Seorang nenek yang merupakan warga Setiabudi, Jakarta Selatan, ditolak jenazahnya oleh pengurus masjid Al Mu'minun, lantaran karena perbedaan faham politik.
Memang belakang ramai dibicarakan tentang banyaknya masjid-masjid serta makam yang menolak jenazah yang mendukung pasangan Ahok-Jarot.
Hal tersebut dikarenakan menurut oknum yang membuat gagasan tersebut Ahok adalah penista agama, sehingga siapa saja yang mendukung Ahok maka dia termasuk dalam golongan kafir.
Karena provokasi oknum-oknum tidak bertanggung jawab inilah hingga akhirnya banyak Masjid dan makam yang menolak jenazah para pendukung Ahok.
Dan begitu halnya dengan kisah cerita nenek Hindun yang pada pilgub pada tanggal 15 Februari 2017, yang diketahui memilih pasangan Ahok-Jarot.
Tetapi benarkah setelah ajalnya tiba, dia harus menerima konsekuensi, dan jenazahnya ditolak oleh masjid Al Mu'minun?
Menurut kabar, masyarakat sekitar yang mempunyai pandangan politik yang berbeda dengan nenek Hindun, enggan untuk menyolatinya.
Meski begitu, pihak pengurus masjid dikabarkan menyatakan bahwa hal itu tidak benar. Kabarnya, nenek Hindun tidak disholatkan di Masjid tersebut karena waktu sudah sore dan dalam keadaan hujan sehingga tidak memungkinkan untuk disholatkan disana. (Arif Purwanto)