Orang
yang sudah tua itu banyak makan asam garam kehidupan, hati-hati, jangan
menyeret atau membawa-bawa mereka ke pengadilan. Ketika seorang nenek di
pengadilan, hal memalukan ini bisa saja terjadi pada anda.
Ceritanya,
seorang nenek di Mississippi datang dan dijemput menjadi seorang saksi untuk
salah satu kasus yang sedang digelar. Berhadapan dengan seorang nenek, seorang
pengacara seharusnya tidak pernah mengajukan pertanyaan kepadanya apalagi ia
tidak memiliki persiapan.
Di
sebuah pengadilan, seorang jaksa penuntut umum memanggil saksi pertama untuk
hadir di persidangan. Saksi tersebut adalah seorang wanita yang sudah cukup
tua. Seorang nenek-nenek yang umurnya entah sudah berapa.
“Nyonya
Ijah, apakah anda kenal dengan saya?”, tanya jaksa tersebut.
“Kenapa,
ya tentu saja, aku mengenal anda tuan Joko. Aku mengenalmu sejak kecil dan
jujur saja, anda sudah banyak mengecewakanku”, ucap sang nenek.
“Kamu
suka berbohong, kamu selingkuh di belakang istrimu dan menipu dan
mengguntingkan orang dibelakang mereka. Kamu pikir kamu hebat, ketika kamu
tidak memiliki otak untuk menyadari bahwa kamu hanya mampu mencari uang dengan
cara jahat. Ya, aku kenal anda”, jawab nek Ijah
Mulut
sang pengacara itu pun terkunci, ia tidak dapat berkata-kata apapun. Ia pun
mengalihkan pandangan dan bertanya, “Nyonya Ijah, apakah anda mengenal jaksa
pembela?”, ucapnya melanjutkan.
“Ya,
kenapa memang, saya kenal dia. Saya kenal pak Paijo juga dari kecil seperti
anda. Ia itu pemalas dan suka mabuk. Ia tidak bisa membangun hubungan baik
dengan orang lain dan kantor pengacara miliknya adalah satu yang paling buruk
di seluruh negeri ini”, jelas sang nenek.
“Tidak
bermaksud menjelekkan, ia dia selingkuh dengan tiga orang wanita sekaligus,
salah satunya adalah istri anda. Ya, tentu saja aku mengenalnya”, lanjut nek
Ijah.
Jaksa
pembela pun hampir saja mati berdiri mendengar perkataan sang nenek. Akhirnya,
sang hakim pun memanggil kedua pengacara atau jaksa tersebut. Ia pun kemudian
berbisik, “jika salah satu dari kalian ada yang berani bertanya apakah dia
mengenalku, aku akan mengirimkan kalian berdua ke kursi listrik sampai mati”,
bisik sang hakim pelan.