Cerita berikut merupakan Cerpen Perjuangan Hidup, kalau dilihat dari segi isi ceritanya. Termasuk kategori cerpen singkat dan sederhana, cerpen berjudul “lelah menjadi kuli” berikut ini juga bagus untuk dibaca kala senggang. Isi ceritanya memang mengisahkan tentang kisah kehidupan sehari-hari yang mungkin saja sering kita jumpai di sekeliling kita.
Kita bisa belajar banyak dari kisah dalam cerpen tersebut. Dalam cerpen perjuangan hidup tersebut diceritakan bagaimana gejolak perasaan seorang remaja yaitu anak lelaki yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ketika ia harus ikut berjuang mencari kehidupan.
Bersama dengan paman, ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yaitu ketika ia membantu paman menjadi kuli angkut di pasar tradisional. Sabar, sebelum kita bahas lebih jauh lebih baik kita baca juga beberapa cerpen lain di bawah ini!
Bersama dengan paman, ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yaitu ketika ia membantu paman menjadi kuli angkut di pasar tradisional. Sabar, sebelum kita bahas lebih jauh lebih baik kita baca juga beberapa cerpen lain di bawah ini!
1) Cerpen perjuangan demi sekolah
2) Kisah nyata perjuangan hidup
2) Kisah nyata perjuangan hidup
3) Cerpen perjalanan hidup
4) Cerpen perjuangan kemerdekaan
5) Kumpulan cerpen perjuangan hidup
6) Cerpen perjuangan menggapai cita-cita
7) Cerpen perjuangan pahlawan
8) Cerpen perjuangan seorang guru
Ya, hidup memang tidak semudah yang dibayangkan remaja dan anak-anak. Sesungguhnya hidup yang harus dijalani semua orang cukup sulit. semua harus berjuang untuk bertahan dan merubah nasib.
Gambaran dan pengalaman yang remaja tersebut alami benar-benar bisa menjadi teladan dan pelajaran yang sangat berharga. Dari pada kita ceritakan seperti ini lebih baik kita baca sendiri cerpen kehidupan tersebut!
Gambaran dan pengalaman yang remaja tersebut alami benar-benar bisa menjadi teladan dan pelajaran yang sangat berharga. Dari pada kita ceritakan seperti ini lebih baik kita baca sendiri cerpen kehidupan tersebut!
Lelah Menjadi Kuli
Oleh Gunarto
Lelah dan letih sesudah aku mendorong gerobak kain yang paman ku punya. Itu adalah sedikit gambaran sempit cerita ku kali ini. Saat itu aku masih kelas satu SMP saat aku membantu paman ku menjadi kuli lepas harian di sebuah pasar di salah satu tempat kami tinggal sekarang.
Nama ku Hasan. Aku saat ini duduk di bangku SMP kelas dua. Di desa ku sebagian besar penghasilan orang orang tua adalah dari bertani dan menjadi buruh tani.
Lain lagi dengan paman ku, sejak iya muda iya telah menjadi buruh atau kuli lepas harian di sebuah pasar di desa sebelah.
Ya mungkin itu pekerjaan paman ku. Pekerjaan yang kata orang itu pekerjaan yang remeh tetapi tidak semua orang dapat melaksanakannya.
Aku sendiri adalah anak petani kecil yang membiayai sekolah ku dari hasil jerih payah menjadi kuli. Baik sebagai kuli tani atau pun kuli pasar.
Lain lagi dengan paman ku, sejak iya muda iya telah menjadi buruh atau kuli lepas harian di sebuah pasar di desa sebelah.
Ya mungkin itu pekerjaan paman ku. Pekerjaan yang kata orang itu pekerjaan yang remeh tetapi tidak semua orang dapat melaksanakannya.
Aku sendiri adalah anak petani kecil yang membiayai sekolah ku dari hasil jerih payah menjadi kuli. Baik sebagai kuli tani atau pun kuli pasar.
Ayah ku sendiri adalah buruh tani yang tidak setiap hari ada pekerjaan. Karena saat ini lagi musim susah tanam. Sehingga petani pun jarang yang mengerjakan untuk pekerjaan di ladang maupun di sawah.
Untuk itu bapak kesana kemari mencari pekerjaan lain untuk membiayai sekolah ku dan sekolah adik adiku.
Aku sendiri sepulang sekolah atau saat liburan juga terkadang ikut bekerja bersama ayah dan ibu untuk sedikit membantu meringankan beban orang tua ku.
Untuk itu bapak kesana kemari mencari pekerjaan lain untuk membiayai sekolah ku dan sekolah adik adiku.
Aku sendiri sepulang sekolah atau saat liburan juga terkadang ikut bekerja bersama ayah dan ibu untuk sedikit membantu meringankan beban orang tua ku.
Pagi itu kebetulan aku masih libur sekolah. Datanglah paman ku ke rumah ku. Rumah paman ku itu sebenarnya lumayan jauh dari rumah ku. Ya sekitar 2 km lah jaraknya dari rumah ku.
Paman ku datang dengan membawa buah buahan yang iya panen dari kebun sendiri. Aku begitu senang paman ku datang, karena setiap paman datang pasti selalu membawa sesuatu.
Paman ku datang dengan membawa buah buahan yang iya panen dari kebun sendiri. Aku begitu senang paman ku datang, karena setiap paman datang pasti selalu membawa sesuatu.
Wah lumayan fikir ku. Mendapat buah gratisan. Setelah paman datang aku mempersilakan paman datang untuk duduk dan aku menuju ke belakang rumah untuk memanggil ayah bahwa paman telah datang dengan membawa buah buahan yang banyak.
