Tahun 2016, Menjadi Tahun Kematian Anak Terbanyak Sepanjang Konflik di Suriah

Sejak enam tahun yang lalu yang mana dimulainya sebuah perang saudara yang menghancurkan bangunan dan menewaskan banyak nyawa sudah tercatat bahwa tahun 2016-lah yang menjadi tahun terbanyak meninggalnya anak di Suriah.


Sebelumnya korban anak juga telah berjatuhan, tetapi tidak separah dan sebanyak para tahun 2016 yang lalu.

Menurut laporan UNICEF, jumlah kematian dari pada anak yang berada di Suriah pada tahun 2016 mencapai 652 jiwa.

Mereka semua menjadi korban adanya perang yang terjadi di negara tempat mereka tinggal. Bahkan pada tahun 2016 data juga mengatakan bahwa ada sekitar 800-an anak yang dipaksa untuk ikut serta berperang.

Kondisi tersebut memang sangat memprihatinkan, mengingat anak-anak Suriah tidak mempunyai impian berupa cita-cita ataupun impian untuk hidup bahagia.

Menurut Ahmad seorang anak yang pada kesempatan diwawancarai di CNN, pada (13/3/17), mengatakan dirinya ingin menjadi dokter, tetapi harapan tersebut harus hilang karena sekolahnya telah hancur terkena senjata perang.

Dan apa yang dialami Ahmad juga dialami oleh banyak anak di Suriah, yang juga harus mengubur dalam-dalam cita-cita dan angan-angannya.

Memang anak-anak di Suriah tidaklah bisa berkembang dengan baik karena tidak melihat pengetahuan lain dari pada pengetahuan perang yang sedang berlangsung.

Sehingga kondisi kejiwaan anak yang masih lemah mengakibatkan perkembangan anak berpotensi menyakiti dirinya sendiri dan bahkan enggan untuk hidup.

Inilah yang dirasakan oleh anak-anak yang ada di Suriah, yang sedang mengalami musibah yang saat ini belum terselesaikan.

Entah sampai kapan musibah tersebut terus berlanjut dan menimpa anak-anak serta waga sipil lainnya yang tinggal di negara Suriah. (Arif Purwanto)

Back To Top