Kisah Hukum Karma Seorang PSK yang Terkena Penyakit Mengerikan - Namaku Sukma (nama samaran). Ini adalah sebuah kisah sedih
yang aku tulis sebelum kematianku datang. Aku ada lah seorang penderita
penyakit paling mengerikan di dunia, yakni HIV/AIDS.
Sekuat apapun aku berjuang, sekuat apapun aku berusaha,
tetap saja, aku telah divonis. Besok adalah hari ke 50 sejak dokter mengvonis
aku terkena AIDS.
Mungkin besok adalah hari terakhirku melihat dunia ini. Dunia yang begitu kejam dan begitu fanah.
Mungkin besok adalah hari terakhirku melihat dunia ini. Dunia yang begitu kejam dan begitu fanah.
Dunia yang dipenuhi oleh orang-orang tamak dan glamour.
Dunia yang dipenuhi oleh para koruptor yang berambut rapih. Dunia yang dipimpin
oleh para penguasa yang bengis.
Aku masih 17 tahun, tapi Aku harus mati tanpa belum sempat
merasakan cinta dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Sejak lulus SMP, aku langsung pergi merantau ke ibukota untuk merubah nasibku dan juga nasib keluargaku.
Sejak lulus SMP, aku langsung pergi merantau ke ibukota untuk merubah nasibku dan juga nasib keluargaku.
Naas, berharap bisa mendapat pekerjaan yang layak, aku palah
diperalat oleh orang-orang bengis dan dijadikan sebagai seorang PSK.
Dengan di iming-imingi uang sebagai hasil terbaik dari sebuah pekerjaan, aku pun akhirnya rela menjadi wanita malam
Dengan di iming-imingi uang sebagai hasil terbaik dari sebuah pekerjaan, aku pun akhirnya rela menjadi wanita malam
Berat sekali memang rasanya di awal memulai pekerjaan ini.
Tekanan mental dan tekanan batin yang aku rasakan begitu berat.
Sulit rasanya untuk membuat mereka senang. Namun setelah beberapa hari melakukan pekerjaan ini, aku pun sudah mulai terbiasa.
Sulit rasanya untuk membuat mereka senang. Namun setelah beberapa hari melakukan pekerjaan ini, aku pun sudah mulai terbiasa.
Aku akan merasa sangat
senang jika ada seorang ganteng dan banyak uang.
Ingin sekali rasanya aku menikah dengannya. Menjalin kehidupan rumah tangga dan
mengurus anak-anak hingga dewasa.
Namun apalah daya, aku hanya seorang wanita malam.
Aku sama sekali tak punya hak untuk bicara soal cinta dan kasih sayang. Aku
lebih pantas bicara soal uang.
Tapi, walau bagaimanapun aku tetap seorang wanita. Aku masih
punya hati dan juga perasaan. Aku masih ingin merasakan cinta dan kasih sayang.
Ingin rasanya aku keluar dari tempat ini dan memulai kehidupan yang baru.
Sampai akhirnya ada seorang pria yang mau memberikan
cintanya padaku. Entah benar atau tidak, aku bisa merasakan cintanya. Berbeda
sekali dengan pria lain, dia melakukan semua nya dengan cinta.
Hatiku luluh olehnya. Akhirnya kuberikan seutuhnya
perasaanku kepadanya. Satu persatu rencana kehidupan baru pun kami susun. Mulai
dari dari sesuatu yang sangat sederhana sampai sesuatu yang begitu kompleks.
Setiap hari minggu dia pasti datang ke tempat pekerjaanku.
Itu ada lah hari terbaik yang pernah kurasakan. Di hari minggu aku bisa
merasakan cinta dan sayang dari seorang kekasih yang baik hati.
Sekitar satu tahun aku menjalin hubungan dengannya, akhirnya
aku memutuskan untuk keluar dari tempat pekerjaanku. Aku merasa sudah memiliki
cukup banyak tabungan dan siap untuk memulai kehidupan baru bersama pria ku.
Pria ku yang hanya bekerja sebagai seorang satpam pun sudah
memulai segala sesuatu yang dianggap perlu. Dia menghubungi kedua orang tuanya
di kampung dan juga sanak saudara yang dianggapnya penting. Begitu juga dengan
ku.
Namun sungguh naas sekali. Setelah semuanya selesai kami
siapkan, sesuatu yang menyedihkan menimpaku. Aku ternyata mengidap penyakit menular
mematikan. Aku begitu syok dan takut.
Aku pun menceritakan semuanya kepada pria ku. Tapi bukannya
membantu dan memberi suntikan semangat, dia palah pergi jauh meninggalkanku.
Nasib ku begitu mengenaskan.
Aku pikir aku benar-benar telah menemukan cinta sejati ku.
Tapi ternyata dia tak lebih dari sekedar pejalan kaki yang mampir meminta
minum.
Sekarang aku tak bisa apa-apa. Aku hanya bisa berdoa dan
memohon ampun kepada Tuhan. Semoga penderitaanku ini hanya kurasakan di dunia.
Tidak di alam selanjutnya.
---oOo---