Yang
satu ini adalah sebuah cerita rakyat
yang datangnya dari luar negeri. Ceritanya bagus, selain itu pesan moralnya
juga cukup penting untuk direnungkan. Ada nilai luhur dan pesan moral yang bisa
digali dari cerita rakyat tersebut. Ingin tahu seperti apa ceritanya dan ingin
tahu apa saja nilai moral didalamnya? Tidak usah berlama-lama, mari kita kupas
lebih jauh.
Anda
tahu pasti bahwa harimau adalah hewan yang sangat
berbahaya bagi manusia karena dengan gigitan dan cakarnya bisa melumat habis
tubuh manusia. Namun di sisi lain harimau juga mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi bila dilihat dari kaca mata bisnis.
Harga kulit dan taringnya cukup lumayan di pasaran,
inilah yang menjadi penyebab maraknya perburuan harimau yang hingga akhirnya
harimau tersebut menjadi liar dan menjadi langka, belum lagi manusia yang tidak
bertanggung jawab yang telah merusak habitannya membuat harimau sering kali
menyerang manusia.
Harimau bisa berdampingan dengan manusia bila memang
manusia tidak serakah dan bisa menghargai dan tidak mengganggu kehidupan
harimau. Inilah anggapan yang bisa kita ambil dari cerita yang berjudul ”Harimau dari Chao-Cheng”, sebuah kisah yang akan
menyadarkan kita tentang pentingnya harimau bagi keseimbangan alam guna
kelangsungan hidup.
Dengan pesan moral cerita rakyat ini kita
bisa melihat bahwa harimau juga mempunyai insting untuk hidup berdampingan
dengan manusia, tetapi tidak banyak manusia yang mengetahuinya dan memilih
untuk membunuhnya atau lari ketika berhadapan dengan harimau. Sehingga
angagapan bahwa harimau adalah hewan yang ganas sudah begitu mengurat dalam
hati manusia.
Cerita ini sendiri menceritakan tentang seorang anak dan
ibu yang tinggal di sebuah hutan. Pada suatu ketika ibu begitu terpukul karena
anaknya telah meninggal akibat dimakan oleh harimau. Sang ibu kemudian pergi
keluar hutan untuk menemui hakim dan menyuruh hakim untuk memberikan hukumak
kepada harimau.
Awalnya hakim menolak tetapi setelah lama didesak oleh
ibu akhirnya hakim mengabulkan permintaan ibu. Hakim menyuruh Li Neng untuk segera menangkap harimau dan
menghadapkan kepada dirinya untuk diadili dan kemudian diberi hukuman.
Li neng yang pada saat menerima perintah sedang mabuk
mengiyakan tugas yang diberikan hakim kepada dirinya. Hingga setelah dia sadar
dari mabuknya dia menyesal telah menyepakati tugas berat ini. Tetapi perintah
hakim tidak bisa dilanggar atau dia sendiri yang akan mendapatkan hukuman dari
hakim karena melanggar printah.
Hampir sebualn Li Neng mencari harimau tetapi tidak juga
dia menemukan harimau tersebut. Hingga dia sedikit putus asa dan kemudian
berdoa di kuil tersebut untuk meminta petunjuk. Tak lama kemudian keajaiban
datang karena harimau menghampiri dirinya di kuil. Harimau yang seolah
kehilangan taring diam saja ketika melihat Li Neng, dan bahkan dia tidak
memberontak ketika lehernya diikat dengan tali.
Li neng membawannya kehadapan hakim untuk diadili. Hakim
mulai mengadili harimau dan menannyakan pertanyaan demi pertanyaan, dan harimau
menganggukan kepala atas pertanyaan dari hakim. Dari keterangan harimau hakim memberikan
vonis hukuman mati kepada harimau, kecuali bila harimau tersebut mau hidup dan
berbakti kepada ibu yang anaknya telah harimau bunuh.
Harimau mau mengabdi dengan ibu yang anaknya telah dia
bunuh, awalnya ibu belum bisa menerima atas kematian anaknya, tetapi setelah
banyak sekali kebaikan dari harimau dari mulai membawakan rusa, barang-barang
lain yang membuat ibu itu kaya, sang ibu akhirnya begitu menyayangi harimau
tersebut. Kini hidup ibu jauh lebih kaya dibandingkan ketika hidup dengan anak yang
meninggal.
Hingga pada suatu ketika sang ibu menemui ajalnya dan
harimau begitu bersedih hati atas meninggalnya ibu. Ketika diadakan upacara
pemakaman sang ibu, harimau datang dan berdiri di atas gundukan makam
memberikan penghormatan terakhir. Di sisi lain ada banyak orang yang ketakutan
melihat harimau yang tiba-tiba datang tersebut.
Usai memberikan penghormatan terakhir harimau pergi ke
dalam hutan dan tidak pernah kembali lagi ke permukiman. Sejak saat itu para
penduduk membuat tugu guna mengenang harimau yang telah dengan setia merawat
ibu hingga datang ajal sang ibu. Supaya lebih jelas, silahkan baca dulu kisahnya
berikut.
Pesan moral yang pertama adalah bahwa manusia dan hewan
bisa hidup berdampingan dengan baik, asalakan kita sebagai manusia bisa
bersikap bijaksana dan tidak mengganggu ketentraman hidup sang harimau. Tidak
ubahnya harimau kitapun pasti akan marah bila memang keadaan hidup kita terusik
oleh bahaya yang datang dari luar.
Adapun pesan moral yang lain adalah tentang kesetiaan dan
berani bertanggung jawab yang dimiliki oleh harimau yang mesti kita tiru dan
kita terapkan. Harimau tidak takut mengakui bahwa dirinya salah, dan harimau
juga mau bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukannya. Sehingga kesalahannya
tidak berati lagi di hati sang ibu karena telah terhapuskan oleh kebaikan.
Kisah ini adalah kisah yang cukup menarik hati karena
mengajarkan kita tentang pentingnya hidup berdampingan dengan sesama mahluk
tuhan dengan baik dan tentang berani mengakui kesalahan serta kesetiaan. Sikap
ini mudah-mudahan bisa menjadi percontohan yang baik dan mendidik untuk para
pembaca sekalian.
Kisah percontohan yang baik lainnya masih banyak termuat
di dalam situs ini. Anda bisa mencarinya yang mana yang anda suka dan judul
mana yang menarik minat anda untuk membaca. Dan semua judul yang termuat di
dalam situs ini tak lain untuk mengkampanyekan kebaikan yang kadang terlupakan
akibat ambisi kehidupan yang bermacam-macam bentuknya.