Cerpen singkat tentang ibu kita yang tersayang, ceritanya kita akan belajar membuat sebuah kisah yang penuh makna. Dari membaca kita akan belajar menulis, mengasah kemampuan kita agar jadi lebih baik.
Kali ini tema yang diusung adalah orang tua, khususnya ibu. Menghadirkan sebuah kisah yang berhubungan dengan keluarga sedikit agak rumit. Didalamnya biasanya akan terpengaruh dengan perasaan kita.
Subjektif, tapi tidak masalah. Kita akan belajar menulis dengan ide-ide cerita yang belum pernah dibahas sebelumnya. Kita hadirkan sesuatu yang beda. Yang tidak membosankan. Mau?
Oh, benar sekali. Di contohcerita.com memang sudah banyak pembahasan atau kisah yang berkaitan dengan tema ini. Puisi, cerpen atau bahkan naskah drama sekalipun.
Beda-beda satu sama lain. Ada yang mirip dan ada juga yang sangat jauh bedanya meski tema yang diangkat serupa. Beberapa diantaranya yang sudah diberikan yaitu seperti daftar berikut ini.
1) Cerpen singkat tentang ibu dan unsur intrinsiknya
2) Contoh cerpen singkat tentang ibu dan unsur intrinsiknya
3) Cerpen singkat tentang persahabatan
4) Cerpen tentang pengorbanan ibu
5) Cerpen kasih sayang ibu
Itu tadi masalah tema atau inti cerita yang diusung. Tentu pada kenyataannya akan sangat beragam sekali. Bahkan kalau dijejer atau dibuat daftar mungkin akan pusing juga memilihnya.
Kalau terlalu banyak ya jelas bisa buat kita pusing. Oleh karena itu kita membaginya kedalam beberapa kategori pembahasan berbeda. Jadi secara spesifik nanti bisa dicari dengan mudah.
Cukuplah, tidak terlalu banyak. Nanti sisanya bisa langsung mencari dikategori terkait. Rekan yang membutuhkan cerpen ibu bisa mencarinya dalam daftar singkat yang akan diberikan berikut ini.
6) Cerpen cinta ibu
7) Cerpen tentang seorang ibu
8) Cerpen singkat tentang ibu dan ayah
Nah, siapa yang tidak sayang dengan ibunya sendiri, pasti semua sayang bukan? Tapi, ada sih, atau banyak juga yang bilang sayang tetapi tidak pernah menghormati ibunya.
Banyak yang menjadikan ibu sebagai pembantu, hanya pembantu. Padahal seorang ibu itu layak untuk mendapatkan posisi lebih. Jauh lebih dari itu.
Misalnya, seringkali kita lebih mendengarkan kata teman atau kata kekasih dari pada ibu sendiri. Itu kan seharusnya tidak begitu. Ibu harusnya memiliki posisi nomor satu, lain halnya kalau sudah dewasa dan menikah.
Bagi adik-adik yang masih sekolah atau rekan remaja tentunya wajib menghormati ibu. Bukan hanya menghormati tetapi harus menyayangi. Jangan sampai jadi seperti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya ya!
Ibu Tercinta
Cerita oleh Irma
Hujan rintik membasahi belahan bumi yang aku tinggali. Langit menangis, mengiringi perih yang aku rasakan. Kilat menyambar, gemuruh menggelegar. Suasana sangat kacau.
Aku mendekap kedua kaki yang tak terasa dingin. Hatiku bergejolak seperti lautan yang dilanda badai. Tak ada air disana, air mataku telah lama mengering, sejak terakhir kali kulihat bayangan itu.
Tak ada yang lebih besar dari hati seorang ibu. Pasti. Setidaknya itu yang terjadi di duniaku. Sebuah keputusan besar, yang menghanguskan seluruh sisa hidupnya di dunia, dengan gagah ia ambi.
Aku tahu, jauh dilubuk hatinya ia tak rela meninggalkan kami; aku, adikku dan bahkan ayahku yang bajingan.
“Ibu… jangan pergi! Jangan tinggalkan kami…” akutak dapat menahan air mata kala itu. “Tenanglah nak, kalian akan baik-baik saja… maafkan ibu”
Hati siapa yang tak hancur melihat ibunya minggat dari rumah menerjang rintik hujan. Bukan salah ayah, tapi bukan salah ibu semata.
Meski ibu hina tapi ia adalah sosok pahlawan yang tak akan pernah membiarkan buah hatinya menderita.
Aku hanya bisa menangis. Hanya bisa menangis. Aku belum bisa menangkap secara sempurna apa yang terjadi. “Ibu…” aku hanya bisa berteriak, menangis melepas ibu yang aku cinta.
Yang aku tahu, ibu sempat sampai berdarah-darah, memohon agar tidak diusir dan dipisahkan dari anak-anaknya.
“Kamu tidak perlu menghawatirkan anak-anak, mereka akan lebih baik tanpa dirimu!”, aku sempat mendengar kalimat tersebut terucap dari bibir ayah.
Tak mengerti, aku sungguh tak mengerti. Aku hanya bisa mendekap perih, merindukan ibu. Ibu yang aku cinta, kini entah ada dimana.
---oOo---
Cerita tentang ibu di atas bisa membuat kita yang membaca ikut menangis. Tidak seperti cerpen, lebih seperti cerita curhat, namun sangat menyentuh.
Yah, paling tidak kisah di atas bisa menjadi sekedar contoh bagaimana mulai menulis dan mengasah bakat kita dalam karya sastra. Mari mulai dari yang sederhana dan terus belajar.
Rasanya sampai disini dulu kisah yang bisa kita hadirkan kali ini. Pasti, lain waktu akan kita sambung lagi dengan beberapa kisah lain yang haru biru.
Jangan sampai ketinggalan ya, kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik. Spesial untuk anda, silahkan cek juga beberapa cerpen lain yang ada dalam list di bagian akhir pembahasan ini. Sampai jumpa lagi esok.