Contohcerita.com - Pernah membayangkan bagaimana indahnya kehidupan di desa? Cerita pendek tentang batu kembar dan kenanganku hidup di desa ini akan membuat anda tersentuh dan tertegun. Sangat berbeda dengan kehidupan di kota metropolitan, sejuk damai.
Foto: Kisah batu kembar dan kenangan hidup di desa yang mengesankan |
Banyak yang mengatakan desaku itu adalah desa yang sangat indah dan permai. Hamparan sawah terbentang luas dan gunung yang berada diatasnya.
Banyak yang mengatakan desaku sebagai desa yang layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata yang sangat layak untuk dijual. Tidak banyak orang yang tau akan kebenaran mitos batu kembar yang menjadi daya tarik utama di desaku.
Banyak yang mengatakan desaku sebagai desa yang layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata yang sangat layak untuk dijual. Tidak banyak orang yang tau akan kebenaran mitos batu kembar yang menjadi daya tarik utama di desaku.
Menurut cerita dari petuah petuah desa, dahulu di desa kami itu ada pasangan muda mudi yang saling mencintai.
Konon menurut ceritanya setelah pihak laki - laki melamar tidak diterima oleh pihak perempuan. Padahal pada saat itu keduanya merupakan sama - sama anak bangsawan.
Pihak perempuan beranggapan bahwa jika mereka membina rumah tangga mereka tidak akan mendapatkan keturunan, karena konon calon pengantin laki laki itu sudah dikutuk tidak akan mendapat keturunan kala ia menikah.
Namun kedua pasangan yang saling mencintai ini memutuskan untuk kawin lari dan hidup berdua selamanya.
Singkat cerita kedua orang tua mereka mengetahui niat yang akan mereka lakukan, dan segera mengurung keduanya.
Ternyata masing masing dari kedua pasangan ini memiliki satu sahabat yang sangat setia kepada keduanya. Akhirnya kedua sahabat ini berinisiatif untuk memberikan surat kepada mereka.
Surat itu berisi agar setelah jam dua belas malam mereka kabur dari rumah untuk lari sejauh jauhnya.
Tibalah saat itu waktunya, kedua pasangan ini lompat jendela dan bertemu di sebuah persimpangan jalan. Ternyata mereka diketahui oleh anak buah orang tua masing masing.
Kedua orang tua mereka lantas mengejar, dan tibalah mereka pada jalan buntu didepan jurang yang sangat dalam.
Orang tua mereka mengetahui mereka akan melompat jika tidak dinikahkan, dan orang tua mereka tetap melarang mereka menikah. Akhirnya mereka mengucap sumpah setia dan mereka akhirnya melompat. Tidak disangka mereka menjadi batu yang kembar. (Gunarto)