Pak Calon Membagi Sembako, Cerpen Kisah Nyata Singkat - berikut ini merupakan salah
satu cerpen tema politik yang cukup menarik. Cerpen ini mengambil kisah dari
inspirasi kehidupan nyata yang terjadi di tengah masyarakat. Kalau dilihat dari
judulnya maka sudah jelas bahwa ceritanya seputar masa pemilihan. Tapi entah,
apakah pemilihan kepala kampung, camat, bupati, gubernur atau mungkin presiden.
Supaya tidak terlalu penasaran, kisah ini adalah sebuah
kisah tentang perjalanan pak Slamet ketika mencalonkan diri menjadi ketua RT. Singkat
cerita pak Slamet ini bangkrut dan menanggung banyak hutang untuk kebutuhan
kampanye ketika dia mencalonkan diri tersebut.
Sedikit aneh memang ketika pemilihan tetapi dikaitkan dengan ketua RT, kalau di desa sepertinya ketua RT tidak dipilih oleh masyarakat melainkan ditunjuk. Dari sana mungkin kita bisa menebak bahwa ada maksud lain penulis.
Mungkin saja penulis ingin memberikan sindiran, peringatan atau mungkin hanya sebatas ingin menghadirkan kisah yang segar dan berbeda dari yang sudah ada. Tentu untuk mengetahui lebih jauh kita harus membaca cerpen tersebut.
Sedikit aneh memang ketika pemilihan tetapi dikaitkan dengan ketua RT, kalau di desa sepertinya ketua RT tidak dipilih oleh masyarakat melainkan ditunjuk. Dari sana mungkin kita bisa menebak bahwa ada maksud lain penulis.
Mungkin saja penulis ingin memberikan sindiran, peringatan atau mungkin hanya sebatas ingin menghadirkan kisah yang segar dan berbeda dari yang sudah ada. Tentu untuk mengetahui lebih jauh kita harus membaca cerpen tersebut.
Yang jelas kita bisa memetik hikmah dan pelajaran dari kisah
yang nanti kita baca. Terserah kita, mau dijadikan sebagai inspirasi, teguran
atau nasehat namun yang pasti akan ada pesan yang bisa ditangkap dari
keseluruhan kisahnya. Tidak usah panjang lebar, silahkan baca langsung cerpen
terbaru yang ada dibawah ini.
Pak Calon Membagi Sembako
Cerpen
Kisah Nyata Singkat
Sebut saja namaku Slamet, atau
orang di desaku biasa memanggil pak Slamet. Saat ini aku sedang melakukan
kegiatan kampanye untuk pertarunganku di pemilihan RT kampungku, kampung Salak.
Layaknya para calon yang lain yang memberikan sebuah hadiah untuk warga desanya aku pun demikian yang bertujuan menarik simpati masyarakat.
Layaknya para calon yang lain yang memberikan sebuah hadiah untuk warga desanya aku pun demikian yang bertujuan menarik simpati masyarakat.
Pada suatu ketika aku dan
rekan-rekanku yang merupakan tim suksesku mengadakan sebuah pengajian
besar-besaran di lapangan. Selain pengajian kami juga membagikan hadiah menarik
untuk para warga yang bisa menjalankan tantangan kami.
Tantangan yang kami berikan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan umum.
Tantangan yang kami berikan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan umum.
Hadiah yang kuberikan cukup
menarik diantaranya motor, TV, kulkas, dan peralatan dapur yang lain. Aku rela mengeluarkan modal besar untuk kampanye ini, asalkan para warga senang dan mau
memilihku menjadi ketua RT. Bahkan aku juga sampai menjual 3 hektare tanahku
untuk biaya kampanye ini.
Keesokan harinya aku membagikan
sembako kepada warga sekitar. Aku di bantu oleh para tim sukses.
”Bapak-bapak sekalian, tolong
bagikan secara rata ya, pastikan semua masyarakat kebagian”.
