Sekali Kau Mengumbar Aibku, Seumur Hidup Kemaluanmu Akan Dipajang di Tempat Umum

Kisah ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Ceritanya, aku benar-benar kecewa, sakit hati dan marah atas perlakuan seorang teman yang dengan sengaja mengumbar aib yang aku miliki. Musibah yang menimpaku dijadikan bahan gosip dan tertawaan serta cemooh. Sudah jatuh tertimpa tangga, sakit rasanya.


Saat itu aku masih di kelas, lagi pelajaran Sejarah. Saat itu, entah bagaimana awalnya tiba-tiba bapak guru bertanya mengenai uang sekolahku yang belum dibayar.

Saat itu memang pelajaran terakhir sebelum ulangan mid semester. “Ini hari terakhir, kenapa kamu belum bayar uang sekolahmu Rendy?”, tanya beliau.

“Mau bayar bagaimana pak, rumah saja disita, ya enggak teman-teman?”, demikian teriak salah satu murid di kelasku.

Aku tidak menyalahkan bapak itu, wajar memang karena biasanya jauh hari aku sudah lunas. Tapi, keluargaku sedang terkena musibah. Usaha orang tuaku bangkrut, kami gulung tikar sampai rumah pun harus di sita.

Tapi, bagaimana mungkin temanku mengatakan seperti itu di depan kelas. Meski kenyataan, tapi itu jelas membuat aku malu!

Melihat aku yang tertunduk, pak guru tidak melanjutkan perkataannya. Beliau juga mengingatkan anak-anak untuk tidak mencemooh atau mengejek aku yang sedang kena musibah.

“Sebagai sesama manusia, seharusnya kalian bahu – membahu, membantu teman kalian yang sedang kesusahan. Hati-hati berbicara mengenai orang lain, jangan sampai kalian membuka atau membicarakan aib orang lain karena itu sama saja kalian membuka aib kalian sendiri”, ucap bapak itu.

Mungkin pak guru tahu bagaimana perasaanku saat itu. Benar-benar tak enak rasanya dalam posisi seperti itu. Ada malu, marah, emosi, stres, andai saja tak ada satu orang pun di kelas itu yang tahu keadaan keluargaku, mungkin aku sekarang masih melanjutkan sekolah.

Back To Top