Caraku Bangkit dari Patah Hati yang Menyakitkan, Contoh Cerita
Motivasi Cinta – Patah hati. Kurasa setiap orang pasti pernah mengalami
hal ini. termasuk juga diriku. Yah, aku sudah berkali-kali merasakan patah
hati. Hampir semua macam penolakan wanita sudah pernah aku terima.
Ya, memang banyak, mulai dari enggak bisa nyaman, belum
pengen pacaran, kita temenan aja, sampai yang terang-terangan mengatakan bahwa
aku ini jelek. Sakit memang. Siapa coba yang tidak sakit denga penolakan
seperti itu, bayangkan!
Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak boleh menyerah.
Bagaiamana pun juga aku harus bisa mendapatkan pacar. Karena kalau tidak, aku
akan di bully habis-habisan oleh temanku. Status jomblo sudah melekat di
tubuhku selama lebih dari dua tahun.
Aku harus benar-benar segera melepasnya, aku harus bangkit
dari patah hati yang aku rasakan. Aku ingin seperti mereka, bebas lepas dan
dapat merasakan indahnya masa remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang dari
kekasih.
Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya, aku menempel
salah satu lukisanku di mading sekolah. Ini memang kebiasaanku. Selain karena
hobi menggambar, aku juga ingin hasil lukisanku mendapatkan apresiasi lebih
dari warga sekolah.
Saat sedang menempel lukisanku, tanpa sengaja aku
bertabrakan dengan seorang gadis yang… cantik. “Aduh aduh… maaf ngga sengaja
kak.”Ucap gadis itu. Dari penampilannya sepertinya dia masih kelas sepuluh.
“Ah, iya iya enggak apa-apa dek.” Ucapku padanya. “Kakak,
kak Rayhan ya?” Tanya gadis itu padaku. Aku merasa agak aneh karena memang aku
tidak merasa mengenalnya. “Em… iya, kok kamu kenal?”
“Aku Melly kak. Aku suka banget sama lukisan kakak.” Ucapnya lagi sembari mengajakku berjabat tangan. Aku pun menyambut jabatan tangannya tanpa ragu. Setelah itu kami berdua pun berangkat ke kantin untuk makan bersama dan berbincang ria.
“Aku Melly kak. Aku suka banget sama lukisan kakak.” Ucapnya lagi sembari mengajakku berjabat tangan. Aku pun menyambut jabatan tangannya tanpa ragu. Setelah itu kami berdua pun berangkat ke kantin untuk makan bersama dan berbincang ria.
Hah, setelah sekian lama penantian, akhirnya ada juga gadis
yang mau berkenalan denganku. Bahkan dia bilang kalau dia nge-fans dengan
lukisanku.
Setelah pertemuanku dengan Melly di depan mading itu,
hubunganku dengannya pun semakin dekat. Kami saling bertukar nomor handphone
dan pin BBM. Dan sejak saat itu juga aku pun langsung menjalani hari-hari ku
dengan penuh semangat.
Melly adalah gadis yang baik hati, lembut, santun, sopan,
dan juga sangat manis. Semua yang aku inginkan dari seorang gadis ada pada diri
Melly, dan kurasa aku harus segera menyatakan cinta padanya.
Sekitar dua bulan setelah masa pendekatan, aku pun merasa
sudah siap untuk menyatakan perasaan ku padanya. Aku sudah siap jika dia akan
menolakku seperti gadis-gadis sebelumnya. Dan aku juga lebih siap jika dia
menerimaku dan bersedia menjadi pacarku.
Di taman sekolah, saat semuanya sudah pulang dan hanya
tersisa beberapa siswa saja di sekolah, aku nekat untuk menyatakan perasaanku
padanya.
“Melly, aku mau ngomong sama kamu.”
“Ngomong apa ka?”
“Aduuh… gimana ya..”
“Yaelah tinggal ngomong aja kali kak.” Ucapnya sembari tersenyum ke arahku. Sial, senyumnya benar-benar manis.
“Yaelah tinggal ngomong aja kali kak.” Ucapnya sembari tersenyum ke arahku. Sial, senyumnya benar-benar manis.
“Aku… em.. aku sebenernya suka sama kamu.. kamu mau engga
jadi pacarku?” ucapku sembari menggenggam tangannyaa. Dia nampak terkejut
dengan ucapanku ini. sepertinya dia akan menolak perasaanku sama seperti
gadis-gadis sebelumnya.
“Eng…. Engga..” ucapnya lagi. Tubuhku pun segera terasa
lemas mendengar ucapannya. Aku menundukan kepalaku karena merasa sedikit malu
sudah di tolak oleh adik kelas.
“Engga nolak maksudnya.. hehe” Ucapnya lagi. Dan ucapannya
kali ini sontak membuat hatiku menjadi berbunga-bunga. Aku benar-benar bahagia.
