Sebuah film memang bisa menjadi media penyampai pesan yang sangat efektif. Tidak jarang banyak juga yang memanfaatkan film sebagai sarana edukatif. Bahkan ada yang mengatakan media penyampai propaganda yang paling efektif yang tidak banyak diketahui orang adalah melalui film.
Di luar negeri misalnya film, banyak digunakan untuk mengungkapkan sebuah pemikiran yang radikal dan bebas.
Memang di luar negeri sendiri rakyatnya sudah sangat rasional sehingga semua film bagaimana bentuknya dapat di produksi. Lain dengan Indonesia yang masih menabukan banyak adegan yang tidak sesuai dengan kebudayaan.
Kalau kita lihat, film - film luar negeri terkesan fulgar dan kurang memperhatikan etika dan kesopanan. Namun itulah kondisi rill dari kehidupan perilaku warga negaranya.
Liberalisasi dunia luar telah menjalar dan sudah di ia kan oleh pemerintah. Sehingga warganya tidak memiliki hambatan untuk berekspresi.
Banyak yang mengatakan Indonesia sekarang sedang menuju ke era seperti negara barat setelah 1945. Di mana pergeseran moral dan liberalisasi mulai terasa dengan dahsyatnya. Diimbangi dengan kebijakan pemerintah.
Hal - hal itu tentu sangat mempengaruhi kebebasan di bidang yang cenderung eksklusif seperti film. Hampir semua jenis film luar negeri di produksi tanpa hambatan dan tantangan yang signifikan.
Jika kita mau meniru Amerika maka kita perlu membenahi dan melakukan kajian yang sangat mendalam agar tidak bertentangan dengan budaya timur kita. Jangan sampai karena ingin meniru liberalisasi film kita malah menghancurkan moral dan akhlak generasi muda. (Gunarto).