Cerita tentang Cincin Kawin yang Raib di Telan Ombak

Contohcerita.com - bagaimana jika cincin pernikahan atau cincin kawin hilang, bagaimana kira-kira perasaan anda? Tentu saja kecewa, namun sangat jarang kejadian semacam itu bisa terjadi. Mungkin hanya nasib sial yang bisa membuat seseorang kehilangan cincin yang sangat berarti tersebut.

cincin kawin hilang di pantai
Cerita tentang Cincin Kawin yang Raib di Telan Ombak

Berikut ini sebuah kisah sederhana dan singkat mengenai cincin kawin yang raib hilang di telan ombak. Ya, seperti dalam judul, kejadiannya di sebuah pantai. Apa dan bagaimana selengkapnya, mari kita ikuti bersama di bawah ini.

Menangis dan berlari saat ku tahu cincin yang ada dalam jemariku raib digulung oleh ombak pantai yang ganas itu. Aku tergeletak di bawah pohon kelapa, ketika suamiku menemukan aku di sebuah pulau terpencil.

Aku sadar, ku kira aku tak lagi hidup karena sudah merasa terhanyut oleh ombak yang begitu besar menelanku ke tengah lautan.

Kalau boleh aku bercerita, aku pergi ke pantai bersama suamiku sebenarnya tak begitu berkesan dan menyenangkan.

Aku dan suamiku sedang ribut saat suamiku mengajak aku pergi ke pantai untuk menenangkan pertengkaran yang sudah dua minggu kita alami.

Dengan muka yang tak begitu senang aku menuruti apa yang sudah menjadi keinginan suamiku untuk mengajak ku dan kedua anakku pergi ke pantai.

Di perjalanan pun kami berdua tak banyak berbicara, hanya sesekali saja kami saling bertanya tentang pekerjaan kami masing masing.

Kami berdua punya pekerjaan yang berbeda beda. Aku bekerja sebagai karyawan kantor sedang suamiku bekerja di toko.

Mungkin karena intensitas kami yang jarang untuk bertemu jadi membuat hati kami masing masing saling egois.

Singkat cerita ketika telah usai kami melakukan perjalanan tibalah aku menikmati pantai. Tak banyak cerita aku langsung menceburkan diri ke laut.

Suamiku mengingatkan bahwa ombak sedang tinggi aku tak boleh bermain dekat pantai. Karena aku ingin merasa tenang akhirnya aku memaksa.

Ternyata benar ombak itu besar dan menelanku. Aku pikir saat itu aku sudah mati dan meninggalkan keluargaku.

Dari kejadian itu aku sadar, bahwa yang hilang hanya cincinku, aku sadar bagaimana jika aku kehilangan keluarga dan nyawaku. (Gunarto)

Back To Top