Contoh Cerpen tentang Cinta Suci - Judulnya "Hidup Untukmu, Mati Tanpamu Kekasih", merupakan salah satu contoh
cerita cerpen tentang cinta yang cukup membuat penasaran. Memang membuat
penasaran apa yang bisa dihubungkan dari judul yang dipilih tersebut. Coba
bayangkan jika seseorang mengucapkan kalimat tersebut, kira-kira makna dan
tujuannya apa ya?
Cerpen terbaru ini memang
sukses menjebak kita semua dalam pertanyaan besar dan rasa ingin tahu yang
tinggi. Apalagi jika dikaitkan dengan kisah cinta sepasang anak manusia, tentu
akan menghasilkan sebuah kisah yang sangat menarik. Mungkin saja begitu karena
pada akhirnya sebuah karya cerpen hanya bisa dinilai oleh pembaca.
Karya yang satu ini tidak
terlalu pendek, jika ditulis dalam kerta mungkin terdiri dari satu atau 2
lembar kertas folio. Untuk cerpen, 1 atau 2 lembar kertas folio memang masih
masuk dalam kategori singkat. Mungkin hanya terdiri dari kurang lebih 1000
kata, tapi itu tidak penting karena yang kita akan nikmati adalah kisah yang
diberikan.
Mungkin saja bisa berhubungan
dengan kisah cinta sejati, atau cinta yang tulus dan suci sehingga seseorang
bisa mengatakan hidupnya untuk kekasihnya sedangkan jika ia mati maka ia akan
mati sendiri dan tidak mengajak sang kekasih. Ada nuansa ketulusan cinta dalam
kalimat tersebut, ada juga aroma pengorbanan yang begitu kental terasa.
Lalu, apakah isi ceritanya
sesuai dengan tebakan kita tadi? Bisa iya bisa juga tidak, mungkin saja pikiran
kita sama dengan sang penulis tetapi penulis mungkin juga memiliki sudut
pandang yang berbeda dalam mengangkat kisah ini. Agar pasti anda baca saja
cerita selengkapnya di bawah ini, silahkan!
Hidup Untukmu, Mati Tanpamu Kekasih
Contoh
Cerpen tentang Cinta Suci
Gadis cantik tak henti-hentinya
menari di benak ini, meliuk-liuk, berputar sembari sesekali tersenyum malu.
Hidungnya besar dan meruncing, matanya bulat, dan kulinya putih. Dia adalah
kekasihku yang sangat aku sayangi dan sangat aku cintai.
Setiap malam aku selalu
memikirkannya, terpikirkan candanya, wajahnya dan semua yang ada pada dirinya,
bahkan termasuk yang itu sekalipun.
Bulan bersinar dan membuat bumi
begitu terang. Aku hanya menikmati apa yang bulan berikan. Sebuah sinar yang
akan berguna bagi para mahluk di bumi. Keindahan bulan tiada tara.
Aku melihat bulan sambil
membayangkan wajah kekasihku, wajah kekasihku nampak sekali seperti sinar bulan
yang begitu indah.
Tak lama kemudian ayahku datang
dan ikut memandangi bulan bersamaku. Ayahpun takjub dengan keindahan bulan yang
begitu bagusnya.
“Ayah begitu indahnya bulan
itu”, ungkapku. “Iya nak, dari tadi kamu disini memandang bulan.?”, ungkap
ayahku. “Iya yah, aku hatiku begitu damai memandang bulan itu”, ungkapku.
“Iya ayah juga merasakan apa
yang kau rasakan, ayahpun demikian damai melihat bulan yang begitu indahnya”,
ungkapku.
Tak lama kemudian ibuku pun
datang di tengah perbincangan kami. “Lagi asyik ngobrol apa si.?”, ungkap
ibuku. “Sini bu, lihatlah ke atas bulan begitu indah memancarkan sinarnya”,
ungkapku.