Akhirnya status jomblo yang melekat padaku selama lebih dari
dua tahun bisa segera hilang. Ini semua berkat Melly. Terimakasih Melly.
Setelah Melly resmi menjadi pacarku, aku pun segera mengantarkannya pulang
menuju rumahnya.
Hubunganku dengan Melly berjalan dengan baik dan sedikit
romantis. Setiap malam aku selalu menelponnya. Kadang juga sebaliknya. Dan di
setiap malam minggu kami juga selalu nonton bioskop berdua.
Satu bulan pertama semuanya manis. Di bulan kedua manisnya
berkurang. Di bulan ke tiga manisnya sedikit hilang. Dan di bulan ke empat.
Rasa manisnya benar-benar hilang. Melly benar-benar berubah. Dia sekarang
menjadi super over protective.
Dia juga jadi sering marah-marah ngga jelas. Dan sampai
akhirnya aku benar-benar muak dengannya. Lama-lama dia seperti merenggut
seluruh waktuku. Dia memintaku untuk selalu ada untuknya. Bahkan aku jadi tidak
bisa nongkrong dengan teman-temanku lagi sekarang.
“Mel, aku pengen kita temenan aja ya.” Ucapku saat aku
sedang bersama Melly di taman sekolah.
“Kamu? Mutusin aku?” Ucapnya pelan.
“Iya mel, aku ngga tahan sama sikap kamu yang terlalu
dramatis. Kamu juga udah berubah. Kamu udah bukan Melly yang aku kenal dulu.”
Dia hanya terdiam mendengar ucapanku. Ada air mata yang mengalir di pelupuk
matanya. Karena tidak tahan aku pun segera pergi meninggalkannya sendirian.
Sekitar satu bulan setelah aku memutuskan hubungan dengan
Melly, aku merasa ada sedikit penyesalan. Benar kata orang, seorang gadis akan
terlihat lebih cantik kalau sudah bukan milik kigta.
Itu lah yang aku rasakan pada Melly. Melly sekarang jauh
lebih cantik dari sebelumnya. Dia juga tampak lebih lembut. Sepertinya dia
sudah kembali pada Melly yang dulu pernah ku kenal.
“Mel, nanti malem sibuk engga?” Ucapku saat aku berpapasan
dengannya di koridor sekolah.
“Eng.. engga ka, kenapa?”
“Ntar malem makan bareng yuk. Di tempat yang itu.”
“Em… ya ngga janji tapi ya kak.”
“Oke, ntar malem aku jemput.” Dia hanya mengangguk mendengar ucapanku. Dia juga tersenyum ke arahku sembari berjalan meninggalkanku. Ah, senyumnya kali ini benar-benar manis. Jauh lebih manis saat dia masih menjadi pacarku.
“Oke, ntar malem aku jemput.” Dia hanya mengangguk mendengar ucapanku. Dia juga tersenyum ke arahku sembari berjalan meninggalkanku. Ah, senyumnya kali ini benar-benar manis. Jauh lebih manis saat dia masih menjadi pacarku.
Saat malam hari tiba, aku pun langsung menjemput Melly di
rumahnya. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu denganya. Saat dia keluar dari
rumah, dia tampak seperti bidadari. Sungguh, dia tampak jauh lebih cantik dari
sebelumnya.
“Mel, kamu mau engga balikan sama aku?” Ucapku saat kami
berdua sudah sampai di warung makan langganan kami dulu.
“Eng… engga kak.”
“Engga nolak ya?” Ucapku berusaha mengingatkannya akan kejadian itu.
“Engga kak seriusan engga. Aku engga bisa. Aku udah ada yang
punya sekarang.” Ucapny padaku. Tubuhku benar-benar terasa lemas sekarang.
“Rayhan… aku ingetin sama kamu ya, kalau kamu nyari cewek
yang sempurna, kamu ngga akan bisa nemu. Karena cewe yang sempurna itu cuma ada
di film-film dongeng.” Ucapnya lagi. Aku benar-benar lemas kali ini. tidak
kusangka Melly akan menolakku. Bodoh, selama ini aku kira dia masih
mencintaiku.
Putus dari Melly dan di tolak balikan memang membuatku
sedikit kacau. Tapi, aku sama sekali tidak boleh menyerah. Aku sudah terlatih
patah hati. Kali ini aku harus bisa move on. Aku berterimakasih pada Melly karena dia telah mengajariku
apa itu arti move on.
Melly benar, move on bukann hanya sekedar pergi meninggalkan
sebuah kenangan. Tapi move on juga berarti bangkit dari segala keterpurukan dan
kegagalan.
Move on adalah waktu dan saat dimana kita bisa kembali
mengingat mimpi-mimpi kita, lalu merajutnya kembali. Dengan memahami move on,
aku yakin pasti aku bisa bangkit dari patah hati yang menyakitkan.
---oOo---