Antara Kau, Aku dan Bekas Pacarmu - Kau dan bekas pacarmu itu telah membuat hidupku susah – bahkan lebih dari susah, merana. Bagaimana tidak, aku berada diantara dua jurang yang sama-sama akan mencabik tubuh molek yang sangat aku sayangi ini.
Sebagai sahabat, kau adalah separuh jiwaku. Tapi itu tak semudah dulu, sebelum kau kenalkan aku dengan Ummam – mantan kekasihmu itu.
“Tiara, kenalkan ini Ummam – seseorang yang pernah membuat hidupku selalu berbunga-bunga. Kamu tahu itu kan.
Tenang saja, kita putus baik-baik kok.” Panjang lebar kau memperkenalkan cowok tinggi besar berkulit sawo bonyok itu padaku.
Aku tahu benar, dari kalimat dan intonasi suaramu kala itu, kau jelas masih memendam sayang kepada bekas pacarmu itu.
Itulah sebabnya aku tak terlalu menggubris, hanya tersenyum malas waktu kau kenalkan aku dengannya.
Begitulah, dua tahun berlalu sejak perkenalan itu. Kini Ummam menjadi sosok yang selalu aku rindukan sekaligus monster yang selalu membuatku takut.
Benar, kami sudah jadian, itu pun kamu tahu. Tapi ada hal yang tidak kau mengerti sobat. Suasana di hati ini tak lagi bisa kau baca.
Tak seperti dulu. Dulu, sebelum ada Ummam di hidupku, kau selalu tahu apa yang ada di hatiku. Tapi sekarang semua berubah. Tak sama.
Kau bagai daun kering yang jatuh tertiup angin - terbang entah kemana - tak mampu ku raih.
Jasadmu selalu ada di dekatku tapi jiwamu seolah semakin jauh mengembara entah kemana.
Kadang, saat aku berharap lebih dari Ummam, aku ingin kau tahu bahwa aku ingin kau pergi dari hidupku.
Tapi kau selalu ada, datang menghancurkan keberanianku. Kau membuatku ciut nyali, tak berani berharap dari cinta yang tumbuh di hati kami.
“Kenapa kau kenalkan aku dengan Ummam? Kenapa kau perlakukan aku seperti ini…!” Sungguh kau sahabat yang gila,tak punya perasaan.
Kenapa kau biarkan aku jatuh cinta kepadanya, kenapa? Kini semua semakin akut, perasaan cinta di hatiku sudah tak sekecil dulu.
Aku rela mati untuk bisa hidup bersama Ummam, kau tahu itu? Tapi melihat kau yang tertawa bersama dengan kekasihku itu membuatku perih.
---oOo---