Puisi Pendek untuk Guru

Kumpulan Contoh Puisi Pendek untuk Guru Lengkap. Untukmu pecinta puisi, puisi untuk guru berikut kami persembahkan, begitulah teriakan siswa kala itu. Terinspirasi dari semangat dan pengorbanan guru dalam menjalankan kewajibannya maka kami juga ingin berbagi beberapa koleksi puisi yang bisa dijadikan bacaan dan renungan bagi pembaca semua. 


Beberapa karya ini cukup singkat dan tidak lebih dari 3 bait puisi, mau tahu bagaimana puisinya? Ada tiga buah judul sekaligus yang akan kita bagikan. 

Ketiga puisi tersebut semua membahas tentang guru, ada yang memberikan penghargaan dan pujian, ada yang memberikan harapan dan ada juga yang memberikan saran. 

Ketiga puisi tersebut memberikan gambaran betapa pentingnya peran guru terhadap murid-muridnya. 

Bukan hanya ilmu yang dapat diberikan oleh mereka, guru juga memberikan keteladanan kepada murid-murid atau siswa yang diajar. 

Bahkan bukan hanya ketika di kelas atau di sekolah, dalam kehidupan sehari-hari, seorang guru juga tak luput dari pengamatan siswa dan dijadikan teladan. Tak heran maka ada pepatah yang mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.

Ketiga karya puisi berikut diberikan sebagai bentuk ucapan terima kasih dan apresiasi atas jasa-jasa dan pengorbanan yang diberikan seluruh guru. 

Semoga, semua guru kita mendapatkan keberkahan, kesehatan, kekuatan dan kecukupan rejeki sebagai bekal mereka mendidik murid-muridnya. Mari kita baca langsung ketiga puisi pendek tersebut di bawah ini.

Kau Jendelaku
Puisi Oleh Irma

Darimu ku mengerti arti
Membuat pengertian lebih luas
Darimu ku tahu makna
Membuat pemahaman yang dalam

Tangan menunjuk arah melihat
Mata menebarkan semangat
Pengharapan sebagai dunia
Membuka, tirai tak terbatas

Engkau, guru adalah jendela
Memberiku arti cara
Engkau, pintu ke luas tanpa batas
Kau menuntunku mengerti arah

Karya puisi di atas merupakan karya puisi 3 bait singkat yang membahas tentang guru. Dalam puisi tersebut digambarkan bahwa guru adalah jendela bagi para muridnya. Dari gurulah para murid dalam mengenal dunia yang lebih luas. 

Mereka dapat mengetahui mengapa terjadi hujan, mereka dapat mengetahui mengapa terjadi siang dan malam dan bahkan mereka dapat mengetahui bahwa dunia ini bulat.

Guru menjadi sebuah perantara bagi siswa untuk mengenal dunia ini dengan lebih baik. Dari tangan – tangan mereka banyak hal yang dapat diketahui oleh murid. 

Maka dari itu diibaratkan guru sebagai jendela, tempat melihat dunia yang lebih luas. Sekarang mari kita baca puisi berikutnya.

Digugu, Ditiru
Puisi Oleh Irma

Ajari cara membuat
Kami mengikutimu
Ajari cara memecah
Kami mengikutimu
Kebanggaan untuk meniru

Tak kau ajarkan, kami melihat
Tak kau ceritakan, kami mendengar
Guru, kau digugu
Kau ditiru
Meski suka tak suka sadar, tak sadar

Kalau puisi yang kedua ini terdiri dari 2 bait, masing-masing bait terdiri dari 5 larik yang cukup singkat. 

Meski pendek namun karya di atas selain memiliki pesan penting juga memiliki nilai estetis yang cukup baik. Dari pemilihan kata, dari susunan kata dan susunan barisnya memiliki keindahan tersendiri.

Nah, kalau dari puisi yang kedua ini kita dapat mengetahui bahwa seorang guru adalah teladan dan contoh yang akan diikuti oleh anak didiknya. 

Dalam keadaan apapun ternyata seorang guru memang menjadi panutan, mereka digugu dan ditiru oleh anak didiknya meski mereka sadari atau tidak. 

Maka wajar bahwa beban seorang guru bukan hanya ketika berada di dalam kelas, di luar kelas mereka juga harus memberikan keteladanan yang baik bagi semua murid.

Cukup menarik, karya puisi tersebut dapat mengingatkan kita betapa penting peran seorang guru. Maka sebagai seorang guru sudah seharusnya memberikan teladan yang baik. 

Itulah sedikit gambaran dari karya puisi untuk guru di atas. Sekarang mari kita lanjut ke puisi terakhir di bawah ini.

Salahkah Guruku
Puisi Oleh Irmajajil

Bukan aku diajar
Begini aku melihat
Dari ayah bukan darimu guru
Harus sadar menjadi panutan
Kami meniru bangga
Lakukan kau lakukan
Jangan bimbing dosa
Ajar keburukan jangan
Engkau inspirasi seperti mentari
Salah kau kami tak jujur
Hidupmu kebohongan, jangan
Kau peduli kami tahu
Tetap jangan sesatkan

Berbeda dari kedua puisi sebelumnya, puisi tentang guru yang berjudul “salahkan guruku” di atas hanya terdiri dari satu bait saja. 

Namun demikian, satu bait puisi di atas terdiri lebih dari lima larik yaitu tepatnya terdiri dari 13 larik. Dari tipografinya ini sudah dapat dilihat bagaimana puisi ini cukup menarik dan cukup indah.

Lalu bagaimana dengan isi dalam karya tersebut? Masalah isi, puisi terakhir di atas menggambarkan bahwa guru juga bisa berperan terhadap keburukan yaitu bisa menjadi contoh yang tidak baik. 

Guru akan menjadi contoh yang tidak baik ketika dalam kehidupannya mereka tidak dapat menerapkan nilai-nilai hidup yang luhur. 

Sebagai contoh, jika guru – dalam kehidupannya – suka berbohong maka tidak menutup kemungkinan anak didiknya ada yang mencontohnya.

Contoh lainnya, ketika seorang guru berlaku tidak sopan atau tidak menghargai orang lain, sangat mungkin murid akan terinspirasi secara tidak sadar dan meniru hal itu dalam hidupnya. 

Jika dilihat lebih dalam, puisi di atas seolah memberikan ajakan kepada semua pendidik untuk berusaha menjadi contoh yang baik dimanapun berada.

Beberapa contoh puisi pendek untuk guru di atas semoga saja bisa menjadi bahan renungan dan juga bahan bacaan mendidik bagi pembaca semua. 

Dan sekali lagi, jika ada yang kurang berkenan di hati kami selaku pengelola situs dengan kerendahan hati mohon maaf yang sebesar-besarnya. 

Sebagai murid mari kita selalu menghormati guru dan menghargai segala peran dan pengorbanan yang telah diberikan oleh guru. 

Sebagai pendidik mari kita senantiasa berusaha menjadi teladan yang baik bagi seluruh peserta didik yang ada. Itu saja, salam hangat dari kami.

Back To Top