Contoh Cerita dalam Bahasa Inggris Bagus untuk Storytelling

Pernah dengar kalimat don’t judge the book by its cover? Ya, cerita storytelling bahasa Inggris kali ini akan membahas tentang bagaimana seharusnya kita melihat orang lain. Menilai seseorang itu tidak bisa dilihat dari luarnya atau penampilannya saja, itulah yang disampaikan dalam kalimat tersebut.

Kata don’t artinya jangan, judge artinya menilai atau menghakimi, the book artinya buku dan cover artinya sampul. 

Kata its adalah kata ganti untuk the book (buku). Jadi, dalam bahasa Indonesia judul cerita tersebut artinya ”Jangan Menilai Buku dari Sampulnya”.

Di cerita yang bejudul ”Don’t Judge A Book By Its Cover!” akan diperlihatkan tentang seorang yang menilai orang lain tanpa mencari tahu siapa dan bagaimana karakter orang tersebut. 

Padahal karakter tidak bisa dilihat hanya dengan sekejap mata.

Cerita ini akan mengajarkan kepada pemabaca sekalian agar tidak selalu menilai karakter orang dari luarnya saja. 

Karena karakter orang tidak bisa dinili dari luarnya, kita butuh lebih dekat dengannya agar bisa menilai orang tersebut secara benar dan objektif. 

Hanya dengan mengetahui dari sisi dalamnya itulah kita bisa benar-benar mengerti tentang karakter seseorang.

Sisi negative yang diperlihatkan dalam cerita ini mudah-mudahan bisa menjadi hikmah yang bisa kita petik dan kita jadikan pelajaran. 

Pembelajaran yang berharga yang kadang tidak pernah kita tahu adalah pelajaran yang datangnya dari orang lain, karena orang lainlah yang memang melakukannya. 

Untuk bekal memahami kisah tersebut sudah disiapkan juga daftar kata dengan terjemahannya sekaligus. 

Berikut kosa kata bahasa Inggris yang ada dalam teks cerita yang akan segera kita baca bersama, silahkan dipelajari.

A faded gingham dress = gaun kotak-kotak yang memudar
Stepped off the train = turun dari kerata
Appointment = janji
Secretary = sekretaris
Backwoods = tempat terpencil, dusun, udik
Deserve = berhak mendapat
Busy = sibuk
Hours = berjam-jam
Ignored = diabaikan
Discouraged = mengecilkan hati
Frustrated = kecewa
Decided = memutuskan
Disturb = mengganggu
Regretted = menyesali
Exasperation = kejengkelan
Stern faced = muka tegang
Attended = menghadiri
Erect = mendirikan
Statue = patung
Building = gedung, bangunan
Silent = terdiam
Costs = biaya
Nodded = mengangguk
Wilted = menjadi lesu
Confusion = kebingungan
Bewilderment = kekaguman

Storytelling tentu akan menjadi lebih menyenangkan apalagi jika ceritanya bagus, benar tidak? Maka dari itu, cerita ini bisa dipelajari dulu. 

Sesuai atau tidak dengan kebutuhan nanti rekan semua bisa menyimpulkan sendiri. Sekarang mari dibaca dulu ceritanya.

Cerita Bagus untuk Storytelling

Cerita ini menceritakan tentang seorang sepasang suami sitri yang bejalan menuju pelabuhan kapal. Wanita membawa gaun kotak pudar sedangkan suaminya membawa setelan tipis homespun. 

Dia hendak bertemu dengan seorang presiden yang berada di Universitas Harvard.

Sesampainya di tempat sang presiden, sang suami dengan begitu lembut berkata bahwa dia ingin bertemu dengan presiden. 

Tetapi sang sekretaris berusaha untuk membuat mereka agar tidak bertemu presiden karena menurutnya dia hanya akan mengganggu waktu luang sang presiden saja.

Sekretaris selanjutnya berkata dengan pasangan suami istri tersebut bahwa presiden sedang sibuk. Perkataan sang sekretaris membuat sang istri mengucapkan bahwa mereka berdua akan menunggunya sampai presiden menemuinya.

Kini sekretaris semakin bingung karena dia tidak bisa membuat pasangan suami istri itu pergi. Kini keadaan menjadi berbalik. 

Mau tak mau dia harus meminta presiden agar menemui pasangan suami istri tersebut agar pasangan suami istri tersebut bisa segera pergi dari istana.

Sekretaris menghubungi presiden, awlnya presiden enggan untuk menemuinya tetapi sekretaris menyakinkannya agar dia menemui pasangan suami istri tersebut.

Presiden menemui mereka berdua dan mereka mengatakan bahwa mereka memiliki anak yang dulu pernah bersekolah di Harvard dan telah meninggal agar dibuatkan patung di sekolah ini.

Tetapi presiden menolak karena membangun patung di sekolahan Harvard membuat sekolahan tersebut menjadi terkesan mistis. 

Sang presiden justru ingin membuat bangunan sekolah lagi tetapi bingung karena belum ada dana.

Pasangan suami sitri tersebut membantu presiden dan membiayai semua pembangunan sekolah yang dilakukan oleh presiden.

***

Pesan atau nilai moral yang bisa diambil dari cerita storytelling ini antara lain bahwa kita tidak bisa menilai orang dari luarnya saja. Karena seperti cerita di atas penilaian tersebut tidaklah objektif. 

Oleh sebab itu, nilailah orang dengan cara mempelajari luar dalam karakter yang ada pada orang tersebut baru kita akan tahu bagaimana sifat ornag tersebut.

Back To Top