Ia pun memandang ke atas dan melihat
bulan yang begitu indahnya.”Iya ya indah sekali bulan itu”, ungkap ibuku. “Bu,
besok mau ikut acara pengajian enggak bu”, ungkapku kepada ibuku.
“Dimana nak”, ungkap ibuku.
“Di masjid sebelah bu”,
ungkapku sambil memandang bulan yang begitu indahnya.
“Iya boleh, kamu mau iku tidak
“, ungkap ibuku.
“Iya ikut dong buk akukan ingin
memperkaya wawasan tentangg agama”, ungkapku.
“Bagus kalau begitu, ibu
banggga sekali sama kamu”, ungkap ibuku.
Malam semakin larut dan bulan pun
semakin tinggi, aku pun sudah menguap tanda mata tidak bisa di ajak melihat
bulan yang indah lagi. aku pun masuk dan kemudian tidur. Aku tidur dengan
lelapnya dan bermimpi bertemu dengan kekasihku dan seorang penjahat.
Aku melihat kekasihku di culik
oleh seorang penjahat dan membawanya lari. Aku terus mengejar penjahat
tersebut, namun penjahat tersebut lari dengan sangat cepat. Aku pun tidak
menyerah, aku terus mengejarnya hingga akhirnya aku pun sampai di sebuah
jurang. Penjahat tersebut berhenti karena keberadaan jurang tersebut.
“Berhenti..!, atau ku lempar ke
jurang kekasihmu”, ungkap penjahat. “Lepaskan dia jangan sakiti dia, kau boleh
menyakitiku tetapi jangan sakiti kekasihku”, ungkapku. “Hahahha ternyata ada
pahlawan kesiangan di sini”, ungkap penjahat.
“Cepat lepaskan kekasihku”,
ungkapku. “Lari Dimas, lari..!”, ungkap kekasihku. “Tidak aku tidak akan
membiarkan kamu di sakiti sama pnjahat ini”, ungkapku. Aku pun berlahan
berjalan mendekati penjahat tersebut.
“Berhenti atau akan ku lempar
gadis ini, Angkat tanganmu”, ungkap penjahat tersebut. Aku pun mengangkat
tanganku. “Balik badanmu”, ungkap penjahat. Aku pun membalik badanku.
Penjahat tersebut mendekatiku
dan menendangku hingga aku terjatuh, sementara itu penjahat tersebut lari
sambil menggendong kekasihku.
“Hahahah, kau tidak akan bisa
mendapatkan gadis ini”, ungkap penjahat.
“Tidak..!, kekasihku”, terikaku
dengan sangat keras.
Aku pun terbangun, dan mengucap
istihfar.”Mimpi apa aku ini”, ungkapku sambil mengelap keringat yang ada di
kepalaku.
Sementara itu aku sangat
menghawatirkan kekasihku, aku pun menelponnya. Dan dia pun mengangkatnya.
“Halo sayang”, ungkapku.
“Iya ada apa sayang”, ungkap
kekasihku.
“Kamu tidak apa-apa kan.?”,
ungkapku.
“Iya aku tidak apa-apa kok”,
ungkap kekasihku.
“Aku bermimpi kamu di culik
oleh seorang penjahat, dan penjahat tersebut membawamu lari”, ungkapku dengan
takutnya.
“Hahaha, itu Cuma mimpi, bunga
tidur. Sebaliknya kamu sekarnag tidur lagi dan baca doa terlebih dahulu sebelum
tidur”, ungkap kekasihku. “Iya”, ungkapku dan menutup telfonku.
Aku bersyukur sekali kekasihku
tidak-apa-apa dan ini hanya sebuah mimpi. Andaikan ini kenyataan aku rela
menggantikan penderitaan kekasihku karena hidup dan matiku hanya untuknya. Tapi
ini lebih baik, sehingga bisa membuatku lebih tenang lagi.
Aku pun berdoa terlebih dahulu
dan kemudian tidur lagi. tak lama
kemudian setelah tertidur, pagipun menjelang. Aku pun terbangun dengan muka
yang memang masih berat untuk tersenyum. Aku perlahan membuka mataku, dan
melihat pancaran sinar matahari pagi yang sudah menampakan wajahnya.
