ceritakan smuanya. Berjuanglah untukku ren. Aku sayang kamu”..

Itulah kalimat yang aku dengar dari Asih didalam mimpiku. Aku pun langsung terbangun dengan keadaan panik dan syok. Apa benar yang dikatakan Asih dalam mimpiku? Sampai akhirnya aku melihat sebilah pisau tergeletak di meja kosanku.

Aku pun langsung bangun dan membawa pisau itu ke pihak yang berwajib. Meskipun sebenarnya laporanku ini tidak bisa diproses karena tidak ada saksi, tapi polisi pun akhirnya tergugah karena mendengar cerita ku dari awal.

Akhirnya polisipun menangkap Andi dan menetapkannya sebagai tersangka. Tidak kusangka temanku sendiri lah pembunuh kekasihku. Dunia ini benar-benar seperti sudah gila.

---oOo---

Tag : Cerpen, Horor, Misteri
Back To Top