Puisi Kehidupan yang Sangat Menyentuh Hati, Musang Peraduan

Karena berbicara mengenai karya sastra, maka tidak bijak jika saya hanya mengedepankan mengenai penilaian sepihak. Untuk puisi, akan lebih menarik jika anda bisa langsung ikut menikmati dan memberikan penilaian. Tentu, ini sama halnya dengan menikmati sebuah karya sastra, menarik.


Sebuah karya sastra memiliki nilainya sendiri di mata pembaca. Bisa saja, apa yang dianggap bagus oleh orang lain tidak sama dengan penilaian anda. Bisa juga sebaliknya, karya sastra akan terkenang jika mampu memberikan suatu yang bernilai pada pembaca.

Karya berikut masih merupakan salah satu dari karya penulis Gunarto yang sudah banyak melahirkan untaian kata nan indah dan menarik. Kali ini ia berbicara melalui sebuah karya berjudul "musang peraduan".

Karya ini hanya terdiri dari 4 bait, sangat singkat. Namun begitu siapa yang tahu isi didalamnya kalau belum membacanya sendiri, benar tidak? Ya, sekarang giliran anda untuk menyentuh keindahan dan romantisme puisi berikut.

Musang Peraduan
Puisi Oleh Gunarto

Tak jelas aku merintih siang itu
Mempelai bersanding kuasa tuhan.
Bernafas…
Lega dan binasa.

Eyangku berkata kepadaku
Seharusnya kau rakus nak
Biar saja, biar saja harapanmu ku ambil
Asal dan jika kau tetap merindu.

Tak cukup dan tak jelas
Permainan itu melambai didepan matamu.
Sudahlah kau sadar akan nafsu kebijaksanaanmu
Berlari penuh emosi.

Biarlah kau tak jadi apa
Biarkan kau menangis dan tersungkur terjatuh.
Asal kau iklas
Aku selalu dan selalu akan menyembelihmu. 

Back To Top