Pagar Makan Tanaman, Puisi Pendek tentang Sahabat

“Pagar Makan Tanaman”, istilah ini akan menjadi judul yang diangkat dalam puisi pendek tentang sahabat kali ini. Kalau tidak salah ingat, tema seperti ini sebelumnya belum pernah kita berikan.

Puisi Pendek tentang Sahabat

Memang, diantara banyak tema yang ada, persahabatan paling cukup sering dihadirkan. Itu karena banyak sekali hal-hal menarik mengenai persahabatan. 

Enggak tua, enggak muda, pria wanita memang memiliki ruang tersendiri untuk yang satu ini. Teruntuk para sahabat, isi puisi kali ini mungkin kritikan atau mungkin juga sebagai peringatan. 

Jangan sampai kita sebagai teman justru memberikan kesedihan dan air mata kepada orang yang kita sayangi. 

Memang, cinta adalah anugerah Tuhan yang tak bisa ditolak tapi hidup ini kan pilihan yang bisa ditentukan sendiri. Semua tergantung pada kita. Lalu, seperti apa sih karya kita kali ini. Apakah cukup menarik, mari kita simak. 

Pagar Makan Tanaman
Puisi Pendek tentang Sahabat 



Layaknya melindungi 
Kau merindang menutupi mentari 
Menjulang melebihi kewajaran 
Bersaing tak terkalahkan 

Ingin bahagia, aku tahu 
Bukan salahmu rasa itu 
Tapi takdir menyakitkan 
Kau rampas mentari pagi 

Layaknya melindungi 
Kau menghambat perkembangan 
Katamu tak kuasa, nyata 
Kau tumbuhkan cinta liar 

Pagar, tak seharusnya makan tanaman 
Layaknya melindungi 
Aku yang sahabatmu 
Kau sakiti hati 

Dipilih yang pendek maka hanya terdiri dari empat bait singkat. Momen – momen seperti ini, santai dengan waktu yang lega maka kita bisa menghibur diri dengan sesuatu yang ringan. 

Membaca puisi bisa menjadi kegiatan ringan yang akan mengusir penat dan galau hati. Apalagi jika kita memiliki teman yang sangat berarti bagi kita. Mari kita eratkan lagi tali itu. Mari kita jaga bersama persahabatan kita. 

Sesungguhnya, karya di atas mewakili jeritan hati orang terkasih. Seorang sahabat yang merasakan perih karena luka yang tak seharusnya. 

Kekasihnya direbut teman sendiri, kejadian seperti ini mungkin banyak terjadi dalam kehidupan ini. Menyedihkan memang, bahkan lukanya mungkin tak akan pernah hilang. 

Kalau bisa, hal seperti itu tidak usah terjadi pada kita. Jangan sampai kita merebut kekasih sahabat kita sendiri. Kita harus berusaha, sekuat mungkin. Karena hal semacam itu sangat menyakitkan. 

Selesai dengan puisi sahabat singkat di atas silahkan nikmati juga beberapa puisi lainnya dibagian bawah. Silahkan cari saja mana yang anda suka. Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik. 

Back To Top