Puisi Lima Bait, Memburu Rindu Kasih yang Jauh

Puisi lima bait, “memburu rindu kasih yang jauh” dipersembahkan untuk rekan semua yang sedang jauh dengan kekasihnya. Ya semoga dengan adanya puisi ini bisa sedikit mengobati rasa rindu.


Yang namanya jauh dari kekasih kan rupa-rupa rasanya. Ada rasa rindu, sudah jelas sekali. Tapi selain rasa rindu juga kadang ada rasa lain. Gelisah, cemburu, khawatir dan takut, banyak deh. 

Tapi yang namanya cinta kan harus punya keyakinan, benar tidak? Ya, mudah-mudahan dengan membaca puisi berikut ini akan menghangatkan hati yang dingin. Mengobati rindu yang membara, semoga saja. 

Khusus untuk kali ini kita akan membuatkan satu karya yang panjangnya sekitar ada lima bait. Jadi agak panjang dan agak puas juga dibaca. Sebagai pelengkap nanti kita bahas juga isinya sedikit. 

Memburu Rindu Kasih yang Jauh
Puisi Lima Bait oleh Irma 

Begini rasanya 
Jauh darimu kasih 
Hati ngilu, jiwa sepi 
Inginnya bertemu 

Tak sedetik kulewat tanpa wajahmu 
Berteman bayang dalam angan 
Tahu kah kau ku rindu 
Serindu ini 

Ingin ku terbang 
Kesana, ke bumi yang kau jejaki 
Tak peduli gunung menghadang 
Tak peduli laut membentang 

Ini rindu yang kuburu 
Akibat jauh dari mu 
Bersenandung perih 
Aku termangu, menunggu 

Berteman perih 
Air mata meleleh pedih 
Dadaku sesak menanggung ingin 
Ku telan dingin jauh darimu 

Tak sanggup rasanya kalau membayangkan bagaimana rasanya menahan rindu yang menggebu didada. Bayangkan saja, menahan keinginan yang begitu besar untuk berjumpa, perih rasanya bukan? 

Yang namanya rindu memang menyiksa. Obatnya hanya bertemu. Bagaimana kalau pertemuan itu belum tercipta, masih lama? 

Karya puisi di atas menggambarkan sebuah kerinduan “aku” kepada kekasihnya. Kerinduan yang dirasakan begitu besar. Jika gunung saja akan didaki, laut akan direnangi, apa lagi kalau bukan dibakar rindu? 

Begitu besarnya beban rindu yang ditanggung oleh sang tokoh “aku” juga bisa dilihat di bait-bait lainnya. “Bersenandung perih”, ada juga “air mata yang meleleh” dan banyak lagi larik yang menyayat hati. 

Dibait pertama sendiri digambarkan bagaimana akibat dari jauh dengan kekasih. Dikatakan bahwa “hatinya ngilu” dan bahkan “jiwanya sepi”. Sungguh dalam ya? Bait pembuka ini akan membuat hati kita meleleh. 

Bait kedua, ketiga dan seterusnya juga bisa mencabik-cabik perasaan kita jika kita baca karya di atas dengan seksama. Hiuft, namanya juga rindu. 

Ah, pokoknya kami ikut berdoa. Semoga siapa saja yang sedang merasakan rindu bisa segera bertemu dengan orang yang dirindukan. Mudah-mudahan rindunya bisa segera terobati. Amin. Ya sudah, silahkan dilanjut ya.

Tag : Cinta, Puisi, Remaja
Back To Top