Tim sukses,”Iya pak”, aku
meminta teman-teman untuk membagi sembako dengan adil.
”Jumlah sembako ini sudah aku
sesuaikan dengan penduduk warga Salak, jadi bila ada penduduk yang tidak
kebagian kalian yang tanggung jawab”, ucapku lagi.
”Iya pak”, jawab tim sukses
dengan semangat.
Kami pun langsung bergerak
membagikan sembako kerumah warga, satu-persatu rumah warga kami datangi dan
kami berikan sembako. Dan acara pembagian selesai setelah memakan waktu
setengah hari.
Meski demikian aku sedikit lega
karena sembako sudah aku bagikan kepada warga, kini tinggal menghadapi
pertarungan di pemilu yang hanya tinggal satu hari lagi.
Keesokan harinya sampailah aku
di hari pemilu, aku pun hanya bisa banyak berdoa agar aku bia menjadi seorang
pemenang.
Sore pun menjelang kini saatnya aku mendengarkan pengemuman hasil coblosan dari masyarakat. Acara penghitungan suara ini cukup menegang karena aku dan 2 pencalon yang lain saling memperebutkan suara tertinggi.
Sore pun menjelang kini saatnya aku mendengarkan pengemuman hasil coblosan dari masyarakat. Acara penghitungan suara ini cukup menegang karena aku dan 2 pencalon yang lain saling memperebutkan suara tertinggi.
Setelah waktu berjalan selama 2
jam, penghitungan suara selesai dan suara tertinggi diperoleh oleh pak Hamid
salah satu pencalon. Aku pun begitu terpukul dengan hal tersebut. Sudah banyak
modal yang aku keluarkan tetapi aku tidak mendapatkan suara terbanyak.
Pak Harto salah seorang tim
suksesku,”Sabar ya pak, mungkin ini bukan rejeki bapak”.
Aku,”Iya pak, tapi aku bingung
karena sudah mengeluarkan modal banyak, bahkan sampai menjual tanah, tetapi aku
tidak terpilih”.
Pak Harto,”Mungkin belum
takdirnya pak, mungkin tuhan juga mempunyai rencana lain”.
Sejak gagalnya aku menjadi
ketua RT, kini aku hidup dengan sebuah kebangkrutan, karena tanah yang
merupakan aset satu-satunya sudah ku jual. Kini hanya sepeda motor buntut yang
setia menemaniku dan sebuah rumah kecil ini. Belum lagi utangku di sebuah bank,
aku selalu tidak habis pikir tentang
semua ini.
---
oOo ---
Tadinya cerpen ini akan
dilengkapi dengan analisa unsur intrinsik sekaligus. Tetapi karena keterbatasan
waktu maka dibatalkan lebih dulu. Lain waktu kisah cerpen di atas akan kita
kupas lebih jauh untuk mengetahui bagaimana pesan penulis.
Atau, anda sebagai pembaca juga bisa memberikan pendapat dan komentar-nya tentang karya di atas. Itu saja, semoga karya kali ini bisa menghibur kita semua. Silahkan lanjut ke cerpen lain yang sudah disiapkan.
Kalau tidak merepotkan, anda bisa juga membagikan kisah ini ke teman lain yang membutuhkan. Atau anda bisa juga mengirim kisah-kisah menarik yang anda miliki agar ikut dibaca oleh banyak orang. Sampai disini, selamat menikmati karya terbaik kami.
Atau, anda sebagai pembaca juga bisa memberikan pendapat dan komentar-nya tentang karya di atas. Itu saja, semoga karya kali ini bisa menghibur kita semua. Silahkan lanjut ke cerpen lain yang sudah disiapkan.
Kalau tidak merepotkan, anda bisa juga membagikan kisah ini ke teman lain yang membutuhkan. Atau anda bisa juga mengirim kisah-kisah menarik yang anda miliki agar ikut dibaca oleh banyak orang. Sampai disini, selamat menikmati karya terbaik kami.