Di tengah hiruk-pikuk suasana panasnya keadaan politik ada saja kata kata presiden Jokowi dalam menanggapi isu demokrasi yang kebablasan. Isu demokrasi kebablasan pertama kali dilontarkan oleh presiden Jokowi karena ia melihat begitu berlebihannya orang orang dalam menjalankan demokrasi.
Demokrasi memang sudah menjadi sistem yang tidak bisa dipisahkan dari Negara yang menganut sistem kapitalisme.
Seperti yang kita tau bersama bahwa isu demokrasi kebablasan seharusnya dapat menjadi isu penting untuk merefleksikan keadaan Negara kita saat ini.
Beberapa isu demokrasi yang kebablasan antara lain adalah tentang maraknya berita hoax di media media sosial.
Berita bohong memang sudah menjadi permasalahan setiap bangsa bangsa didunia. Tidak terkecuali dengan Negara Indonesia yang juga mengalami permasalahan serupa.
Semakin berkembangnya teknologi dan semakin rasionalnya warga Negara dalam menanggapi setiap informasi yang ia dapat tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kebijaksanaan warga Negara dalam menggunakan media sosial.
Berita bohong tidak semata mata sebagai sebuah dinamika politik tetapi sudah mengarah kepada kepentingan ekonomi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan melalui penyebaran berita berita bohong.
Radikalisasi juga saat ini sudah menjadi bagian dari isu demokrasi yang kebablasan. Radikalisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk yang paling efektif adalah melalui media sosial karena dapat menjangkau semua golongan.
Saat ini program yang akan dijalankan oleh pemerintah mengenai deradikalisasi masih dalam tahap perencanaan.
Isu sara juga saat ini banyak yang digunakan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memuluskan kepentingan politiknya dalam pertarungan politik akhir akhir ini.
Kita tentu menyadari semua itu adalah hal yang sangat meresahkan. Dan negara pun seharusnya tidak boleh kalah menghadapi isu isu seperti itu. Negara harus menang dalam menjaga keamanan warga negaranya. Jangan karena segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab Negara harus kalah. (Gunarto)