Saling Tendang Saling Serang, Puisi Politik

“Saling Tendang Saling Serang”, sebuah karya hasil belajar dari penulis tentang tema puisi politik. Puisi ini memang masih jauh dari sempurna. Isinya pun tak akan ada maknanya, mungkin. Setidaknya, semoga bisa bermanfaat untuk belajar membuat puisi sendiri.


Tidak ada niat menyinggung, tidak pula berniat untuk menjelekkan atau menyerang orang lain. Karya kita yang satu ini juga sama dengan yang lain yaitu hanya sebagai media dalam mempelajari karya sastra khususnya puisi. 

Untuk rekan – rekan pelajar yang sedang asyik belajar puisi mungkin bisa dijadikan bahan contoh sekedarnya. 

Mungkin juga bisa dijadikan sebagai bahan analisis atau perbandingan dengan beberapa karya lain. Dari pada penasaran lebih baik kita langsung saja menikmati karya berikut. 

Saling Tendang Saling Serang 
Puisi Politik oleh Irma 

Ku lihat 
Mungkin benar kulihat 
Negeri jauh disana 
Bergejolak 

Gelanggang belum berdiri 
Pemanasan mulai terjadi 
Kontestasi berdiri 
Menggeliat merayap 

Kubu mulai merapat 
Gerakan nyata kudapat 
Riak persaingan terlihat 
Memulai start menancap taji 

Ini kontestasi politik 
Menyambut perhelatan publik 
Elit mulai membidik 
Melontar argumen memberi kritik 

Pedas memanas suasana mengganas 
Saling tendang tabuh genderang 
Saling serang sedikit bias 
Mencuri perhatian mengais arang 

Karya di atas bisa dikatakan adalah salah satu contoh untuk puisi 5 bait yang sangat amat sederhana sekali. Melihat dari berbagai kekurangan yang ada tentu saja karya tersebut bisa dijadikan bahan pelajaran untuk kita semua. 

Mungkin dengan membaca puisi tersebut kita bisa lebih mudah untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dari karya tersebut. Hitung-hitung kita melatih kepekaan kita terhadap sebuah karya sastra. 

Rekan semua, selain karya dengan tema politik seperti ini rekan juga bisa menikmati karya lain yang tak kalah menarik. Kalau ingin yang temanya mirip juga masih ada. 

Sebut saja misalnya yang menitikberatkan tentang masalah sosial atau mungkin yang berisi keritik dan lainnya. 

Kalaupun masih ada yang kurang, lain waktu kami akan terus berusaha melengkapi apa yang sudah ada. Dengan dukungan dari rekan pembaca semua kami akan bekerja lebih giat dan semangat dalam menghadirkan bahan bacaan yang mendidik. 

Semoga, contoh kali ini bisa menjadi inspirasi untuk kita bisa belajar lebih giat lagi dalam menulis. Jangan lupa untuk berkunjung lagi lain waktu. Salam hangat dari kami. 

Tag : Politik, Puisi, Sosial
Back To Top