Sambut ramadhan, bersihkan hati menuju bulan suci penuh berkah. Berkah ramadhan, siapa yang tak
mau. Siapa saja umat muslim pasti akan memiliki kesibukan yang lebih banyak menjelang bulan ini. Mungkin anda juga demikian?
Ramadhan adalah tempatnya mencari keberkahan dan berbuat kebajikan. Nah, cerita kali ini merupakan cerpen pendek yang mengambil tema religi tentang ramadhan. Ceritanya unik dan menarik. Seperti apa, mari kita simak bersama.
Rianti mempercepat langkahnya. Hari ini ia tinggalkan semua kegiatan di sekolah. Ia diminta sang ibu untuk mulai mempersiapkan diri menyambut ramadhan.
Bulan suci yang penuh berkah, ramadhan ini akan menjadi ramadhan pertama bagi Rianti untuk membantu sang ibu berjualan. “Masih ada waktu nak, mulai besok kamu belajar buat kue.
Ramadhan
Bersihkan Hati Menuju Bulan yang Suci Penuh Berkah
Rianti mempercepat langkahnya. Hari ini ia tinggalkan semua kegiatan di sekolah. Ia diminta sang ibu untuk mulai mempersiapkan diri menyambut ramadhan.
Bulan suci yang penuh berkah, ramadhan ini akan menjadi ramadhan pertama bagi Rianti untuk membantu sang ibu berjualan. “Masih ada waktu nak, mulai besok kamu belajar buat kue.
“Sebenarnya malas sih, tapi kalau
ingat ibu yang kerja sampai malam tahun kemarin kasihan juga sih”, pikiran
Rianti terus saja bergulir. Teriknya matahari tak membuat langkahnya surut
untuk cepat pulang.
Biasanya, panas seperti itu
Rianti lebih memilih duduk-duduk di taman sekolah sambil baca buku. Apalagi
hari itu adalah hari Sabtu. Waktunya santai.
Sesampainya di rumah, Rianti
langsung mencari ibunya. “Bu…!”, ia berteriak-teriak. Kaget, sang ibu yang sedang
tertidur langsung berlari ke arahnya. “Ada apa sih Rianti!” ucapnya,
“siang-siang teriak-teriak!”, lanjutnya.
Meski sedikit kesal, Ramadhan, Bersihkan Hati Menuju Bulan yang Suci Penuh Berkah, sang ibu
tertegun mendengar perkataan anaknya, “katanya mau belajar bikin kue?”
Hari itu, ibunya tidak mengajak
Rianti bikin kue. Meski tahu anaknya sedikit kecewa namun ia mengarahkan
anaknya agar mau belajar dari awal.
Peralatan pembuat kue pun
dikeluarkan. Mulai dari mixer, sang ibu menjelaskan teknik dan trik menggunakan
alat tersebut satu persatu.
Meski kurang menarik, Rianti
mengikuti pelajaran pertamanya dengan baik. “Jadi, besok kita mulai buat kue
kan bu?”, tanya Rianti tidak sabar.
“Boleh, sekarang kamu istirahat
dan pikirkan kue lebaran enak yang ingin kamu buat. Nanti malam kamu kasih tahu
ibu supaya besok ibu bisa siapkan bahan-bahannya”, ucap ibunya.
Dengan semangat, ia lalu
mengambil beberapa cemilan dan menghidupkan televisi. Bukannya istirahat, tidur
atau apa, Rianti justru sibuk memilih kue apa yang akan dibuat.
Rianti begitu bersemangat belajar
membuat kue. Sang ibu pun benar-benar mengajari Rianti dari hal kecil sampai
hal besar.
Beberapa minggu berlalu, Ramadhan, Bersihkan Hati Menuju Bulan yang Suci Penuh Berkah, Rianti mulai tidak asing dengan bahan-bahan kue dan berbagai jenis kue lebaran yang lagi trend.
Beberapa minggu berlalu, Ramadhan, Bersihkan Hati Menuju Bulan yang Suci Penuh Berkah, Rianti mulai tidak asing dengan bahan-bahan kue dan berbagai jenis kue lebaran yang lagi trend.
Tepat satu bulan sebelum bulan
puasa, Rianti siap menyambut berkah di bulan ramadhan. Ibunya mulai mencicil
membuat kue-kue kering yang biasa banyak dipesan. Terutama kue-kue kering yang
tahan lama.
---oOo---