Contohcerita.com: Kisah tentang Pesan Singkat Sang Ayah yang Jauh di Negeri Orang - cerpen tentang ayah yang jauh di luar negeri, sepertinya juga cukup layak untuk dijadikan bahan bacaan saat santai. Pernah membayangkan bagaimana rindu yang mendera pada ayah ketika beliau jauh di negeri orang? Ya, dari pada lama-lama, mari kita ikuti cerita selengkapnya di bawah ini.
Pesan Singkat Sang Ayah yang Jauh di Negeri Orang |
Ayah Guntur adalah seorang pekerja keras, menghidupi anak anaknya demi kesuksesan dimasa depan.
Tidak banyak ia berkata tentang sebuah kiriman kata yang bisa dimengerti, karena pada dasarnya kami masih kecil dan belum mengerti.
Ayah pernah bercerita, belajarlah nak selagi kau bisa, jangan pernah lelah dan malas untuk terus belajar, itu akan menguatkan pikiranmu.
Ku sanggupi segala ucapannya. Dengan keadaanku yang memang sangat rentan terhadap sikap dan tindakan orang lain yang bisa mempengaruhi ku.
Ibu pun berpesan "laksanakan segala perintah ayahmu nak, jangan kau kecewakan dia. Setidaknya kau berikan yang terbaik di sekolahmu."
Dengan lantang aku mengiyakan apa yang sudah menjadi keinginan orang tuaku, tak dapat aku menolak apalagi membantah.
Dua bulan cerita keyakinan itu berlalu, aku masih dengan keseriusan menjalankan dengan sebaik baiknya perintah keduanya.
Ku lewati hari hari dengan penuh bijaksana, rajin belajar, bekerja dan membantu ibu dirumah. Itulah aku anak desa.
Ibu bilang hari ini pak pos mau datang kerumah, aku tak mengerti apa maksud ibu mengatakan pak pos mau datang kerumah.
Ku tunggu waktu itu, tepat jam 11.13 pak pos datang kerumah dan memberi salam ketika akan masuk rumah.
Dikatakannya "maaf ibu ini ada surat dan sejumlah uang dari Malaysia" kemudian ibu menandatangani, dan pak pos itu mengucapkan terima kasih lalu pergi.
Sontak ibu masuk dan langsung membuka kiriman dari ayah. Ayah ternyata mengirimkan uang4,3 juta untuk kami.
Dan tersirat surat dari ayah kepada kami. Begini pesan ayah "nek kau harus rajin belajar agar menjadi orang sukses, jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah lelah dan malas untuk belajar apapun, disini ayah berjuang untukmu." Aku langsung menangis. (Gunarto)