Hanya Masjid yang Bisa Mengurai Beban Hidupku yang Berat

Contohcerita.com - masjid bukan hanya bisa menjadi tempat suci untuk bermunajat kepada sang pencipta. Masjid juga dapat memberikan suasana damai dalam hati. Masjid juga bisa mengurai penat dan beban hidup. Cerita berikut akan memberikan inspirasi dan pelajaran bagi kita semua.

Hanya Masjid yang Bisa Mengurai Beban Hidupku yang Berat
Hanya Masjid yang Bisa Mengurai Beban Hidupku yang Berat

Ayahku seorang petani, dan ibuku adalah seorang buruh tani yang bergaji pas-pasan untuk membeli beras. Menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi merupakan hal luar biasa. Namun itu tak akan pernah bisa dilakukan oleh orang tuaku.

Sejak SMP aku sudah membiayai sekolahku hingga aku mendapat beasiswa sampai lulus SMA. Setelah itu aku bingung lagi.

Niat untuk melanjutkan kuliah seperti begitu berat dengan keadaan orang tua yang hanya pas-pasan dengan penghasilan yang tak seberapa.

Namun itu bukan hambatan bagi kemauanku. Aku mencari bea siswa dan akhirnya mendapatkan info dari seorang guruku yang anaknya tinggal di Jogja.

Ia mengatakan ada sekolah gratis bagi murid murid yang berprestasi, namun pemerintah hanya menyediakan biayanya.

Untuk tinggal mahasiswa harus tinggal di masjid asrama karena tempat yang sangat tidak mencukupi. Dari saran dan info itu aku memutuskan untuk pergi ke jogja.

Tanpa pikir panjang aku langsung meminta izin kepada bapak dan ibu untuk aku pergi ke Jogja bulan depan.

Aku belum memiliki bekal sama sekali. Sebagai konsekuensi nya, aku harus mencari bekal biaya dengan bekerja sekuat tenaga dan menabung.

Akhirnya setelah beberapa saat sekitar sebulan aku mendapatkan uang sekitar dua juta. Berangkatlah aku ke jogja.

Aku sudah yakin dengan tekat untuk tinggal di masjid asrama. Walaupun tidur berdesak desakan tapi akan ku jalani untuk menuntut ilmu.

Tak lama aku sampai di Jogja dan aku tinggal di masjid. Tanpa rasa ragu aku menuntut ilmu agama di masjid sedangkan ilmu umum aku dapatkan di kampus.

Nilai plus itu yang aku dapatkan. Hanya masjid itu tempat aku tinggal dan mengeluh kepada tuhan. Tapi ku yakin masa depanku dimulai dari sini. (Gunarto).

Back To Top