Pesta demokrasi sudah usai karena pilkada sendiri sudah diadakan pada, (15/2/17) yang lalu. Tetapi meski demikian ada pilkada putaran ke-2 yang tak kalah menariknya untuk diperbincangkan masyarakat Indonesia.
Yang tentunya yang setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi dan menanggapi pilkada tersebut.
Ada cerita menarik yang mungkin kita semua harus tahu terkait dengan cerita tentang pilkada serentak yang diadakan pada(15/2/17), di Aceh. Cerita ini adalah tentang petugas kepolisian dan petugas pengawas pemilu yang harus berjuang keras melawan medan yang begitu sulit untuk sampai ke TPS.
Yang lebih menegangkan lagi perjalanan tersebut tidak dilakukan dengan tangan yang kosong, melainkan masing-masing petugas kepolisian dan petugas pengawas pemilu membawa bawaan yaitu berupa tas, dan berupa kotak suara yang akan digunakan sebagai penyimpan kertas suara.
Medan yang begitu sulit ini tentu sangat membahayakan bagi para petugas kepolisian dan para petugas pengawas pemilu. Karena bila salah dalam melangkah saja dan tidak hati-hati maka nyawa mereka yang akan menjadi taruhannya, mengingat medan yang begitu sulit dan dibutuhkan kehati-hatian untuk melewatinya.
Trak yang ditempuh sendiri adalah berupa pegunungan yang menanjak, sungai yang begitu deras, dan juga dua kawat baja yang menjadi jembatan satu-satunya atau akses menjut tempat tujuan. Rute inilah yang setidaknya menjadi tantangan terbesar bagi para petugas kepolisian dan para petugas pengawas pemilu.
Keberanian para petugas kepolisian dan para petugas pengawas pemilu pantas mendapat apresiasi, karenanya mereka tidak merasa takut begitu saja dan meninggalkan kewajibannya hanya karena medan yang begitu sulit yang bisa membahayakan nyawa mereka.
Rasa takut seolah-olah sudah dibuang dalam hati dan pikiran jauh-jauh oleh tanggung jawab yang menjadi kewajiban mereka.
Merekalah para petugas kepolisian dan para petugas pengawas pemilu yang pantas menjadi percontohan bagi kita semua, karena mereka tidak mengeluh sedikitpun untuk melintasi medan yang begitu sulit dan sambil membawa kotak suara.
Padahal medan sendiri sudah sangat menyulitkan untuk dilintasi tanpa barang bawaan, tetapi dengan gigih mereka melintasi medan yang begitu sulit dengan membawa kotak suara dari rakyat. (Arif Purwanto).
Sumber: Rebulika.co.id