Contoh Cerpen Kisah Hidup, Sandal Jepit

Sedang mencari cerpen tentang kisah hidup, tenang di situs ini sudah ada banyak kisah-kisah menarik seputar kehidupan yang diangkat menjadi sebuah cerpen. Bisa dilihat dari judulnya bukan, “Sandal Jepit”, tentu akan berkisah seputar kejadian yang mungkin dialami atau kita lihat dalam kehidupan nyata sehari-hari.


Kali ini tidak usah kita bahas bagaimana isi ceritanya. Lebih baik kita tebak saja dari judulnya, kalau penasaran bisa kita baca langsung, benar tidak? 

Ya memang begitu, sebuah cerpen, menurut kami, akan kehilangan keindahan jika sudah diceritakan oleh orang lain dan bukan dibaca sendiri.

Oleh karena itu lebih baik kita mencari gambaran isi ceritanya dengan melihat lebih dekat dari judulnya. 

Judul adalah hal yang akan menceritakan keseluruhan isi dari karya tersebut, seharusnya kita bisa tahu apa yang ada dibalik judul tersebut.

Ya pokoknya cerpen berikut ini menjadi rekomendasi untuk rekan yang mencari kisah cerita menarik yang diangkat dari kejadian nyata. 

Sekedar informasi tambahan, cerpen ini sangat pendek, mungkin hanya terdiri dari 1 halaman saja atau lebih sedikit. 

Secara keseluruhan cerpen ini tidak lebih dari 500 kata, jadi akan selesai dibaca dalam hitungan menit, berikut ceritanya.

Berburu Sandal Jepit
Cerpen Kisah Hidup

Sebut saja namanya Ari seorang anak jalanan yang mencari hidup dijalankan. Ari selalu memanfaatkan jalanan untuk mencari uang untuk sekedar membeli nasi. Sementara itu Ari tidak punya siapa-siapa di Jakarta dan harus bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Cara dia mendapatkan uang adalah dengan cara mencopet maupun mencuri sandal. Memang penuh resiko tetapi Ari tidak mempunyai pilihan lain karena memang dia mencopet bukan atas kehendaknya.

Sejak kecil dia diasuh oleh seorang preman dan preman tersebut mendidik Ari sebagai pencopet maupun pencuri yang tujuannya adalah untuk menguntungkan preman tersebut. Pernah Ari hendak melarikan diri dari preman tersebut namun selalu gagal.

Ada pun saat ini hendak kabur lagi namun Ari bingung mau kabur kemana, sedangkan dia tidak mempunyai siapa-siap lagi. sejak itulah Ari mulai menjalani harinya sebagai pencuri dengan ikhlas.

Pada suatu ketika Ari dan temannya Andi disuruh oleh preman tersebut untuk mencuri sandal yang ada di masjid. Ari pun berangkat dan mematuhi perintah preman tersebut. 

Tak tanggung-tanggung Ari dan temannya membawa karung untuk membawa sandal hasil curianya. Kebetulan hari itu hari jum’at dan banyak jamaah yang datang ke masjid untuk sholet Jum’at.
Sesampainya di masjid Ari memberi instruksi kepada Andi, ”Ndi cari sandal yang bagus-bagus saja jangan yang jelek”, ungkap ari dengan suara sangat pelan.

Andi,”Apa Ri, sandal yang hangus-hangus..?”.
Ari,”Yang bagus...!!!!!, bukan yang hangus...!!!!”, ungkap Ari sambil marah-marah.
Andi,”O yang bagus, iya Ndi”.

Dengan telaten kedua bocah tersebut memilih-milih sandal yang menurutnya bagus dan memasukannya kedalam karung. 

Sementara itu jamaah sedang mengerjakan sholat jum’at sehingga Ari dan Andi dapat dengan leluasa mengerjakan misinya tersebut.

Setelah karung sudah terisi, mereka pun langsung membawanya pergi dan mencari masjid lagi yang jamaahnya banyak. 

Ari pun menuju Masjid yang tidak jauh dari masjid sebelumnya. Setelah dia sampai di masjib, seperti biasa yang Ari lakukan adalah memberi intruksi kepada Andi.

Ari,”Ndi seperti biasa cari sandal yang bagus, dan ati-ati jangan sampai ketahuan”.
Andi,”Iya Ri, iya”.
Mereka pun mulai memilih sandal tersebut dengan cekatan.

Ari,”Sandal itu jangan diambil.!!!!! Jelek”, ungkap Ari.
Andi,”Iya Ri.. tapi apa kita tidak dosa nih mengambil sandal milik orang?”, jawab Andi
“Ya dosa lah… tapi mau bagaimana lagi, kalau kita minta uang sama mereka untuk beli makan pasti tidak dikasih, benar kan?”, jawab Andi

“Iya sih, eh memang kita pernah minta duit sama mereka?”, ucap Ari polos
“Ingat yang minggu kemarin kita dimaki-maki!”, jawab Andi dengan nada tinggi

Sedang asyik memilih sandal sambil ngobrol, ada salah satu jamaah yang mempergoki mereka.
“Woii maling sandal”, teriak salah satu dari mereka
“Maaf pak, buat dijual untuk makan….”, jawab Ari dan Andi

Ari dan Andi pun langsung berlari sambil membawa karung berisi sandal tersebut.
Meski sudah dikejar oleh jamaah tersebut Ari dan Andi berhasil melarikan diri dan  tidak berhasil ditangkap oleh jamaah tersebut.

Sesampainya dirumah dia masih tidak habis pikir kenapa ada orang yang memergokinya, padahal biasanya Ari dan Andi melancarkan misinya lancar-lancar saja tanpa ada hambatan. 

Namun mereka berdua tidak ambil pusing tentang hal tersebut, yang terpenting mereka mendapatkan sandal dan hasil penjualan sandal tersebut bisa untuk membeli makanan.
  
--- oOo ---

Eits, jangan beranjak dulu geh! Tenang, selain cerita di atas masih ada banyak kok cerita lai yang bisa anda baca. Maaf ya kalau kisah yang di atas kurang begitu berkenan dihati anda semua. 

Jika memang kurang berkenan, sebagai tanda permintaan maaf silahkan anda cari beberapa cerita lain yang sudah disiapkan.

Beberapa judul cerpen dibawah ini sengaja disiapkan untuk anda semua, khusus, agar anda bisa benar-benar mendapatkan kisah yang diinginkan. Dengan begitu anda tidak sia-sia datang menunjungi situs cerita ini.

Bagi anda yang ingin berpartisipasi dalam membangun bahan bacaan menarik anda bisa membagikan cerita ini kepada teman lain. 

Silahkan bagikan alamat situs ini agar rekan lain yang membutuhkan bisa lebih mudah dalam mencari cerpen. Ingat, disini akan dibagikan cerita baru setiap harinya.

Back To Top