Tentang apa cerita singkat Bahasa Inggris berikut ya? Cerita bahasa Inggris berikut ini bertema tolong menolong yang berhubungan dengan pengemis. Seru? Pastinya dong karena kisah ini cukup pendek, sederhana tetapi memiliki nilai moral yang sangat penting.
Bahkan jika direnungkan, pesan moral-nya begitu dalam dan sangat baik. Untuk para pelajar, kisah berikut bisa dijadikan bahan untuk storytelling.
Untuk masyarakat umum ceritanya bisa digunakan untuk belajar bahasa Inggris sendiri di rumah. Cerita ini juga bisa dimanfaatkan untuk latihan menerjemahkan teks cerita bahasa Inggris, pokoknya lengkap.
Bahkan jika direnungkan, pesan moral-nya begitu dalam dan sangat baik. Untuk para pelajar, kisah berikut bisa dijadikan bahan untuk storytelling.
Untuk masyarakat umum ceritanya bisa digunakan untuk belajar bahasa Inggris sendiri di rumah. Cerita ini juga bisa dimanfaatkan untuk latihan menerjemahkan teks cerita bahasa Inggris, pokoknya lengkap.
Judulnya apa coba, hayo? Ya, judulnya adalah “Don’t We All”. Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia, kata “don’t”artinya “tidakkah”, kata “we” artinya kita dan kata “all” artinya semua.
Jadi, judul tersebut artinya kurang lebih yaitu “tidakkah kita semua”. Judul tersebut adalah penggalan kalimat yang menggantung dan harus diartikan sesuai dengan konteks kalimat sebelum dan sesudahnya.
Tapi tidak usah kita bahas karena nanti anda pasti akan tahu maksud-nya. Sebelum ke cerita, lebih baik kita baca dulu kosa kata di bawah ini.
Jadi, judul tersebut artinya kurang lebih yaitu “tidakkah kita semua”. Judul tersebut adalah penggalan kalimat yang menggantung dan harus diartikan sesuai dengan konteks kalimat sebelum dan sesudahnya.
Tapi tidak usah kita bahas karena nanti anda pasti akan tahu maksud-nya. Sebelum ke cerita, lebih baik kita baca dulu kosa kata di bawah ini.
Parked = parkir
In front of = didepan sebuah
Wiping off = mengelap
Car wash = cuci mobil
Waiting for my wife = menunggu istriku
Coming my way = datang ke arahku
What society would consider = apa yang dianggap masyarakat sebagai
A bum = gelandangan
The looks = penampakan, penampilan
Had no = tidak memiliki
To be bothered = diganggu
Hope = berharap, harap
To even ride the bus = bahkan untuk sekedar naik bus
Ragged = tidak rata, kasar
Dignity = gengsi, martabat
Scraggly = jarang, tidak rata
Plea = permintaan, permohonan
Something inside = sesuatu didalam
Ask him = tanya dia
Profound = dalam, sangat besar
Shall never forget = tidak akan pernah lupa
Accomplishments = prestasi, kepandaian
Hit me = menghantam ku, memukulku
Reached in = merogoh, menggapai ke dalam
Wallet = dompet
No matter = tidak peduli
A different = perbedaan
Perspective = sudut pandang
Kata di atas akan membantu anda memahami kisah yang akan dibaca. Dengan bantuan daftar kata tersebut diharapkan anda akan lebih mudah memahami makna cerita yang sebenarnya. Seperti apa ceritanya, sekarang kita nikmati bersama-sama.
Saya memarkirkan mobil dan mengelap mobil saya di depan mall. Saya baru saja selesai mencuci mobil saya dan sekarang sedang menunggu istri saya keluar dari pekerjaannya.