Aku bangun dan kemudian mandi,
setelah itu aku bersarapan dan kemudian masuk kerja. Aku berangkat ke kerja
dengan menggunakan sepeda motor kelasik pemberian ayahku. Sebelum ke kantor aku
pun mampir dulu ke tempat kekasihku untuk menjemputnya.
“Assalamualaiku”, ungkapku. “Iya
walaikum salam”, ungkap kekasihku. “Sudah siap.?”, ungkapku. “Iya ayok
berangkat”, ungkap kekasihku. “Ayok”, engkapku.
Aku pun segera naik ke sepeda
motor lagi, dan kekasihku duduk di
belakangku. Motor ku hidupkan dan
kemudian gigi aku masukan dan kemudian berangkat.
“Tadi malam kenapa..?,
malam-malam nelpon”, ungkap kekasihku.
“Iya tidak bisa tidur
aku”,ungkapku.
“Kenapa.?”,”Ungkap kekasihku.
“Aku mimpi buruk sekali”,
ungkapku.
“Emang kamu mimpi apa.?”,
ungkap kekasihku.
“Ya itu aku mimpi kamu itu di
culik sama penjahat dan aku tidak bisa ngejar, mimpi itu seperti nyata hingga
membuat aku panik. Maka dari itu aku pun menelponmu”, ungkapku sambil
mengendalikan motor.
“Oh, emang sayang tah sama aku.?”,
ungkap kekasihku. “Enggak hehe”, ungkapku. “Enggak kok dimimpiin”, ungkap
kekasihku. “Iya, kamu sudah tau jawabannya masih tanya”, ungkapku kepadanya. “Heheh
ya kan ngetes saja”, ungkap kekasihku.
Tak lama kemudian aku sampai di
kantor, aku dan kekasihku pun turun dari motor. Kami berjalan bersama untuk
masuk ke ruangan kerja. “Pagi pak”, ungkapku kepada atasan kami. “Iya pagi
dimas, cika”, ungkap atasan kami.
Aku pun berjalan lagi dan
sampailah aku di ruanganku. Sementara kekasihku berjalan ke ruangannya sendiri
yang tidak jauh dari ruanganku. Kini aku bisa lebih tenang karena tidak terjadi
apa-apa dengan kekasihku, kini dia di sini dan dalam perlindunganku.
Aku siap untuk selalu
menjaganya dari bahaya yang mendekat. Karena kau sangat mencintanya dan hidup
denganmu dan mati tanpamu. Aku siap mati untuk membelamu agar kau selalu bisa
tersenyum.
Aku memulai pekerjaanku dengan
perasaan riyang dan gembira. Satu-persatu semua pekerjaan aku kerjakan dengan
sangat teliti hingga tanpa tertinggal satupun. Pekerjaanku sudah selesai setelah
mengerjakannya cukup lama. kini aku bisa pulang dengan kekasihku. Aku pun
mendatangi ruangannya.
“Sudah selesai belum.?”,
ungkapku.
“Iya sudah”, ungkap kekasihku.
Kami pun berjalan bersama ke
parkiran dan kemudian bergegas pergi makan terlebih dahulu sebelum hingga
akhirnya pulang. “Makan dulu ya”, ungkapku. “Iya”, ungkap kekasihku.
Tak jauh dari kantorku ada
sebuah rumah makan dan kami pun makan di tempat tersebut. kami turun dari
motor dan kemudian makan. Aku sangat bahagia sekali masih di beri sebuah
kesempatan untuk bisa menikmati makanan yang enak ini dengan kekasihku.
Makanan ini memang enak tetapi
tidak sempurna cita rasanya bila tidak dinikmati dengan kekasihku. Untuk itulah
kehadiran kekasihku di sini sangat berarti untukku, karena hanya dialah yang
bisa membuat aku mengatakan bahwa makanan ini memang enak.
---
oOo ---