“Mari Berkarya”, contoh puisi 5 bait yang akan membakar semangat kita untuk terus berjuang demi hidup yang lebih baik. Masa depan yang gemilang, tentu menjadi harapan bagi semua generasi muda.
Bagi yang sudah dewasa, berkarya juga tidak berarti harus berhenti bukan. Orang dewasa tentu akan menjadi panutan dan contoh generasi muda. Semangatnya tentu akan lebih baik jika ditularkan dengan yang lain.
Motivasi dan semangat tentu harus terus dikobarkan, jangan sampai padam. Kita tidak boleh sampai lengah dan tidak boleh lena dan hanya hura-hura.
Hidup ini sayang kalau sampai disia-siakan. Yuk, lebih baik kita lihat dulu bagaimana cerita dalam puisi kali ini. Siapa mau ikutan, mari.
Mari Berkarya
Contoh Puisi 5 Bait oleh Irma
Genggamkan tangan, bangkit
Mari bahu membahu
Buang jemu, buang malas
Lepaskan beban, berlari
Masa depan bukan beban
Kehidupan bukan kutukan
Anugrah dan berkah untuk semua
Mari bersyukur, memberi arti
Jangan diam
Singsingkan lengan baju
Bangkit berkreasi
Mengisi waktu
Berkarya dengan yang kita bisa
Ciptakan yang lebih
Berkarya bersama
Mengisi jiwa
Mari berpacu
Mengukir gemilang
Menjemput usia senja
Gegap gempita penuh makna
Kalau dibaca dari awal sampai akhir, puisi di atas lebih terasa sebuah ajakan dan tidak atau kurang memiliki nilai estetis yang unik. Rasanya sih seperti itu, tapi tentu penilaian pembaca akan berbeda-beda.
Ada yang mungkin menganggap puisi di atas murahan, tidak berbobot dan buruk. Tidak apa, pembaca berhak memberikan penilaian sendiri terhadap suatu karya.
Yang terpenting dari karya di atas adalah adanya niat untuk belajar dan berbagi. Apalagi kita tahu bahwa penulis bukanlah seorang penyair profesional.
Semangat yang didapat dari karya di atas tentu patut di contoh. Terlepas bagaimana hasilnya, kita harus tetap semangat dalam belajar, apapun itu. Untuk kehidupan yang lebih baik bukan?
Maka dari itu, kalau buruk rasanya tidak perlu juga dicaci. Kita ambil baiknya dan hikmahnya saja.
Bagi rekan pelajar semua, jangan pernah malas apalagi menyerah. Ada kalanya tugas belajar kita memang sangat berat, apalagi untuk sesuatu yang tidak kita sukai.
Menulis atau mengarang sebuah puisi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi yang terpenting kita mau. Kemauan tersebut yang akan memberikan nilai tersendiri pada apa yang kita lakukan.
Ya sudah basa-basinya. Sekarang silahkan dilanjutkan ke puisi lainnya. Eh, tapi jangan lupa ya, kalau ada yang suka dengan cerpen disitus kita ini juga ada banyak cerpen kok. Silahkan dibaca juga. Itu saja, terima kasih.