Dari arah depan saya melihat seseorang yang oleh masyarakat disebut gelandangan. Dari kelihatannya, dia tidak memiliki mobil, tidak memiliki rumah, tidak memiliki pakaian bersih,
dan juga tidak memiliki uang. Ada saatnya kita merasa dermawan, tapi ada juga saatnya kita tidak ingin diganggu. Dan sekarang adalah saatnya aku tidak ingin diganggu.
Dari arah depan saya melihat seseorang yang oleh masyarakat disebut gelandangan. Dari kelihatannya, dia tidak memiliki mobil, tidak memiliki rumah, tidak memiliki pakaian bersih,
dan juga tidak memiliki uang. Ada saatnya kita merasa dermawan, tapi ada juga saatnya kita tidak ingin diganggu. Dan sekarang adalah saatnya aku tidak ingin diganggu.
“Saya harap dia tidak meminta uang pada saya” ucapku dalam hati. Dia datang dan kemudian duduk di tepi jalan.
Dia duduk di dekat halte bus. Tapi menurut saya, dari tampangnya sepertinya dia tidak punya cukup uang untuk naik bus.
Dia duduk di dekat halte bus. Tapi menurut saya, dari tampangnya sepertinya dia tidak punya cukup uang untuk naik bus.
“Mobilnya sangat bagus”, ucapnya sembari tersenyum. Pria yang tampak compang-camping itu memuji mobil yang saya miliki.
Tapi, meski penampilannya seperti itu ia terlihat memiliki aura martabat yang tinggi. Janggutnya berwarna pirang dan wajahnya tampak begitu hangat.
Tapi, meski penampilannya seperti itu ia terlihat memiliki aura martabat yang tinggi. Janggutnya berwarna pirang dan wajahnya tampak begitu hangat.
“Terimakasih...”, ucapku padanya. Saya terus mengelap mobil. Saya yakin sebentar lagi dia pasti akan meminta uang pada saya. Suasana diantara kami menjadi begitu hening.
Jika saya berkata “apakah anda memerlukan bantuan?” saya yakin dia pasti akan menjawab “Iya”. Tapi, saya berusaha mendengarkan suara hati saya.
"Apakah Anda perlu bantuan?", akhirnya Saya bertanya bertanya padanya. Dia hanya menjawab dengan tiga kata. Tapi tiga kata itu sangat bermakna dan saya tidak akan pernah lupa.
Kita sering mendengar kata-kata bijak. Baik dari orang-orang besar maupun seorang wanita. Dari orang-orang berpendidikan, dan juga orang-orang berprestasi.
Tapi, kali ini saya mendengar sebuah kata bijak dari seorang gelandangan. Tiga kata yang keluar dari mulutnya telah berhasil menggetarkan hati. “Tidakkah kita semua?” Ucapnya.
"Apakah Anda perlu bantuan?", akhirnya Saya bertanya bertanya padanya. Dia hanya menjawab dengan tiga kata. Tapi tiga kata itu sangat bermakna dan saya tidak akan pernah lupa.
Kita sering mendengar kata-kata bijak. Baik dari orang-orang besar maupun seorang wanita. Dari orang-orang berpendidikan, dan juga orang-orang berprestasi.
Tapi, kali ini saya mendengar sebuah kata bijak dari seorang gelandangan. Tiga kata yang keluar dari mulutnya telah berhasil menggetarkan hati. “Tidakkah kita semua?” Ucapnya.
Saya adalah seorang petinggi yang perkasa. Saya juga termasuk orang sukses dan dianggap penting. Dan tiga kata dari seorang gelandangan yang saya temui dijalan, berhasil memukul saya, bahkan rasanya seperti ditembak oleh dua belas peluru senapan.
“Tidakkah kita semua perlu bantuan?” Yah, saya perlu bantuan. Mungkin tidak bantuan untuk naik bus, atau bantuan untuk tempat tidur, dan tidak juga bantuan untuk makan. Tapi saya tetap perlu bantuan.
Aku mengambil dompetku di kantung belakang. Aku memberinya uang. Uang yang tidak hanya cukup untuk naik bus, tapi juga cukup untuk makan dan tidur hari ini.
