Pernikahan memang sudah menjadi keinginan setiap orang. Namun terkadang apa yang diharapkan dan direncanakan kadang tak sesuai keinginan. Banyak orang mengalami kegagalan dalam pernikahannya karena terkadang sifat egois masih tersimpan di dalam hati masing masing pasangan.
Keadaan ekonomi terkadang menjadi permasalahan terbesar dalam menjalin hubungan rumah tangga. Tingginya intensitas kebutuhan terkadang berbanding terbalik dengan pendapatan yang didapatkan.
Ekonomi jugalah yang terkadang menjadi penyebab perceraian di suatu Negara. Negara yang seharusnya menjadi sarana dan penyedia fasilitas terkadang juga harus memikirkan keadaan warga negaranya.
Di sejumlah Negara di asia termasuk Indonesia, Negara harus menghadapi angka perceraian karena warganya yang tak mampu menahan guncangan ekonomi.
Seperti yang kita tau bahwa Negara Indonesia sekarang ini adalah salah satu Negara dengan angka perceraian di dunia.
Indonesia selain menghadapi krisis ekonomi juga harus menghadapi masalah warga negaranya karena memang kenyataannya seperti itu.
Negara Indonesia menempati urutan pertama di asia dalam hal perceraian warga negaranya. Ledakan jumlah penduduk dan angkatan muda yang tinggi menjadi penyebab utama permasalahan kemanusiaan.
Banyak ahli memperkirakan jika Indonesia terus mengalami angka perceraian terus menerus tinggi di setiap tahun maka Indonesia juga akan turun angka kebahagiaan warganya.
Saat ini angkatan muda dan angka pernikahan muda di Indonesia cukup tinggi. Tentu secara otomatis jika angka pertumbuhan pernikahan tinggi tetapi yang terlibat pernikahan itu juga adalah angkatan muda maka angka perceraian pun akan juga tinggi.
Ada beberapa angka atau umur yang ideal jika seseorang akan melakukan pernikahan dengan umur yang ideal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Utah bahwa angka yang ideal untuk menikah adalah pada angka antara 26 tahun sampai 32 tahun. Riset ini berdasarkan keadaan hormon seseorang yang bekerja di dalam tubuh dan berdasarkan analisis keadaan emosional yang ideal untuk menikah. (Gunarto)
