Kontribusi Besar, Industri Rokok Keretek Harus Diberi Cukai Rendah?

Industri rokok Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat dan mampu menarik tenaga kerja sangat banyak sehingga dapat mengurangi pengangguran. Banyak yang beranggapan bahwa rokok sudah menjadi budaya yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia.

Ilustrasi Industri Rokok

Pemerintah pun saat ini sebenarnya juga terus memperhatikan perkembangan industri rokok karena kontribusi-nya yang tidak sedikit untuk devisa pemerintah.

Dari sekian banyak industri rokok di Indonesia tentu juga memiliki kualifikasi bahan industri yang berkelas kelas. Contohnya bahan bahan untuk pembuatan rokok kretek.

Rokok kretek Indonesia saat ini sangat diminati oleh konsumen kelas menengah ke bawah, selain harganya yang rendah juga sesuai dengan lidah orang kecil Indonesia. Besarnya peminat rokok kretek telah membuat para perusahaan rokok berinovasi terus menerus.

Seperti dikatakan oleh dewan pimpinan nasional asosiasi petani tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji yang mengatakan bahwa industri kretek nasional harus diberi tarif cukai yang rendah.

Hal ini disebabkan rokok keretek telah terbukti memberikan sumbangsih yang besar bagi Negara. Untuk itu agus menyetujui adanya usulan mengenai pengenaan tarif cukai yang lebih tinggi kepada rokok impor dan rokok putih.

Kalau Negara mau melindungi harus ada disparitas. Cukai lebih rendah dari rokok kretek atau berbahan baku tembakau lokal dibandingkan dengan rokok putih.

Rokok rokok itu harus diberi cukai lebih tinggi dibandingkan dengan rokok keretek lokal agar rokok kretek semakin berkembang. Ujar agus di Temanggung, jum'at ini.

Kita tunggu saja langkah langkah pemerintah apakah bisa memberi intervensi dan proteksi terhadap industri rokok nasional.

Jika pemerintah tidak mampu memberi keadilan maka benar bahwa pemerintah hanya mau untung dengan industri rokok yang sudah ada. (Gunarto)

Tag : Bisnis, Nasional
Back To Top