Tiga kata itu masih berdenging di telinga saya. Tidak peduli seberapa banyak harta yang kita miliki, tidak peduli seberapa hebat pencapaian kita, kita tetap saja memerlukan bantuan.
Tidak peduli seberapa kecil dan sedikit harta yang kita miliki, tidak peduli sepelik apapun masalah yang kita hadapi, kita tetap masih bisa memberikan bantuan juga.
Tiga kata itu masih berdenging di telinga saya. Tidak peduli seberapa banyak harta yang kita miliki, tidak peduli seberapa hebat pencapaian kita, kita tetap saja memerlukan bantuan.
Tidak peduli seberapa kecil dan sedikit harta yang kita miliki, tidak peduli sepelik apapun masalah yang kita hadapi, kita tetap masih bisa memberikan bantuan juga.
Bahkan ketika kita tidak memiliki uang dan tempat tidur. Tentu saja, kita semua bisa membantu dan memerlukan bantuan.
Karena kita adalah mahluk sosial. Kita memerlukan orang lain. Saat kita tidak memiliki apa-apa, kita tetap saja masih bisa membantu orang lain.
Karena kita adalah mahluk sosial. Kita memerlukan orang lain. Saat kita tidak memiliki apa-apa, kita tetap saja masih bisa membantu orang lain.
Bahkan hanya untuk sekedar pujian, itu pasti sangat membantu. Kita bisa memberikan sesuatu yang tidak pernah dimiliki orang lain dan tidak tau kapan orang lain akan membutuhkannya.
Kita bisa tahu apa yang tidak dimiliki orang lain lalu kita bisa memberikan sesuatu kepada mereka. Perspektif pandangan setiap orang terhadap dunia memang berbeda.
Dari sesuatu yang begitu indah, dari sesuatu yang begitu kacau, kita hanya bisa melihat dari celah kecil saja.
Kita bisa tahu apa yang tidak dimiliki orang lain lalu kita bisa memberikan sesuatu kepada mereka. Perspektif pandangan setiap orang terhadap dunia memang berbeda.
Dari sesuatu yang begitu indah, dari sesuatu yang begitu kacau, kita hanya bisa melihat dari celah kecil saja.
Mungkin pria ini memang hanya seorang gelandangan yang hidup di jalanan, tapi dia memiliki banyak hal yang tidak saya miliki. Lebih dari itu semua, dia memiliki kekuatan yang besar.
Kekuatan yang bisa membuat saya tersadar akan sesuatu. Dia seperti seorang malaikat yang Tuhan kirimkan pada saya untuk sekedar memuji mobil saya.
Dia membuat saya tersadar bahwa sesama manusia memang saling membutuhkan. Dalam juga ya pesan dari cerita singkat Bahasa Inggris tentang menolong di atas.
Dia membuat saya tersadar bahwa sesama manusia memang saling membutuhkan. Dalam juga ya pesan dari cerita singkat Bahasa Inggris tentang menolong di atas.
Tidak ada yang tahu kapan kita akan membutuhkan orang lain. Tidak ada yang tahu juga kapan kita bisa membantu orang lain. Yang jelas, kita hanya bisa berusaha semampu kita untuk membantu orang lain.
Bahkan saat kita tidak memiliki apa-apa, kita masih bisa membuat seseorang bahagia dengan senyuman kita. Yah, kita masih memiliki senyuman untuk dibagikan.
Mungkin memang sepele, tapi bagi sebagian orang, senyuman sangatlah berharga. Senyuman bisa memberikan semangat baru bagi orang yang memerlukan bantuan.
Bahkan, senyuman bisa membuat kalbu seseorang bergetar. Ini-lah hidup. Semoga kita bisa lebih bijak dalam menjalani hidup ini. Baik dalam memberi bantuan, maupun menghargai bantuan seseorang.