Sepatu Lumpur di Seberang Jembatan Emas

Contohcerita.com - minggu ini jadwal-nya memang lebih banyak puisi, makanya kita tambah dengan yang berjudul "sepatu lumpur di seberang jembatan emas" berikut ini. Tema puisi kita kali ini masuk tema sosial kehidupan masyarakat.

Sepatu Lumpur di Seberang Jembatan Emas
Puisi Sepatu Lumpur di Seberang Jembatan Emas

Hayo coba ditebak isinya seperti apa? Ya, ada kata "lumpur" dan ada juga kata "emas". Dua kata tersebut kalau dijejerkan memang bertentangan. Sepertinya ada sebuah kesenjangan besar yang coba penulis ungkapkan dalam karya ini. Seperti apa, silahkan langsung dibaca saja.

Sepatu Lumpur di Seberang Jembatan Emas
Puisi oleh Gunarto

Mahal sudah pengajaran ini kudapat
Anak anak menyingsingkan sepatu sepatu lumpur mereka
Aduhai jangan kau putuskan aku di tengah wahai tali
Jangan, jangan pernah putuskan harapan kami.

Sambil menatap gedung kura kura aku berfikir
20 persen bagi mafia negeri ini tak cukup kawan
Kita rampok saja negeri ini dengan birokrasi
Tak malu itu, mereka…….

Mencangkul dan tak jelas hasil ku bekerja 
Sadarkan mafia lemas dan tertidur dikursinya.
Tak sampai berfikir tentang neraka, baginya dunia yang utama
Jelas, itu mereka……

Jika ada harapan ku duduk dan bersimbah cita disana
Kurasa abdi darah dalam jantung ini untuk mereka.
Jelas, itu aku…
Dan tak mungkin seperti mereka.

Ketika dulu berteriak diatas singgasana sejenak apa aku lupa
Membawa panji panji, riuh menipu.
Begitulah mereka menipu
Jelas, itu mereka…….

Sepatu bersabarlah, mereka akan mengganti
Itu janji, sekali lagi itu janji.
Lima harapan dasar yang kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bagaimana, bagus juga bukan? Ya, mudah-mudahan puisi yang berisi tentang kapitalisasi pendidikan dan para pejabat yang tertidur memberikan keadilan sosial di atas bisa jadi bahan bacaan menarik untuk anda semua. Jangan lupa silahkan baca juga beberapa judul lainnya ya.

Back To Top