Said Aqil Siroj Buka Suara tentang Politik yang Membawa Agama

Sebelumnya sangat marak tentang spanduk-spanduk yang berisi tentang mushola yang tidak boleh digunakan untuk mensolatkan jenazah pendukung penista agama. Namun petugas Pamong Praja sendiri telah berhasil menertibkan beberapa spanduk, meskipun masih di temui beberapa spanduk yang luput dari perhatian Polisi Pamong Praja tersebut.


Selain dari spanduk yang berisi tentang mushola yang tidak boleh digunakan untuk mensholatkan pendukung Ahok, ada juga spanduk yang berisi tentang makam yang tidak boleh digunakan untuk menguburkan mayat pendukung penista agama.

Spanduk tersebut hingga akhirnya membuat geger semua kalangan, ada yang membenarkan hal tersebut, tetapi ada juga yang sangat mengecam perbuatan tersebut.

Dan belum lama kemarin juga telah beredar sebuah berita tentang jenazah nenek Hindun yang diterlantarkan karena pada pilgub 15 Februari dirinya memilih dan mendukung pasangan Ahok-Jarot.

Hal tersebut membuat para tokoh agama dan juga tokoh negara memberikan komentar tentang fenomena politik yang sedang memanas di Jakarta.

Tak terkecuali pengurus NU Kyai Aqil Siroj, yang menentang adanya politik yang membawa-bawa nama agama.

Menurutnya dalam berkampanye Pasangan calon dan tim sukses hanya perlu menyampaikan program-program yang baik-baik, dan jangan pernah bawa-bawa nama tuhan dalam kampanye.

Selain itu pengurus NU tersebut juga telah memberikan printah kepada warga NU, agar menurunkan sepanduk-sepanduk yang provokatif, yang hingga akhinya membuat suasana menjadi lebih memanas.(Arif Purwanto)

Back To Top