Contohcerita.com:Kisah tentang Potongan Pertama Kue Ulang Tahun yang Entah Akan Diberikan untuk Siapa - cerpen tentang ulang tahun berikut ini cukup berbeda. Mungkin lebih dekat jika dikatakan sebagai cerita pengalaman pribadi kali ya? Ya, pernah tidak merayakan ulang tahun dan bingung potongan kue pertama akan diberikan untuk siapa? Lucu deh, simak saja ya!
Kisah tentang Sepotong Kue Ultah yang Entah Akan Diberikan untuk Siapa |
Hiuft..., 17 tahun sudah aku menjadi anak papa dan mama. Menjalani hidup dengan penuh kasih sayang dan pengertian dari keduanya.
Selalu dan selalu kuingat pesan papa dan mama ketika tiap kali aku berulang tahun. Tak ada kata kata yang special.
Namun itulah harapan dari orang tua kepadaku, bagaimana orang tua berjuang demi anak anaknya untuk menjadi yang terbaik.
Namun tak apalah, memang sudah seharusnya orang tua seperti itu. Menasehati anaknya bukan memberi rayuan dan pujian terus menerus.
"panjang umur ya nak, sehat selalu, prioritaskan sekolahmu, jangan pacaran dulu dan jangan membantah apa kata papah mu.
Begitulah ibu selalu menasehatiku, tak bosan bosan aku mendengarkan nasihatnya dengan penuh pengertian dan kebijaksanaan.
Ku cium pipi mama." Makasih ya ma sudah selalu menasehatiku dan selalu menjadi teman yang baik buat aku."
Papah menyambungkan "selamat ulang tahun ya nak semoga kau tumbuh dewasa dan tidak kekanak-kanakan lagi, ingat pesan papa jangan pacaran dulu."
"siap papahku,"lalu ku cium pipinya tanda acara mau dimulai, tamu sudah berdatangan namun orang yang spesial di hatiku tak juga datang datang.
Lima belas menit aku menunggu ia tak juga datang. Lalu ayah mendekatiku dan berkata sebenarnya aku sedang menunggu siapa. Terpaksa kami memulai
Emsi sudah berkata kata tanda acara sudah dimulai, tanpa berlama lama semua tamu menyanyikan selamat ulang tahun kepadaku dan menciumiku memberi selamat.
Saatnya memotong kue ulang tahun, saat itu kue potongan pertamaku ingin aku berikan kepada orang yang special bagiku, walau bukan pacar.
Sambil menagis menunggunya tak datang datang, aku menghampiri mama dan memberikan kue ulang tahun itu kepada mama dan papa lalu aku menyuapi.
Betapa sedih hari itu. Orang yang sangat spesial tak datang di hari spesial bagiku. Padahal aku sudah mengundangnya. Entah kenapa dia tak datang. (Gunarto)