Maklum Aku Anak Kost, Diundang Makan Datang Terlalu Cepat

Contohcerita.com - pernah mengalami hidup di rantau dan tinggal di kost atau kontrakan? Kebayang bukan bagaimana sulitnya. Ya, cerita pendek berikut menceritakan tentang seorang anak kost yang senang sekali ketika diundang makan. Lucu, tapi juga menyentuh hati. Yuk kita ikuti kisah selengkapnya.

Maklum Aku Anak Kost, Diundang Makan Datang Terlalu Cepat
Cerita tentang anak kost yang diundang makan

Rutinitas menjadi anak kost tentu sudah banyak yang tau. Dari mencuci baju sendiri sampai masak makanan sendiri.

Tentu sahabat ada yang sudah pernah menjadi anak kost. Banyak hal positif dan negatif yang didapatkan sebagai anak kost.

Hal positif misalnya kita dididik secara tidak langsung untuk menjadi seseorang yang mandiri dan berkepribadian.

Kegiatan memasak sendiri terkadang memaksa kita untuk kreatif menumbuhkan minat untuk belajar memasak.

Namun yang terpenting adalah bagaimana kita dapat membiasakan diri untuk dapat menjalani kemandirian tanpa bantuan orang tua.

Pernah suatu ketika aku diundang datang ke pesta ulang tahun kawanku untuk makan - makan. Aku dan ketiga kawan ku datang lebih awal.

Acara undangan tertera jam 8 malam, namun jam setengah delapan kami sudah datang karena takut terlambat.

Kebetulan, sorenya aku sengaja tidak memasak karena kami tau di pesta itu akan banyak makanan yang bisa kami santap.

Tidak percuma, kami membuat jaringan teman - teman. Kala tidak punya uang kami berharap ada orang yang mengadakan pesta seperti ini.

Ternyata acara pesta itu di undur jam 11 malam, kami sengaja menunggu di kafe yang sangat menarik.

Tanpa kejelasan dari EO kami bermaksud menanyakan kejadian pengunduran pesta ini. Ternyata EO itu mengatakan memang pesta di undur sampai jam 11 malam.

Dengan sedikit marah aku menggerutu padahal kami belum makan dari tadi siang. Sambil duduk duduk enggak jelas kami seperti orang gila menunggu jam 11.

Akhirnya satu persatu undangan mulai datang pada pukul 10. Dan segera ada yang memesankan minuman untuk kami.

Kami kehausan menunggu dari jam setengah delapan, kami tak punya uang untuk membeli minuman di kafe itu. Itulah salah satu nasib anak kost yang pernah aku alami. (Gunarto)

Back To Top