Ayah pun langsung bergegas menemui paman dan aku duduk di samping ayah.” Dari mana “,sapa ayah kepada paman ku.
Lalu paman menjawab iya dari rumah karena ingin mengajak ku untuk bekerja sebagai kuli di pasar.
Ia bertanya kepada ku apakah aku mau menjadi kuli atau tidak. Dan aku menjawab kalau aku mau menjadi kuli di pasar. Dan ayah pun mengizinkan ku dari pada aku tidak punya pekerjaan selama liburan ini.
Lalu paman menjawab iya dari rumah karena ingin mengajak ku untuk bekerja sebagai kuli di pasar.
Ia bertanya kepada ku apakah aku mau menjadi kuli atau tidak. Dan aku menjawab kalau aku mau menjadi kuli di pasar. Dan ayah pun mengizinkan ku dari pada aku tidak punya pekerjaan selama liburan ini.
Aku pun menyanggupi paman ku yang mengajak-ku untuk menjadi kuli di pasar dan membantu paman ku. Aku hari itu merasa senang karena aku belum pernah sama sekali menjadi kuli lepas harian di pasar.
Tidak lama setelah paman menawari pekerjaan sebagai kuli. Lantas paman mengajak ku untuk langsung pergi ke pasar untuk langsung bekerja dan aku menyanggupi.
Aku pun bergegas mempersiapkan semua yang di perlukan untuk bekerja sebagai kuli. Kami pun berangkat ke pasar itu. Pasar itu pasar kliwon namanya.
Aku sendiri sering sebenarnya pergi ke pasar ini tetapi aku hanya main dengan teman teman ku saja. Belum pernah menjadi kuli.
Aku sendiri sering sebenarnya pergi ke pasar ini tetapi aku hanya main dengan teman teman ku saja. Belum pernah menjadi kuli.
Setelah kami sampai di pasar aku lantas di suruh oleh paman ku untuk mengambil gerobak yang ada di pangkalan kuli yang ada di sebelah utara pasar itu.
Langsung saja aku bergegas mengambil gerobak itu dan ku tarik gerobak itu dan aku menuju ke tempat paman biasa menguli dan menurunkan barang dari mobil truk.
Langsung saja aku bergegas mengambil gerobak itu dan ku tarik gerobak itu dan aku menuju ke tempat paman biasa menguli dan menurunkan barang dari mobil truk.
Aku pun langsung bergegas menghampiri paman ku yang telah menunggu ku karena aku yang mengambil gerobak itu dari pangkalan kuli.
Saat itu juga setelah aku mengantarkan gerobaknya kepada paman aku di perintahkan paman untuk membantu menurunkan barang barang dari mobil yang biasa paman ambil karena sudah langganan.
Saat itu juga setelah aku mengantarkan gerobaknya kepada paman aku di perintahkan paman untuk membantu menurunkan barang barang dari mobil yang biasa paman ambil karena sudah langganan.
Aku pun membantu paman dan bekerja. Lalu setelah gerobak itu terisi penuh aku langsung mendorong gerobak itu dari belakang sedangkan paman di depan menarik. Dengan terseok seok untuk pertama kali menjadi kuli aku merasa capek.
Dalam fikiran ku aku berfikir ternyata menjadi kuli tak semudah yang di bayangkan. Padahal baru pertama aku sudah kelelahan dan paman ku menyuruh ku untuk beristirahat sejenak jika aku merasa lelah.
Dalam fikiran ku aku berfikir ternyata menjadi kuli tak semudah yang di bayangkan. Padahal baru pertama aku sudah kelelahan dan paman ku menyuruh ku untuk beristirahat sejenak jika aku merasa lelah.
Aku pun menuruti apa yang di perintahkan paman dan aku beristirahat sejenak di pinggir jalan itu dekat mobil kami tadi mengambil barang. Lelah fikirku dalam hati ku.
Ingin rasanya pulang saat aku merasa ternyata lelah menjadi kuli. Aku pun tidak kuat lagi dan merasa lapar. Aku pun berbicara kepada paman ku untuk izin pulang. Tetapi akhirnya paman ku mengizinkan ku pulang. Lega pikirku.
Ingin rasanya pulang saat aku merasa ternyata lelah menjadi kuli. Aku pun tidak kuat lagi dan merasa lapar. Aku pun berbicara kepada paman ku untuk izin pulang. Tetapi akhirnya paman ku mengizinkan ku pulang. Lega pikirku.
… Sekian ….
Bagaimana, bagus juga bukan cerita dari Cerita Cerpen Perjuangan Hidup tersebut? Ya jelas dong, selain bahasanya yang cukup sederhana, cerpen – cerpen terbaru di sini memang ceritanya cukup menarik. Lumayanlah, bisa untuk menambah koleksi cerpen pengalaman pribadi yang sudah ada.
Dari pada langsung beranjak lebih baik kita luangkan beberapa saat lagi untuk melihat berbagai koleksi lain yang belum sempat kita baca.
Di bagian bawah juga sudah disertakan beberapa judul cerpen pilihan yang bagus-bagus. Silahkan dilihat, jika ada yang kira-kira bagus silahkan langsung baca saja. Atau jika dibutuhkan silahkan salin atau cetak cerpen ini untuk dibaca di rumah. itu saja, semoga bermanfaat!
Di bagian bawah juga sudah disertakan beberapa judul cerpen pilihan yang bagus-bagus. Silahkan dilihat, jika ada yang kira-kira bagus silahkan langsung baca saja. Atau jika dibutuhkan silahkan salin atau cetak cerpen ini untuk dibaca di rumah. itu saja, semoga bermanfaat!