Contoh Puisi Cinta Romantis, Saat Aku Memujamu

Puisi cinta romantis. Disebut contoh karena puisi cinta yang satu ini adalah satu dari sekian banyak karya yang ada dalam situs cerita ini. Karya ini termasuk paling baru dan belum pernah dibagikan sebelumnya. 


Masih segar, masih mengandung banyak tanda tanya dan pesan yang harus diungkap oleh pembaca. Karya yang mengambil tema cinta tersebut berjudul “saat aku memujamu”. Susunannya sangat sederhana dan menggunakan bahasa serta pilihan kata yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagaimana dengan alur kisah atau cerita yang ada dalam karya tersebut? Untuk menjawab hal itu tentu harus membaca terlebih dahulu, namun akan kami ceritakan sedikit isinya. Karya puisi berjudul “saat aku memujamu” – menurut kami pribadi – mengisahkan keadaan seseorang menaruh rasa kepada orang lain. 

Seperti apa orang yang begitu mencintai orang lain, begitulah yang terlihat jelas digambarkan oleh karya puisi berikut. Nah, dari pada kita penasaran lebih baik kita baca terlebih dahulu.

Saat Aku Memujamu
Oleh Gunarto

Aku, memang tak memahamimu.
Terkadang khilaf tanpa sebab.
Tak mengerti apa yang kau inginkan
Dan aku sadar akan diriku.

Setiap mata selalu berduka
Melihat apa yang di sapa
Setiap telinga selalu tersakiti
Melihat apa yang di dusta

Aku memang pemujamu
Mengerti apa yang ku rasa
Tak seperti jalan terang tanpa gelap
Hanya hatimu penerang hati ku

Terkadang jasad ini menolak
Hanya asa tempat ku di sana
Ku lihat mata telinga mengadu
Karena dirimu

Kampung mimpi cinta
Angin  semilir menghiasi sore
Mahligai permai desa ini.
Sepoi tanpa belalang dan asap
Ramah bagai dewa nama krisna.

Tak pernah terkira akan rasa
Tak pernah singgah hanya rembulan asa.
Tempat nan permai
Tanpa sengsara dan ripah.

Sela pagi menyambut sore
Bergeliat nada setapak tanpa pinta
Nestapa keheningan suara merdu tanpa beban
Tak gulai bahwa indah.

Dia tak ingin kembali
Hanya harap dan asa teman mimpi
Di sore dan malam nada
Tanpa sengsara

Sedikit panjang memang, puisi di atas memang merupakan puisi 8 bait yang masing-masing bait terdiri dari 4 larik. 

Tema puisi tersebut adalah kegelisahan dan kegundahan seseorang yang memendam cinta dengan penuh harap. Tema ini dapat dilihat dari keseluruhan syair yang digambarkan penyair.

Pada bait pertama sang aku mengungkapkan dengan jelas bahwa banyak hal yang ia tidak pahami. Penggalan bait “tak mengerti apa yang kau inginkan” mengungkapkan dengan jujur bahwa ia tidak sempurna. Hal itu didukung dengan larik berikutnya yang mengungkapkan kesadarannya akan kekurangan tersebut.

Bait selanjutnya mendukung pesan yang disampaikan pada bait sebelumnya yaitu ketidakmampuan sang aku dalam memahami orang yang ia cinta. Bahkan terlihat ada perjuangan untuk menutupi hal tersebut.

Pada bait ketiga sang aku dengan tegas mengatakan rasa cinta yang ia miliki. Bahkan dengan cinta tersebut ia mendapatkan penerang yaitu hati sang kekasih. Selanjutnya, bait-bait berikutnya menggambarkan lebih jauh tentang bagaimana dalamnya perasaan cinta yang ia rasakan. 

Sampai pada bait terakhir, penyair mengungkapkan kenyataan yang sungguh jauh dari dugaan, bahwa orang yang ia sayangi meninggalkan dia. 

Begitulah sedikit gambaran mengenai puisi di atas. Selanjutnya, contoh puisi cinta tersebut dapat kita gunakan sebagai bahan analisis atau analisa dan tentunya juga untuk hiburan. 

Mudah-mudahan dengan adanya tambahan karya tersebut maka koleksi yang sudah ada akan semakin lengkap. Jangan lupa baca juga beberapa karya lain yang sudah disiapkan dibagian akhir tulisan ini. Itu saja, selamat membaca!

Tag : Analisis, Cinta, Puisi
Back To Top