Bagaimana mungkin kenangan indah
bisa dilupakan dengan cepat? Tidak mungkin. Sementara sendiri, bahkan ku dekap
erat angan indah itu. Apa aku masih mengharapkanmu kembali disisiku?
Tidak. Engkau yang sudah pergi
tidak aku harapkan lagi, apalagi untuk kembali merajut cinta. Andai kau baca
ini, aku hanya ingin mengatakan bahwa apa yang pernah kita lalui sangat
berharga dan tak mungkin aku lupakan.
Masih ingat, dulu kita pernah
menghabiskan waktu sehari penuh hanya untuk menunggu hujan reda. Kita terjebak
di sebuah emperan toko yang sempit dimana tetes hujan nyiprat sampai ke baju.
Itu adalah bertama kalinya kulit
kita bersentuhan tak sengaja. Seperti tersengat listrik. Aku tidak mungkin
melupakan momen itu.
Suasana seketika itu begitu
hangat. Dingin angin dan guyuran hujan di depan mata tak mampu membuat kita
mengigil. Indah, sunguh indah kala itu.
Sementara aku sekarang sendiri.
Tanpa kamu ada disini menemani setiap waktuku. Aku tahu mungkin engkau telah
bahagia disana. Tapi tolong. Tolong izinkan aku untuk mengenang indah
kebersamaan kita dulu.
Meski hati ini tak lagi
menginginkanmu tapi biarlah semua itu menjadi bagian hidupku. Kenangan yang
hanya akan mengisi sebagian relung hati ini, biarlah tetap terjaga dengan
rapat.