Kisah Seorang Polisi yang Bangga dengan Lencana Berakhir Tragis

Tidak semua, tapi ada saja orang yang terlalu bangga dengan apa yang dimilikinya di dunia, misalnya pangkat dan kedudukan. Ada yang dengan bangganya menyebutkan kenal si A atau si B, ada yang dengan pongah menyebutkan bahwa saya saudaranya si Anu. Parahnya, kadang ada yang tak kenal situasi, dimanapun kapanpun seperti itu.


Bangga dengan prestasi sebenarnya sah saja, tapi terlalu bangga menjurus ke perasaan sombong yang akan berakibat buruk. Salah satunya yang terjadi pada cerita lucu berikut. Cerita fiksi ini adalah gambaran bahwa sebenarnya manusia harus tahu diri bahwa ada sesuatu hal yang sama sekali tak berguna di mata hal lainnya.

Di ceritakan, seorang polisi melakukan inspeksi di sebuah tanah perkebunan dan peternakan yang cukup luas. Ia melakukan pemeriksaan untuk mengetahui dan mencari apakah pemiliknya melakukan kegiatan pelanggar hukum atau tidak.

Hal itu dilakukan karena ia mendapatkan kabar bahwa disana ada kegiatan ilegal yang terjadi. Dengan langkah mantap ia memasuki kawasan itu dan berkata, “aku harus memeriksa apakah kamu melanggar hukum atau tidak”, ucap polisi itu pada pemiliknya.

Yang pemilik meng-iya-kan, “baiklah, silahkan pak, tapi jangan ke arah semak yang sedikit rimbun di sebelah sana ya”, ucap sang pemilik perkebunan tersebut.

“Pak, saya memiliki otoritas untuk melakukan penyelidikan ini…”, ucapnya sambil menunjukkan sebuah lencana. “Lihat ini, dengan lencana ini saya bisa pergi kemanapun saya mau. Tidak ada pertanyaan dan tidak ada jawaban yang perlu saya berikan”, lanjut polisi tadi.

Dengan nada tinggi, polisi itu seolah mengancam pemilik perkebunan itu, “apa sudah jelas pak?”, lanjutnya.

Tentu saja, sebagai seorang petani, mendengarkan apa yang dikatakan oleh polisi tadi, petani itu pun langsung meminta maaf. Sang petani mengangguk seraya berkata, “maaf pak, saya benar-benar minta maaf…”, ucapnya kemudian mempersilahkan sang polisi untuk melakukan inspeksi.

Saat sang polisi mulai melangkahkan kaki menuju perkebunan, petani itu pun kemudian masuk kembali ke rumah jaga miliknya.

Sang polisi kemudian memeriksa lokasi-lokasi peternakan yang dianggapnya mencurigakan. Ia kemudian penasaran dengan tempat yang ditunjukkan oleh sang petani tadi bahwa ia tidak boleh ke sana.

Beberapa menit berselang, tiba-tiba terdengar suara gaduh minta tolong dari luar. Sang petani pun segera bangkit dan mencari tahu apa yang terjadi di area peternakan miliknya. Saat itu, dilihatnya polisi tadi berlari tunggang-langgang menyelamatkan diri dari kejaran sapi jantan yang super besar.

Dari wajahnya terlihat bahwa ia sangat dan amat sangat ketakutan, bahkan ia sampai sempat beberapa kali terjatuh untuk dapat menjauh dari kejaran sapi jantan tersebut. Tampaknya, ia tidak akan bisa selamat dari tandukan sapi besar itu.

Melihat hal itu, petani itu langsung menjatuhkan peralatannya, ia kemudian berteriak pada polisi tadi, “lencana pak, lencana, tunjukkan lencana bapak…!”, teriaknya memberikan saran.

Tag : Cerpen, Lucu
Back To Top