Kisah Liburan Sial, Dompet Kecopetan HP Melayang Diambil Orang

Contohcerita.com - sudah jatuh tertimpa tangga, pernah anda tertimpa sial berlipat ganda, berkali-kali gitu? Kadang memang ada kesialan yang tumpang tindih, seperti tak mau kalah dan ketinggalan membuat hari kita susah. Cerita berikut tentang liburan sial dimana seseorang kehilangan dompet dan juga ponsel.

Kisah Liburan Sial
Kisah Liburan Sial, Dompet Kecopetan HP Melayang Diambil Orang

Tak kusangka hari itu begitu menyebalkan. Liburan yang seharusnya menjadi suatu obat hati malah menyengsarakan hati.

Hari itu memang menjadi hari yang begitu menyakitkan, karena hilangnya Hp membuat hubunganku harus bubar tanpa sebab.

Senin, 30 januari 2017, adalah hari dimana aku dan mereka (tiga temanku). Berlibur kesebuah bukit dikawasan puncak.

Kami bermaksut mencari kesejukan karena penatnya kota Jakarta dan aktivitas kami yang tidak ada habis habisnya.

Merasa kurang enak dalam hati aku mengajak ketiga sahabatku untuk pergi berlibur bersama si jagoar ku yang sangat aku andalkan.

Jagoar menjadi teman terbaik kemana pun kami pergi dan kemana pun kami melangkah untuk mencari kesenangan atau pun kesibukan.

Aku dan tiga temanku pagi itu berangkat melalui tol, dengan penuh semangat sambil bernyanyi aku melangkah dengan jagoar.

Tak kusangka setengah perjalanan bensin yang ada kami lihat mau habis. Akhirnya aku beranjak melajukan mobil itu ke sebuah SPBU di dekat tol.

Sambil music masih terdengar keras, aku langsung mematikan dan menyuruh petugas SPBU untuk mengisi bensinku yang kosong.

Tiba tiba saja ada seseorang seperti preman menghampiri dan langsung merebut dompet dan hape yang sedang ku genggam.

Langsung saja berteriak "copet". Namun tak ada yang mau menolong dan petugas SPBU itu hanya diam juga tak mau menolong.

Akhirnya aku panggil teman temanku yang ada dalam jaguar untuk mengejar copet itu, dan kudapati copet itu sudah jauh.

Akhirnya aku menangis dan pasrah atas kejadian ini. Padahal didalam HP itu ada semua nomor teman temanku dan pacarku. Sejak sat itu aku jarang menghubungi pacar hingga akhirnya ia bosan dan memutuskanku. (Gunarto)

Back To Top