Kenakalan remaja di kota besar saat ini sudah menjadi permasalahan berantai yang dihadapi hampir di semua kota di Indonesia. Budaya kumpul kumpul pada malam hari sudah menjadi kebiasaan para muda mudi dalam berinteraksi dengan sesamanya.
Akibatnya terkadang mereka membuat suatu perkumpulan atau komunitas yang didalamnya juga tersebar budaya dari masing masing kelompok.
Timbulnya geng atau komunitas diakibatkan oleh keinginan individu untuk mengekspresikan dirinya kedalam suatu kelompok diluar rumah.
Banyak pihak menyayangkan tindakan para remaja ini yang akibatnya jika mereka memiliki perasaan yang sama dapat menimbulkan gesekan antar kelompok yang lain.
Ini tentu sangat riskan terhadap timbulnya kejahatan seperti pembunuhan narkoba dan kenakalan kenakalan remaja yang lain seperti kejahatan geng motor.
Seperti yang terjadi di kota bandung. Jajaran Polrestabes Bandung menangkap beberapa anggota geng motor yang terlibat dalam pembunuhan seorang remaja.
Keempat geng motor itu ditangkap polisi di lokasi yang terpisah. Keempat geng motor yang membunuh seorang remaja yang bernama Raka Zatnika (18) pada September lalu ditangkap dengan tembakan di kakinya.
"Korban Raka tewas dengan 18 tusukan. Kata kepala bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus kepada para wartawan sabtu lalu.
Pembunuhan terhadap korban Raka terjadi di area parkir Bar Bucheres Jln. Setia Budi Bandung pada malam hari. Korban tewas dengan 18 tusukan, kemudian korban tewas dan pelaku melarikan diri. Para pelaku tersebut antara lain PR (18),ER (19), AL (20) dan EL (20), ditangkap ditempat berbeda.
Polisi masih terus mengembangkan kasus ini, pasalnya diperkirakan masih ada pelaku lain yang juga membantu melaksanakan pembunuhan ini. Melihat kasus pembunuhan yang telah terjadi itu ada baiknya kita harus berhati hati dengan para geng motor.
Salah salah itu dapat membahayakan keselamatan kita sendiri. Kita tentu berharap kepada aparat kepolisian dapat memberikan pengayoman dan memberi perhatian lebih kepada para generasi muda yang masih mencari jati dirinya. (Gunarto)
Salah salah itu dapat membahayakan keselamatan kita sendiri. Kita tentu berharap kepada aparat kepolisian dapat memberikan pengayoman dan memberi perhatian lebih kepada para generasi muda yang masih mencari jati dirinya. (Gunarto)